Rangkuman Ikatan Cinta RCTI Eps 144: Andin Gugat Cerai Al, Rafael dan Elsa Mau Lihat Berkas Andin

Rangkuman Ikatan Cinta Eps 144: Andin ajukan gugatan cerai ke Al, Rafael dan Elsa minta surat pengantar berkas perkara Andin, Andin belum maafkan Al

vidio.com
Ikatan Cinta 141 Segmen 2 

TRIBUNSUMSEL.COM – Ternyata Andin (Amanda Manopo) mengepit map coklat berisi buku nikah dan kartu keluarga untuk mendaftarkan gugatan cerai kepada Aldebaran (Arya Saloka).

Andin tak tahan dengan Aldebaran yang selalu menyimpan misteri, punya banyak sisi gelap, dan semakin menyakiti hatinya.

Rasa kasmaran Aldebaran itu berbuah kecemasan karena Andin tak menjawab panggilannya berkali-kali.

Rencana pertemuan mereka berdua untuk menceritakan alasan persis Andin untuk pulang ke rumah Aldebaran berbuah petaka setelah tahu Aldebaran-lah yang menyuruh Diki, tukang parkir Cafe Pandora, untuk membakar rumah makan Surya.

Maka, Andin meminta Diki yang masih terpincang itu menemui Aldebaran dan mengakui kesalahannya di depan Aldebaran.

Surya semakin sakit hati setelah menyadari kejanggalan atas kebakaran rumah makan mereka selama ini.

Bahkan, Sarah merasa takut melihat sosok Aldebaran setelah tahu kisah kebakaran rumah makan mereka yang sesungguhnya dari mulut Surya, suaminya.

Beranjak ke topik siapa pembunuh Roy, Aldebaran, Nino, dan Rafael ingin mencapai berkas perkara pembunuhan Roy yang menetapkan Andin sebagai tersangka naik ke status terdakwa hingga narapidana yang jadi predikat Andin seumur hidup.

Mereka ingin membuktikan Andin terang-jelas tak bersalah sekaligus mencari tahu pembunuh sesungguhnya, Elsa yang makin panik akan terbongkar semua borok yang terperam selama ini.

Walhasil, Elsa terpaksa ikut membantu Nino sebagai dalih agar dapat melangkah lebih jauh guna mencegah Nino tahu lebih dulu.

Timbul tanda tanya, siapa cepat berkas itu didapat?

Biar lebih jelas, kali ini, rangkuman alur cerita Ikatan Cinta RCTI Episode 144, Jumat (29/1/2021), terbagi ke dalam lima segmen. 

Segmen 1: tak tahan lagi dengan kebohongan Aldebaran, maka Andin membawa buku nikah dan kartu keluarga untuk mengajukan gugatan cerai.

Andin membawa berkas coklat dengan perasaan setengah ragu mendatangi suatu tempat.

Sementara Al yang sedang menunggu Andin kedatangan Diki, tukang parkir yang pernah Al suruh membakar rumah makan Surya.

Dia memperkenalkan diri sambil menceritakan masa lalu. 

Saat mau pulang dari klinik, Andin menelepon Diki meminta tolong untuk datang ke Stafford Coffeeshop.

Dia meminta Diki untuk bertemu dengan Al dan mengatakan perbuatannya dan sudah tahu segalanya.

Diki melakukannya sebagai permintaan maaf dan rasa terima kasihnya telah menolongnya.

Kemudian Diki menyampaikan itu semua. Ponsel Al pun terjatuh karena tak percaya, lalu mengejar Diki yang tertatih.

Lalu Diki mengalami kecelakaan dan Andin menolongnya sampai melo. Ada rasa berutang nyawa karena hampir menewaskan Andin dan Surya.

Ini mengagetkan Al.

Di rumah Al, Uya membawa paket untuk Rosa, Mirna membuka kado itu, berisi pigura bergambar Andin dan Aldebaran.

Reyna melihat figura itu yang cantik sekali.

