Sosok Hendra Gunawan, Bupati Petahana Langsung Ucapkan Selamat ke Rival yang Dapat Suara Terbanyak

Bupati Petahana, Hendra Gunawan dengan legowo mengucapkan selamat kepada rivalnya Ratna-Suwarti yang mendapat suara terbanyak di Pilkada Musirawas

SRIPOKU/AHMAD FAHROZI
Bupati Musirawas, H Hendra Gunawan 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS - "Kita harus tetap bersyukur dan sabar, tak boleh putus asa. Apa yang sudah diberikan oleh Tuhan itu sudah ada bagiannya sendiri,".

Ungkapan ini mengisi perbincangan Sripoku.com dengan Bupati Musirawas H Hendra Gunawan, usai dia ramah tamah dan memberikan penghargaan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berprestasi di pendopoan rumah dinas bupati, Rabu (27/1/2021) malam.

Selama perbincangan itu, H Hendra Gunawan yang mengenakan kemeja batik tangan panjang warna biru putih khas Musirawas, terlihat santai.

Bahkan dia sesekali tertawa lepas sambil bergurau. 

H Hendra Gunawan adalah kandidat petahana dalam pilkada Kabupaten Musirawas yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020 lalu.

Meskipun perolehan suaranya lebih kecil dibandingkan seterunya Ratna Machmud - Hj Suwarti, namun dia tetap legowo dan berlapang dada.

Bahkan setelah pesaingnya ditetapkan sebagai calon dengan suara terbanyak oleh KPU Musirawas, dia dengan jiwa besar mengucapkan selamat.

Dan dia juga sempat berkunjung ke kediaman Ratna Machmud untuk bersilaturahmi. Sikap jiwa besar H Hendra Gunawan ini menuai banyak pujian.

Karena meskipun tidak menang pilkada, dia tetap berlapang dada, memperlihatkan sikap layaknya seorang negarawan.

"Namanya perjuangan, segala sesuatu pasti ada hikmahnya," katanya dengan santai.

Pasca pilkada, H Hendra Gunawan tetap melanjutkan kegiatannya selaku Bupati Musirawas.

Dia terlihat aktif diberbagai kegiatan Pemkab Musirawas seperti biasanya.

Bahkan dua hari setelah hari pencoblosan dan sudah diketahui perolehan suaranya tidak signifikan, dia tetap beraktifitas seperti biasanya, melaksanakan safari Jumat di Kecamatan Jayaloka.

Dengan gayanya yang khas dan santun, dia tetap menyapa masyarakat yang dijumpainya.

Demikian pula hari-hari berikutnya dia isi dengan berbagai kegiatan yang sudah teragenda dan terjadwal secara protokoler di Pemkab Musirawas.

"Saya pribadi tak masalah, sebelum jadi bupati ya seperti ini. Kemudian jadi bupati ya seperti ini, dan setelah jadi bupati ya tetap seperti ini, biasa saja. Yang penting dalam kondisi sekarang kita jaga kesehatan.

Kalau untuk tempat pengabdian, dibidang apapun kita tetap bisa mengabdi untuk masyarakat," katanya.

Secara tersirat dia mengatakan, sikap yang ditampilkan seseorang itu tergantung dari diri sendiri. Bagaimana seseorang mengambil sikap dari suatu kondisi yang sedang dialami, itu tergantung bagaimana menyikapinya.

"Ya kita sendiri yang buatnya (harus bersikap seperti apa-red). Hadapi saja," ujarnya.

Terkait dengan kepemimpinannya selama lima tahun ini di Musirawas, menurutnya kuncinya adalah kekompakan, kebersamaan dan gotong royong.

"Yang jelas apa yang kita bangun selama lima tahun ini, kuncinya kekompakan, kebersamaan dan gotong royong. Karena kita memiliki keterbatasan,

maka berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Dengan gotong royong insha Allah jadi ringan," katanya.

"Dan selama ini kita juga selalu berusaha mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam berbagai kegiatan.

Kalau diajak berpartisipasi, mereka juga ada rasa memiliki. Maka kita bikin Mars Musirawas, itu untuk membangkitkan semangat membangun dan mencintai daerah," sambungnya.

Dituturkannya, saat mulai memimpin Kabupaten Musirawas, daerah ini masih dalam kategori kabupaten tertinggal di Indonesia.

Hal ini menjadi salah satu atensinya, untuk melepaskan Musirawas dari ketertinggalan.

Maka dengan kerja keras, dia mengajak seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Musirawas untuk mencapai target tersebut.

"Kita start, Musirawas masih tertinggal. Alhamdulillah selama saya menjabat kita bisa lepas dari ketertinggalan, semuanya terukur secara statistik," katanya.

Selama kepemimpinannya, Musirawas juga berkibar dikancah nasional. Baik dibidang olahraga, khususnya sepak bola maupun dibidang lainnya.

Termasuk dibidang pemerintahan, inovasi-inovasi Kabupaten Musirawas selama empat tahun berturut-turut, masuk dalam 10 besar ajang Innovation Government Award (IGA).

Menurutnya, untuk meraih ini bukan hal yang mudah. Karena harus bersaing dengan kabupaten lainnya dari seluruh Indonesia dan sebagian diantaranya adalah kabupaten yang sudah maju. 

"Artinya kita bangun pondasi. Dibidang apapun, kalau pondasinya baik, dikerjakan maksimal, insha Allah hasilnya akan baik.

Maka perlu jaga soliditas, Musirawas ini bukan lagi kibar bendera masing-masing, bukan lagi ego OPD masing-masing, tapi yang penting adalah kebersamaan," katanya.

Dengan kebersamaan ini pula katanya, selama pandemi covid 19 ini, Kabupaten Musirawas mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat, atas keberhasilan dalam penanganan covid 19.

Bahkan karena dianggap berhasil, Musirawas dua kali mendapat kucuran dana insentif tambahan dari pusat.

Dana itu dimanfaatkan untuk penanganan covid 19 dan sebagiannya digunakan untuk membantu membangkitkan ekonomi rakyat yang terdampak akibat pandemi covid 19.

Diujung perbincangan, H Hendra Gunawan berharap, Kabupaten Musirawas kedepan akan lebih maju, mampu sejajar dan bersaing dengan kabupaten lainnya yang sudah lebih dulu maju di Indonesia.

"Yang jelas Musirawas adalah daerah kita, tanah kelahiran kita, waktu hidup kita banyak habiskan disini. Tak dibayangkan bagaimana sayang kita dengan daerah ini. Tentunya kita ingin masyarakat kita, rakyat kita maju, dan mampu bersaing dengan daerah lain," pungkasnya. (SRIPOKU/AHMAD FAHROZI)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved