Inilah Sosok Tetty Paruntu, Pimpin Pencopotan James Arthur Kojongian dari Ketua Harian DPD I Golkar
Dia merupakan anak dari mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Paruntu dan politikus Jenny Y. Tumbuan.
Kejadian ini membuat pengendara lain mendekati mobil.
"Turun ngana (turun kamu), kasihan dia. Ini manusia," teriak warga meminta pengemudi mobil itu untuk turun.
Perempuan itu kembali meminta orang yang berada di dalam mobil untuk turun.
"Nyanda (tidak), ini perempuan turun dari oto (mobil).
Kita pe laki (suami saya) dengan dia pe hugel (selingkuhannya) di dalam.
Kita nda mo turun James," teriak perempuan itu.
Alan Matindas warga setempat mengakui melihat langsung kejadian tersebut.
"Waktu itu saya main handpone, tiba-tiba terdengar ada perempuan teriak minta tolong.
Seketika saya lihat ada motor yang mengadang mobil itu," kata Pemuda Asal Tumatangtang 1 ini.
"Perempuan itu, meminta untuk turun. Tapi mobil itu akan berjalan dan perempuan itu naik di wiper mobil. Namun mobil itu tetap berjalan dan perempuan itu diseret.
Tapi untungnya karena sudah banyak warga yang teriak dan melempar mobil tersebut. Sehingga mobil itu berhenti di depan Gereja St Joseph," ungkap Allan.
Saat berhenti, terdengar perempuan itu berteriak agar yang di dalam mobil turun.
Namun mobil tersebut tetap berusaha melarikan diri.
James Arthur Kojongian Minta Maaf
Setelah video viral, James Arthur Kojongian akhirnya minta maaf ke istri, keluarga besar dan masyarakat Sulawesi Utara dan Indonesia.
"Kekhilafan dan tragedi tidak pernah kita inginkan.
Saat ini saya dan keluarga akan memperbaiki hal yang salah yang telah terjadi.
Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya," ujarnya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Rabu (27/1/2021) pukul 17.24 Wita.
"Saya minta maaf kepada istri tercinta dan seisi keluarga, dan kepada seluruh rakyat Sulut dan Indonesia," tulisnya lagi.
Terkait dengan penonaktifan dirinya dari jabatan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut,
JAK mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari Partai Golkar.
Legislator dari daerah pemilihan Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara itu mengatakan, harusnya Partai Golkar Sulut meminta klarifikasi terlebih dulu kepada dirinya sebelum menggelar jumpa pers.
"Sampai saat ini, pengurus Golkar Sulut belum meminta klarifikasi kepada saya. Saya sangat menjunjung tinggi keputusan partai,
tapi setidaknya partai memanggil saya hadir dalam rapat internal terbatas pengurus DPD I," ungkap JAK.
Ia menambahkan, bahwa apapun yang terjadi kepadanya dan keluarga akan menjadi tanggung jawabnya.
"Semua ada konsekuensi. Peristiwa ini menjadi renungan batin bagi pribadi saya,
istri saya dan semua yang terkait," jelasnya.