Rosa memuji Andin dan Aldebaran yang cantik dan ganteng.

Uya mengangkat agar pigura itu terlihat jelas.

Saat mau mengangkat foto itu, Uya terpeleset hingga pigura itu rusak.

Uya panik, Mirna marah.

Rosa meminta Mirna membantu Uya membereskan pigura.

Perasaan Rosa makin tak enak dan mengira akan ada hal terburuk antara Al dan Andin.

Andin menaikki tangga perlahan, lalu Al coba menghubungi Andin berkali-kali.

Setengah anak tangga dinaiki, air mata Andin terus meleleh.

Sebab Andin teringat, Rendy menyerahkan buku nikah dan kartu keluarga baru untuk Al.

Al senang sekali karena pernikahan mereka tercatat resmi di mata hukum.

Sedang tersenyum, Andin membawakan teh panas dan menyembunyikan dari Al yang makin penasaran.

Maka, Andin punya ide karena Al selalu bermain rahasia-rahasiaan.

Caranya, Andin menuangkan teh panas ke tangannya dan langsung menarik map itu dari kursi.

Ternyata Al membuat kartu keluarga, Andin senang sebentar dan menariknya dari Andin yang girang tak kepalang.

Andin pun makin manja ingin meminta ciuman dari Al.

Itu terjadi sehari sebelum Andin dapat menjatuhkan Al.

Andin merasa buat apa Al merahasiakan itu darinya.

Al terus memaksannya untuk tidur dan meletakkan map itu ke meja. Lantas Andin berlari.

Ke masa sekarang, map itu memedihkan hati Andin.

Tangisan Andin itu makin mengalir deras.

Andin sangat mencintainya hingga berpikir Al imam, masa depannya, dan jodoh terakhir untuknya.

Bahkan keluarganya yang utuh dan bahagia.

Tapi Andin merasa Al menaburi garam ke atas luka dan deritanya.

Andin menyuruh Mirna untuk mengambil buku nikah dan KK, lalu Mirna terpikir Andin mau bercerai, karena memerlukan buku nikah dan KK.

Mirna terus bertanya kepada Andin yang makin pedih dan nanti akan menceritakannya.

Ada rasa takut pada Mirna, tapi melakukannya demi Andin.

Kemudian Mirna mengambil map itu di meja kecil ruang kerja Al dan mengirimkannya via ojek online.

Hati Andin makin perih.

Menoleh kiri-kanan dan cemas, Mirna membantu Andin mengambil map coklat.

Untunglah, Al sudah tidur. Map itu diambil dan dilihat isinya oleh Mirna.

Tanpa buang-buang waktu dan makin gemetaran, Mirna berlari dan mengantarkannya kepada ojek online yang ada di depan pada malamnya juga.

Kunci pagar dapat diambil karena Uya mendengkur, tapi Mirna berpikir buruk karena mengira untuk bercerai sambil mengasihani Reyna.

Tanpa henti Al menghubungi Andin, tapi Andin tak mau menjalani pernikahan yang penuh kebohongan, sosok rahasia, dan sulit dikenali.

Di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Andin duduk dengan perasaan lemas.

Di rumah Al, Kiki semakin lemas karena diet tanpa makannya benar menyiksa diri demi lepasnya cincin Mayang atas minta Rendy.

Uya melihat Kiki yang berjalan semakin oleng dan memegangnya yang tak kuat lagi.

Saat pingsan, ternyata Kiki melihat Rendy, padahal Uya.

Sedikit lagi dietnya berhasil untuk melepaskan cincin Mayang dari tangan Kiki.

Kelaparan, Kiki menghalukan Uya jadi Rendy.

Mirna mendatangi Kiki yang pingsan, Uya mengangkatnya ke kamar asisten rumah tangga.

Uya ke dapur mengambil makanan untuk mencekoki Kiki.

Rosa tahu Kiki pingsan, Uya mengabarkan, dan terburu-buru mengantar Reyna ke sekolah.

