Soal Tudingan Iuran Partai, Ketua DPD Demokrat Sumsel : Semua Dilakukan Terbuka

Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumsel Ishak Mekki buka suara adanya tudingan pungutan iuran dari DPP Partai Demokrat ke DPD dan DPC.

Tribun Sumsel/ Winando Davinchi
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) buka suara tentang tudingan adanya pungutan iuran dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Tudingan Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat,  terkait kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), termasuk adanya pungutan iuran dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat ke Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat, dirasa tidak menyalahi aturan dan hal itu terjadi disetiap partai.

Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumsel Ishak Mekki, AHY dinilai berhasil memimpin partai Demokrat saat ini, sehingga menjadi partai yang diperhitungkan, apalagi bukti yang ada sekarang berdasarkan survey, elektabiltas partai Demokrat berhasil meningkat, dan itu ukurannya dapat dilihat dari hasil pemilu 2024 mendatang. 

"Jadi tudingan- tudingan itu tidak benar, termasuk pungutan sumbangan yang ada itu, semua terbuka (transparan) dilakukan, yang semata- mata dilakukan untuk membesarkan partai, dan tidak ada paksaan yang hasil pungutan itu nantinya dikembalikan ke operasional DPD maupun DPC,

baik dengan bentuk bantuan alat peraga maupun bantuan lainnya, termasuk bantuan Covid-19 dari dana iuran tadi. Jadi, beliau betul- betul antusias dan tunjukan kader dibawah, yang jadi semangat kita apa yang dicontohkan ketum AHY selama ini," kata Ishak Mekki, Rabu (3/2/2021).

Mantan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) ini pun prihatin terhadap tudingan ketokoh senior Demokrat selama ini seperti Marzuki Alie yang diduga jadi tokoh penggerak kudeta, mengingat Marzuki Alie selama ini pernah menjabat dijabatan penting baik di DPR maupun partai.

"Kita prihatin, jika memang punya niat itu tapi ini perlu pembuktikan, karena ia (Marzuki) tokoh nasional dan pernah menjabat dudukan strategis baik sebahi ketua DPR, sekretaris partai dan Mahkamah partai dan sebagainya.

Artinya, sedikit banyak sudah diberi kepercayaan dan mencicipi hasil dari pada perjuangan mereka dan partai. Jadi rasanya tidak pantas mereka melakukan hal- hal diluar koridor yang ditentukan internal partai. 

Tapi kalau Syowfatillah (Opat) sudah nyata dorong KLB dan mengajak kader lainnya, dan kita tidak menampik opat orang Marzuki dan dari dulu berjuang untuk Marzuki Ali," bebernya.

Dilanjutkan Ishak, Ketua umum AHY sendiri telah memberikan arahan kepada jajaran dibawah untuk selalu kompak, solid dan bersatu, bagaimana memikirkan membesarkan partai ini kedepan.

"Kita (Demokrat) bersyukur elektabilitas kita saat ini diurutan 3 besar, dan ini hasil kerja kita. Beliau mengajak kader untuk menjaganya, dan untuk terwujud harus kerja keras, apalagi ditengah covid-19 ini, bagaimana masyarakat bisa terbantu dan Demokrat dapat simpatik," pungkasnya.

Sebelumnya, Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat mengaku telah menerima keluhan dari kader- kader Partai Demokrat di berbagai daerah.

Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Ahmad Yahya mengungkapkan, keluhan itu antara lain terkait pelaksanaan Kongres V Partai Demokrat dan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Sementara, terkait kepemimpinan AHY, Yahya menyebut para kader di daerah mengeluhkan adanya pungutan iuran dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat ke Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat.

Menurut Yahya, hal tersebut sebelumnya tidak terjadi pada kepemimpinan para ketua umum sebelumnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved