Demi Jaga Istri yang Sakit, Adnan Mundur dari Camat Pangkalan Lesung, Ini Kisahnya
Adnan melayangkan surat pengunduran diri kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pelalawan, Riau pada 22 Januar
Surat pengunduran dirinya telah dilayangkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan.
Informasi yang diperoleh tribunpekanbaru.com, Adnan mundur dari jabatannya secara tiba-tiba tanpa ada persoalan maupun konflik selama ini.
Adnan meletakan jabatan satu bulan lebih usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pelalawan.
Meski tidak ada hubungan secara langsung, namun banyak pihak mempertanyakan keputusan Adnan yang tak diduga mundur sebagai camat.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pelalawan, Fakhrurrozy membenarkan Adnan mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai Camat Pangkalan Lesung.
Surat tersebut sampai ke BKPSDM pada Jumat (22/1/2021) lalu setelah dibuat langsung yang bersangkutan.
"Camat Pangkalan Lesung memang mengundurkan diri. Berkasnya sudah kita terima dan saat ini masih dalam proses di Pemda," kata Fakhrurrozy.
Fakhrurrozy menyebutkan, adapun alasan Adnan melepaskan jabatannya sebagai camat akibat istrinya yang saat ini dalam keadaan sakit dan membutuhkan pengobatan intensif.
Alhasil ia memilih mundur dari jabatannya dan fokus untuk mengobati penyakit yang diderita sang istri.
Sementara itu, mantan Camat Pangkalan Lesung, Adnan SH, saat dikonfirmasi membenarkan dirinya telah mengundurkan diri sejak Kamis 21 Januari 2021.
Surat pengunduran dirinya dilayangkan ke pemerintah daerah.
Ia meletakkan jabatannnya sebagai camat akibat istrinya mengidap penyakit diabetes atau penyakit gula yang kronis.
Lantaran kondisi penyakit kronis itu, sang istri tidak bisa mendukung kegiatan camat, terutama Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PPK) dan Dharmawanita.
Satu tahun terakhir ini kegiatan di dua organisasi tersebut banyak diwakilkan kepada anggota maupun pengurus lainnya.
Ia memastikan dirinya mundur bukan karena konflik atau tekanan maupun persoalan politik.
"Bukan karena itu. Tak ada persoalan lain," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/ Johannes Wowor Tanjung)