Mirna dan Uya menjaga Kiki, kalau perlu ke rumah sakit.

Al makin terburu-buru hingga sering menabrak orang di sekitar dan mendatangi dosen yang menyampaikan Andin izin tak mengajar.

Mendengar itu, Al semakin risau.

Segmen 2: Rafael dan Elsa menemui pengacara dengan mengirimkan surat pengantar agar dapat mengakses berkas perkara Andin.

Mendadak, Andin pingsan karena tak tahan dengan semua cobaan hidupnya sekarang. 

Di kantor pengacara Erik, Rafael menunggu Surya yang ingin bertemu dengan pengacara karena sudah membuat janji.

Nino dan Elsa minum di cafe atas saran teman Elsa karena makanannya enak dan tempatnya cosy.

Tetap saja Elsa tak tenang sambil tumpah saat minum sehingga pergi ke toilet untuk membersihkan minumannya.

Elsa sempat menuju ke kantor pengacara Erik.

Rafael meminta surat pengantar untuk kasus Andin ke pengadilan negeri, pengacara itu membantu memberikan surat pengantar.

Pengadilan Negeri akan memberikan salinan dalam waktu tiga hari.

Sementara di Pengadilan Negeri, Andin menunggu antrean dan gilirannya datang.

Setengah bergetar, Andin mendatangi dan memberikan map coklat itu perlahan-lahan, petugas menanyakan nama Andin.

Andin menjawab lirih dan terdiam sejenak.

Saya di sini menggugat cerai suami saya Aldebaran Alfahri, ucap Andin sedih.

Petugas itu meminta berkas itu, Andin merasa pedih menyerahkan map itu.

Map itu diproses oleh petugas dan tangis Andin makin pecah.

Surya mendoakan agar usaha Rafael berhasil dan berterima kasih atas bantuan.

Rafael sudah menganggap Andin sebagai adiknya dan yakin mustahil melakukannya.

Maka, Rafael makin penasaran dengan kronologinya.

Andin berjalan gontai dan sedih, lalu menghubungi Surya.

Surya langsung serius saat mendengar nada Andin yang sedih dan sudah memutuskan yang belum tahu benar atau salah.

Andin menggugat cerai Al, Surya pun beristighfar dengan pilihan Andin itu.

Surya bertanya lokasi Andin yang ingin sekali bertemu dengannya dan makin sendu.

Kemudian, Andin terus berjalan dengan tangisan yang pilu.

Sedangkan Rafael merasa aneh sebab terjadi sesuatu pada Andin .

Andin berjalan sangat pelan dan tak mau berbicara lagi dengan Al karena akan menangis dan tak perlu saling bicara.

Andin terduduk dan tak menjawab panggilan Al yang menuruni tangga kampus.

Al semakin cemas dengan Andin yang terus menolak panggilan telepon.

Baru teringat, Al melacak GPS Andin yang ternyata tak aktif.

Mengira telepon dimatikan, lalu Surya dihubungi.

Surya saat mengendarai mobil hanya berdoa agar Andin kuat menghadapi ujian lahir-batin.

Al menghubungi Surya yang tak menjawabnya. Makin lama, makin resah Al dengan keadaan ini.

Terus Al ke mobil.

Rendy menggantikan posisi Al untuk rapat dengan klien yang akan mengabari keputusan mereka dalam beberapa hari.

Rapat selesai, Uya menghubungi Rendy.

Uya marah dan meminta Rendy datang agar Kiki makan.

Kembali ke benang merah, Andin berusaha bangkit dan sudah sampai Surya yang mengejar Andin.

Surya memeluk untuk menenangkan Andin yang sedang tak tenang.

Kemudian menyuruh Andin duduk untuk menenangkan dan menguatkan hati Andin dalam menghadapi semua ini.

Tapi hati Andin sudah tak kuat, meski Surya terus percaya Andin sekuat itu.

Tiba-tiba Andin pingsan di samping Surya yang lantas panik, dan mengangkat Andin ke dalam mobil.

