Berita Lahat

HET Pupuk Subsidi Naik, Petani di Lahat Lakukan Ini, Kurangi Pembelian dan Jumlah Takar

Tentu kita diberatkan dengan kenaikan harga pupuk ini. Sebelumnya saja kita sudah berat ditambah naik. Belum lagi ekonomi saat ini belum stabil.

Editor: Vanda Rosetiati
ISTIMEWA
Pemerintah menaikkan harga pupuk subsidi, petani di Lahat kurangi pembelia dan takaran pakai. Foto hanya ilustrasi, tidak ada kaitan dengan berita. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Petani di Lahat menyesalkan terjadinya kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di masa pandemi.

Kenaikkan HET pupuk bersubsidi ini akan menambah beban pengeluaran keuangan. Apalagi memang saat ini kondisi perekonomian masyarakat termasuk petani sedang sulit.

"Tentu kita diberatkan dengan kenaikan harga pupuk ini. Sebelumnya saja kita sudah berat ditambah naik. Belum lagi ekonomi saat ini belum stabil,"ujar Herman, petani padi di Lahat, saat dibincangi, Kamis (28/01/2021).

Dirinya berharap ada solusi khususnya dari pemerintah daerah sehingga kenaikkan tersebut tidak berimbas kepada hasil atau pendapatan bagi petani.

"Bagi petani yang mampu tentu tidak akan berpengaruh. Namun, bagi petani yang pas pasan apalagi lahan pertanian sedikit kondisi ini cukup memberatkan. Bisa saja, kita tidak menggunakan atau mengurangi pembelian pupuk, " tambah Helmi, petani Lahat lainya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lahat, Ir Otong Heriadi SP MSi melalui Kabid Sarana Prasarana, Herman Suyanto didampingi Kasi Pupuk, Pestisida dan Alat Mesin Pertanian, Surya Agustina SP MM mengatakan, kenaikan HET pupuk bersubsidi tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 49 tahun 2020 tertanggal 30 Desember 2020.

"Ya naik. Sudah berlaku per 1 Januari 2021 kemarin,”ujarnya.

Tidak diketahui alasan terjadinya kenaikan HET, namun hal itu sudah menjadi ketentuan pemerintah pusat.

Untuk HET baru pupuk bersubsidi jenis Urea Rp 2.250 per kilogram Rp 12.500 per karung, ZA Rp 1.700 per kilogram Rp 85 ribu per karung, SP-36 Rp 2.400 Rp 120 ribu per karung, NPK Phonska Rp 2.300 per kilogram Rp Rp 115 per karung dan Petroganik Rp 800 per kilogram Rp 32 ribu per karung.

"Kenaikan HET tentu berpengaruh, karena pemakaian dan kebutuhan petani banyak," sampai Surya. (sp/ehdi)

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved