Musibah Usai 206 Ulama Meninggal Karena Covid-19, Menteri Agama Berharap Vaksin Untuk Tokoh Agama
Musibah Usai 206 Ulama Meninggal Karena Covid-19, Menteri Agama Berharap Vaksin Untuk Tokoh Agama
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Kasus pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.
Hasilnya, setiap hari ada warga Indonesia yang meninggal karena Covid-19 ini.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis mengungkapkan, sekitar 206 ulama meninggal terpapar Covid-19.
MUI menilai, meninggalnya ratusan ulama dalam setahun menjadi sebuah kehilangan besar bagi sebuah bangsa.
"Lebih dari 206 ulama meninggal karena Covid-19 dan bagi kita adalah sebuah musibah. Mencetak ulama itu enggak mudah harus proses panjang. Mengajinya benar, taat nya juga benar, menjalankan agama juga, punya jiwa juang yang tinggi jadi mencetak ulama itu butuh proses panjang," ujarnya dalam webinar di Jakarta, Selasa (26/1/2021).
"Makanya kesedihan bagi kita kalau ulama itu dipanggil oleh Allah SWT dan di antara penyebabnya karena Covid-19," ungkapnya.
Ia mengingatkan agar semua orang displin menjaga kesehatan diri dan keluarga, lantaran dampak Covid-19 nyata.
"Kita juga harus menyiapkan bagaimana ulama-ulama kita yang masih sehat terus dipelihara. Kita menjaga jiwa adalah bagian tujuan syariat kita tujuan kita beragama adalah memelihara jiwa, memelihara kehidupan," ungkap Nafis.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap pengasuh pesantren dan tokoh agama mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada tahap kedua bersama pelayan publik.
Alasannya, kiai pesantren dan tokoh agama menjadi garda terdepan dalam tugas pembinaan keberagaman masyarakat.
Yaqut menuturkan, peran para tokoh agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu dalam pembinaan agama sangat besar.
“Kami berharap para kiai pesantren dan tokoh agama yang terus membina masyarakat, serta para santri bisa mendapat prioritas vaksinasi Covid-19,” terang Menag.
Ilmuwan dari perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moerdena Inc mengungkapkan vaksin Covid-19 Moderna ampuh melawan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Hal itu disampaikan para ilmuwan dari perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moerdena Inc seperti dilansir BBC, Selasa (26/1/2021).
Dalam riset awal menunjukkan antibodi yang dipicu oleh vaksin dapat mengenali dan melawan varian baru Covid-19.Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini untuk orang-orang yang telah divaksinasi.Varian baru ini telah menyebar dengan cepat di sejumlah negara.