Surat itu diletakkan di pangkuan tangan Andin yang hilang kesadaran dan langsung pergi.

Elsa meminta Erik membuat surat pengantar ke pengadilan negeri untuk kasus Andin, Erik bertanya serius soal Andin.

Lalu, Elsa meminta Erik menjaga aib keluarga karena itu rahasia profesi.

Sama seperti Rafael, pengantar diproses, dan harus mendapatkan berkas itu lebih dulu dari NIno agar dapat lebih tahu langkah selanjutnya.

Nino yang menunggu lama, tak sengaja menguping soal Erik, pengacara bagus.

Kantornya tak jauh dari cafe itu.

Nino mendatangi kantor Erik agar dapat menuntaskan kasus Andin, meninggalkan Elsa yang berada di kantor yang sama.

Kemudian Nino berpapasan dengan Elsa di depan kantor Erik.

Padahal tadi ke toilet, lalu menggunakan alasan ke toilet.

Nino makin cerdas, sebab toilet itu tanpa jendela dan tahu ada kantor pengacara.

Akhirnya, Nino percaya dan meminta Elsa memberitahukannya.

Sayangnya, rencana Elsa gagal dan akan memberikan berkasnya kepada Nino.

Di rumah, Al mendatangi rumah Surya yang ada Sarah. Andin sudah pergi dari pagi.

Sarah mau pergi, tapi Al mau menunggu di dalam.

Sarah kesal dan sudah tahu dengan rumah makan mereka, hingga bingung dengan Al.

Sempat berpikir Al orang yang baik dan seperti malaikat bagi keluarganya, menolong Andin dan Surya saat kebakaran.

Bahkan menanggung semua biaya di rumah sakit.

Ternyata, di balik semua itu, Al yang menyuruh orang membakar rumah makan keluarga Al.

Al hanya terdiam.

Sarah menjadi takut dengan Al sehingga tak mengizinkan Al masuk ke dalam dan langsung menutup pintu.

Nafas Sarah naik turun karena cemas, di balik itu Al hanya di balik pintu dengan perasaan menyesal.

Al meninggalkan rumah dan sengaja menghindarinya setelah tahu perbuatannya pada masa lalu.

Maka, Al memutuskan akan menunggu Andin di depan rumah.

Segmen 3: Sesampai di rumah, Al mau menjelaskan semuanya kepada Surya yang menggotong Andin.

Tapi Surya minta Al memberi ruang untuk Andin, takut-takut akan mengalami depresi seperti Rosa, ibu Al. Andin semakin merasa tak mau menanggung cobaan ini. 

Kemudian di depan rumah, Al menghampiri Surya bersama Andin.

Al mengatakan ia suaminya Andin. Tapi Surya minta Al memahami kondisi Andin yang terluka.

Hingga meminta Al untuk tidak mengganggu Andin dan tak memaksakan kehendak. Sekarang saatnya Al memberikan ruang kepada Andin. 

Sarah kesal karena ada Al, tapi ternyata Surya menggendong Andin. Kemudian Sarah membuka pintu kamar.

Kemudian meletakkan Andin di atas kasur.

Surya mengatakan Andin sedang sangat emosional saat Sarah bertanya.

Kemudian Sarah tahu, Andin memasukkan gugatan cerai kepada Al.

Surya masih meminta Sarah tak memberitahukan kepada Elsa dan Nino.

Tak lama kemudian, Andin tersadar dan memanggil Surya.

Kemudian menggulingkan ke atas punggung kasur. Surya masih ingin tahu kepada Andin yang memohon maaf.

Terlebih karena sudah berjanji mempertahankan pernikahan setelah yang pertama.

Andin kecewa dengan diri dan malu kepada Surya yang tak mau memberatkan Andin dengan janjinya.

Tahu ini titik terberat dalam hidupnya, tapi Surya mengingatkan Andin, Allah menguji hamba sesuai kemampuannya.

Surya dan Sarah selalu berada di sebelah Andin.

