Breaking News: Kondisi Ikan Raksasa Terdampar di Sungai Koi Makin Lemah, Jenis Paus Sei Whale
Hingga kini seekor paus yang terdampar di perairan Sungai Kong Selapan masih belum bisa dilepaskan ke laut.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
"Bahkan tadi pagi dengan alat seadanya kami mendorong tubuh ikan ke tengah-tengah sungai. Namun justru ikan kembali menepi," terangnya berbagai upaya telah dilakukan warga.
Dengan keadaan demikian, pihaknya langsung menghubungi tim BKSDA Provinsi Sumatera Selatan agar mendapatkan bantuan.
Sedangkan untuk sementara, agar ikan tetap bertahan hidup. Warga membuat parit (kolam kecil-red) yang seukuran tubuh ikan tersebut.
"Ya jadinya kami buatkan kolam kecil disisi pinggir sungai biar ikan tidak stres dan mati," tutup Jemmy.
Ada Bagian yang Terluka
Kepala Seksi Wilayah 3 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) Aziz Abdul Latif mengatakan, bahwa memang benar itu paus.
"Itu benar paus, namun jenisnya masih kami identifikasi. Terdamparnya paus ini baru pertama kali terjadi di perairan tersebut," kata Aziz saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Senin (25/1/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, paus tersebut dari selat Bangka. Karena secara geografis wilayah Sungai Kong, OKI memang berada di pesisir Laut Bangka, dan terdapat area yang disebut laut dalam.
Dengan kondisi seperti itu maka sangat wajar jika ada paus di wilayah perairan daerah tersebut.
"Terdamparnya ikan paus tersebut bisa saja terjadi, karena beberapa faktor seperti paus tersebut tertinggal dari gerombolan paus lainnya.
Apalagi kondisinya terluka, bisa saja karena lemah, terbentur karang, ataupun diserang mangsa sehingga dia kedarat. Namun kami masih selidiki," jelasnya.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan paus-paus lainnya menurutnya, karena paus ini biasanya bergerombol maka bisa saja ada paus lainnya. Namun bisa juga paus ini tertinggal dari rombongan.
Menurutnya, untuk panjang paus kisaran 5-7 meter dan beratnya berkisar 2 ton.
"Untuk paus tersebut sudah dievakuasi. Lalu dibuat parit, karena pausnya terdampar di lumpur yang perairannya dangkal. Nanti ketika air pasang akan ditarik lagi ke laut," katanya.
Menurut Aziz, paus tersebut ada bagian yang terluka.
Pihaknya pun bersama pemerintah daerah sudah mencoba menarik mamalia itu kembali ke laut, namun karena kondisi surut sulit dilakukan.
Untuk itu nanti ketika air pasang akan ditarik kembali ke laut.
"Kami imbau masyarakat jangan menaiki atau menyakiti paus karena hewan ini termasuk hewan yang dilindungi," katanya.