Ketua RT Ungkap Sosok Diduga Penyebab Kebakaran di Jalan KH Ahmad Dahlan,Total 18 Bangunan Terbakar
Marta Dinata (59) ketua RT 37 Jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Seorang pemuda dikawasan itu dua tahun lalu sempat mau membakar.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran menghanguskan belasan rumah kawasan padat penduduk di Jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Bukit Kecil Palembang, senin (25/1/2021).
Setidaknya berdasarkan data awal yang didapat, ada 18 bangunan warga dari 2 RT berbeda ludes dilalap si jago merah.
"Di RT 35 ada 7 sedangkan di RT 34 sebanyak 11 bangunan. Ini data campuran terdiri dari rumah dan bedeng karena untuk berada jumlah pasti masing-masingnya kami belum tahu," ujar Marta Dinata (59) ketua RT 37 Jalan KH Ahmad Dahlan Kecamatan Bukit Kecil Palembang.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka dari kebakaran ini.
Namun sebagian besar warga tidak sempat menyelamatkan harta benda kecuali baju di badan akibat derasnya hembusan angin saat api mulai menjalar.
Marta mengatakan, api diduga kuat bersumber dari rumah salah seorang warga atas nama Abu Tohirin yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya.
Warga menduga, Taswin (30) anak Abu Tohirin jadi penyebab kebakaran itu bisa terjadi.
"Banyak warga yang lihat, api memang berasal dari rumah Abu Tohirin. Apalagi anaknya itu sudah pernah kedapatan mau bakar rumah. Tapi berhasil digagalkan. Kali ini baru berhasil. Semuanya jadi ludes terbakar," ujarnya.
Marta berujar, upaya membakar rumah pertama kali dilakukan Taswin sekira 2 tahun lalu.
Beruntung aksi tersebut berhasil digagalkan.
Bahkan warga yang geram juga sempat melaporkan tindakan Taswin kepada babinkamtibmas.
"Tapi ibunya nangis-nangis, minta supaya anaknya dimaafkan oleh warga. Akhirnya kami buat surat kesepakatan supaya perbuatan itu tidak diulang sehingga berujung damai," ujarnya.
Namun nyatanya, ulah Taswin kembali terjadi.
Tepatnya beberapa bulan lalu, ia sampai baku hantam dengan ayahnya sendiri, Abu Tohirin dan berujung dengan dilaporkannya pemuda itu ke aparat kepolisian oleh ayahnya itu.
"Ujung-ujungnya dia dibawa ke Dinas Sosial. Tapi cuma sekitar 2 bulan terus dipulangkan lagi ke rumah," ujarnya.
Dugaan kuat Taswin menjadi penyebab kebakaran benar-benar ditujukan warga terhadapnya.
Apalagi selama kebakaran berlangsung, baik itu Taswin maupun kedua orang tua tiba-tiba menghilang dari kawasan tersebut dan entah berapa dimana.
"Banyak warga yang bilang, Taslim membakar kasur sehingga terjadi kebakaran seperti ini. Tapi saya tidak tahu bagaimana pastinya. Kami mau fokus mengurus korban kebakaran dulu. Rencananya kami akan mendirikan dapur darurat disini," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang ditemui di lokasi kejadian menuturkan, beberapa orang sempat menangkap bahkan melayangkan pukulan terhadap Taswin ketika ia berusaha kabur.
Namun lantaran hembusan angin begitu besar, warga langsung berupaya menyelamatkan harta bendanya dari kobaran api sehingga Taswin berhasil kabur.
"Tentunya warga lebih mikir mau menyelamatkan nyawa dan barang berharga dulu. Bukan cuma mau ngurusi orang sakit jiwa itu," ujar warga yang enggan disebutkan namanya itu.
Kapolsek IB I, Kompol Deni Triana yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran tersebut.
Namun berdasarkan informasi awal yang diterimanya, api memang bersumber dari kediaman Abu Tohirin.
"Tidak ada korban jiwa atau luka. Sedangkan untuk kerugian materil belum dihitung karena korban masih mencari harta yang masih bisa diselamatkan," ujarnya.