Andin berupaya jadi orang sabar, tapi dirinya juga manusia yang ada batasnya.

Rasa sakit Andin yang dialami tak kuat ditanggung hingga tak tahu harus berbuat apa.

Surya mendampingi Andin, kemudian Sarah.

Segmen 4: Rosa punya firasat buruk soal hubungan Aldebaran (Al) dengan Andin. Al tak rela berpisah dengan Andin dan berharap ada kesempatan kesekian untuknya. 

Mirna mengoles Kiki dengan minyak kayu putih sehingga sadar.

Setelah Kiki bangun, Mirna menyuapi Kiki yang tak mau, takut cincin tak lepas dari tangan Rendy.

Mirna terus memaksa Kiki mau makan. Tapi Kiki memaksa diri mau masak daripada Rosa memarahi.

Kiki yang mau masak, lalu datang Rendy yang pingsan karena diet.

Rendy yang membawa makan, sempat menolak karena cincin tak mampu lepas.

Mujur, saat Rendy menarik tangan, cincinnya lepas.

Saat mau mengambil cincin itu, kepala mereka tertabrak. Rendy lantas mengantongi cincin itu.

Setelah itu, Rendy memberikan makanan itu agar tak pingsan lagi.

Kiki girang karena cincin Rendy sudah lepas dari jarinya, sampai mengantarkan makanan.

Rosa pulang bersama Reyna seusai belanja dan keadaan rumah sangat sepi.

Baru mau menghubungi Al yang sedih, Rosa merasa firasatnya buruk dan tak ada harapan akan hubungan mereka.

Reyna datang untuk menghibur Al yang sedang lara.

Rendy pulang ke rumah bersama Mayang, karena mengira tak lembur.

Mayang makin menduga Rendy sudah melamar Kiki alias Kimberly, tapi Rendy mengembalikan cincin itu agar tak hilang.

Perasaan Rendy makin capek.  Maka Rendy sudah putus dengan Kiki dan meminta Mayang jangan membahas ataupun bertemu dengan Kiki.

Mayang semakin heran karena Kiki menantu idamannya.

Di kamar, Al teringat dengan ucapan Diki tadi dan Surya yang meminta Andin menenangkan diri karena amat sangat terluka.

Al tak rela Andin menyerah. Ia ingin tetap bersama meski hati Andin hancur karenanya. 

Al masih berharap Andin memberi kesempatan karena tak mau pernikahan mereka berakhir.

Segmen 5: Kepada Allah mereka meminta, kepada Allah jua mereka mengadu. Andin dan Al bersama Reyna salat dan berdoa agar mendapat jawaban atas masalah yang dihadapi.

Andin memerlukan ruang menenangkan diri bukan pembelaan Al.

Al tak mau jadi akhirnya dan Andin menyerah.

Tahu hati Andin hancur, Al mau ada kesempatan lagi untuknya.

Reyna menghampiri dan duduk di samping Al.

Terlihat Al sedih dan menangis. Reyna memeluk dan meminta Al tak marah, tapi sudah meminta maaf kepada Andin.

Kemudian Reyna mengajak Al salat bersama, berharap dapat bertemu Andin.

Itu selalu dilakukan Reyna bersama Rosa.

Al mencium Reyna, lalu berwudu. Setelah itu mereka salat dan berdoa bersama.

Ternyata dari kejauhan, Andin pun salat dan berdoa.

Apa doa Al dan Andin kepada Allah. Hanya mereka dan Allah yang tahu.

Kemudian, Al (seperti pintu ke mana saja Doraemon) mendatangi Andin dan berlutut karena tiada kata maaf darinya.

Saat ini Andin menyingkir dulu, agar tak menyakitkan hatinya.

Sebab, Al sudah menyakiti Surya yang akan menggantikan posisinya sebagai imamnya.

Al makin bertanya apakah ada cara lain supaya Andin mau memaafkannya.

Sabtu malam akan jadi jawabannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved