Pengamat: Pedagang BBM Eceran Makin Banyak, Perlu Peran Serta dari Pertamina

Terjadi insiden mobil menabrak kios BBM eceran dan mengakibatkan kebakaran hingga dua korban tewas di Lahat.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
ist
Kebakaran di Lahat 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terjadi insiden mobil menabrak kios BBM eceran dan mengakibatkan kebakaran hingga dua korban tewas di Lahat.

Hal ini pun menjadi sorotan, khususnya keberadaan kios BBM eceran yang makin banyak.

Pengamat Ekonomi Sumsel Yan Sulistyo, mengatakan memang kejadian yang terjadi di Lahat tidak bisa digeneralisir secara umum.

"Pada kondisi pandemi seperti ini orang mengambil banyak cara untuk bisa mendapatkan uang. Apalagi ekonomi sedang susah-susahnya," kata Yan Sulistyo saat diwawancarai Tribun Sumsel, Senin (1/2/2021).

Menurutnya, masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah ia mencari cara agar tetap mendapatkan uang, ia salah satunya dengan cara menjual BBM eceran. Untuk itulah makin banyak pedagang BBM eceran.

"Daripada mereka bekerja tidak jelas, mereka berpikir lebih baik jual BBM eceran, meskipun itu secara ilegal. Tapi secara ekonomi itu membantu perekonomian keluarga mereka," katanya.

Menurut Yan Sulistyo, kalau dilihat ini masih kurangnya peran dari Pertamina, dalam hal menertibkan pedagang eceran ini. Termasuk juga Pertamini, itu juga bukan agen resmi Pertamina. Maka seharusnya Pertamina melakukan penertiban.

"Dari Pertaminanya harus tegas. Kalau ilegal ya tertibkan. Kalau tidak ditertibkan ya jadikan masyarakat ini sebagai mitra di daerah. Maka sebenarnya semua ada solusinya," katanya.

Masih kata Yan, kalau dilihat dari dampak ekonomi tentu untuk membantu perekonomian keluarga. Pemerintah juga tidak mengalami kerugian dengan adanya pedagang eceran ini.

"Yang dirugikan itu harusnya Pertamina, karena mereka membeli BBM itu ke POM Bensin (SPBU). Artinya ada kerjasama antara penjual eceran dan pihak SPBU. Sebab secara aturannya pembelian BBM dilarang menggunakan jerigen.

"Kita tidak bisa menyalakan yang jual BBM eceran, kalau saya pribadi cukup memaklumi ini karena membantu keluarganya," katanya.

Lalu terkait keamanan, ia itulah mereka tidak mengetahui bisnis BBM yang benar itu bagaimana. Maka disinilah perlunya peran serta dari Pertamina.

Kalau Pertamina tidak mau menertibkan mereka maka jadikanlah mereka mitra bisnis. Kalau jadi mitra artinya Pertamina harus memberikan edukasi yang benar tentang berjualan BBM yang baik dan benar.

"Mereka modal dikit, makanya menggunakan yang apa adanya. Maka sekali lagi disinilah perlunya peran serta dari Pertamina," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved