TEREKAM, Seorang Anggota TNI Dikeroyok di Tempat Karaoke, Terus Dihajar saat Tak Lagi Berdaya

Insiden Sertu Melddy Mangeke dikeroyok preman berawal saat pelaku dan korban terlibat percekcokan di lokasi karaoke, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Editor: Weni Wahyuny
Warta Kota
Ilustrasi: Kondisi anggota TNI dikeroyok dua preman di tempat karaoke itu, yakni Sertu Melddy Mangeke kritis 

"Kami sangat menghormati, proses hukum yang sedang berlangsung," pungkas Dandim.

KEJADIAN LAIN : Personel TNI Dikeroyok Anggota Klub Moge Siliwangi Bandung

Personel TNI dikeroyok anggota klub moge Harley Davidson Owner Group Siliwangi Bandung, ini penjelasan resmi Komandan Puspomad Letjen Dodik Wijanarko.

Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) mengeluarkan pernyataan resmi terkait kronologi kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.

Pengeroyokan itu dilakukan oleh anggota klub motor gede Harley Davidson Owner Group Siliwangi, Bandung.

Dalam keterangan resminya di situs resmi tniad.mil.id, Sabtu (31/10/2020), Komandan Puspomad TNI Letjen TNI Dodik Wijanarko menyatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 17. 30 WIB di Jalan dr Hamka Kota Bukittinggi.

“Telah terjadi kesalahpahaman antara dua orang prajurit TNI AD yang berdinas di Kodim 0304/Agam dengan pengendara sepeda motor rombongan klub moge HOG,” kata Dodik.

Dodik menceritakan, kronologi berawal saat anggota Kodim 0304/Agam Serda M Yusuf dan Serda Mustari sedang berboncengan mengendarai sepeda motor.

Kemudian, dalam arah yang sama muncul rombongan pengendara moge HOG yang terlepas dari rombongan inti dan sedang terburu-buru untuk mengejar ketertinggalan.

"Pada saat rombongan moge mendahului Serda M Yusuf yang berboncengan dengan Serda Mustari, memberi kesan kurang sopan"

"karena rombongan moge tersebut bermain gas di luar batas wajar, sehingga kedua orang prajurit TNI AD yang sedang berboncengan menepi sampai dengan keluar jalan (berada di bahu jalan)," kata Dodik.

Melihat perilaku yang tidak wajar tadi, maka kedua orang anggota TNI tersebut mengejar rombongan moge dan berhentikan dengan cara memotong salah satu peserta rombongan moge.

Insiden itu terjadi tepatnya di Simpang Tarok, Kota Bukit Tinggi, yang kemudian, cekcok mulut berujung dengan aksi pengeroyokan.

Adapun kedua prajurit TNI AD tersebut sedang berpakaian preman atau tidak berpakaian dinas, karena tugas jabatannya sebagai anggota tim intel di Kodim 0304/Agam.

"Akibat kejadian kesalahpahaman yang berujung pada tindakan penganiayaan oleh pelaku rombongan moge HOG, dilakukan proses hukum sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," kata Dodik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved