Fakta Twit WNA AS yang Jadi Trending di 4 Negara, Akun Twitter-nya Disuspend, Diduga Tak Bayar Pajak
Fakta seputar cuitan WNA Amerika Serikat yang viral dan jadi bahan percakapan di empat negara, termasuk negara asal dua WNA itu
TRIBUNSUMSEL.COM - Cuitan seorang warga Amerika keturunan Afrika yang mengajak warga asing lain tinggal di Bali saat pandemi Covid-19 pada Minggu (17/1/2021).
Bahkan, kata kunci Bali pun trending di Amerika Serikat, per Minggu (17/1/2021) malam waktu Indonesia.
Ada beberapa fakta mengenai cuitan kontroversial ini.
1. Cara masuk Indonesia saat Covid-19
Sebelum mengunci akun dan menghapus ciapannya, Kristen Gray dengan akun Twitter @kristentootie, seorang Warga Negara Amerika Serikat keturunan Afrika mencuit cara untuk masuk ke Indonesia selama pandemi Covid-19.
Ini berhasil ditangkap-layar oleh seorang pengguna anonim bernana @yeehawbo.
"This is what we were so mad about.
Sorry for all the misunderstanding. Hope you finally understand why we were so mad (Green heart)"
"(Inilah yang membuat kami sangat marah,
Maaf atas semua kesalahpahaman ini.
Semoga akhirnya anda memahami alasan kami sangat marah,}" tulis @yeehawbo.
Pada cuitan itu, tertulis: We include direct links to our visa agents and how to go about getting into Indonesia during COVID. It's also for any one wanting a chance of pace.
Artinya: Kami menyertakan tautan langsung kepada agen visa kami dan cara memasuki Indonesia selama Covid.
Ini juga untuk siapa saja yang menginginkan perubahan kebiasaan baru.
Jelas cuitan ini menjengkelkan pengguna Twitter tak hanya di Indonesia, tapi juga beberapa negara Asia Tenggara.
Sebab menurut sebagian warganet Asia Tenggara, ini soal perasaan inferior complexity dan pernah mengalami penjajahan.
Sebagai mengingatkan, inferior complexity adalah
Lebih merisaukan, melihat statistik Google, jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat sudah mencapai lebih dari 24 juta kasus, menjadikan masih tertinggi di dunia.
Ditambah, banyak warganet Indonesia kuatir, akan lebih banyak kasus penyebaran Covid-19 jika banyak WNA mendatangi Indonesia, khususnya Bali.
Ini akan menyebabkan sisten pelayanan kesehatan Indonesia ambruk seketika karena tak sanggup menampung jumlah pasien jika kasus penularan Covid-19 melonjak drastis.
2. Benarkan 2 WNA ini tidak membayar pajak kepada otoritas Indonesia?
Walaupun terjadi pada hari libur, seorang warganet membagikan unggahan dirinya yang melaporkan kedua WNA Amerika Serikat ini ke akun Instagram Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi via Direct Message (DM).
Pada foto tangkap layar itu, pengguna @BetterWithBill menulis laporannya berhasil ditanggapi admin Ditjen Imigrasi.
Disertai dengan laporan bahwa diduga kedua WNA ini tidak bayar pajak.
Pengguna ini menulis ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris ini berharap pihak terkait menindaklanjuti laporannya.
Lalu dalam untaian cuitannya, ada cuitan pacarnya yang blak-blakan mengaku tak bayar pajak kepada otoritas Indonesia, sewaktu warganet bertanya apakah dia menbayar pajak dan perizinan.
"Why would I have to pay taxes if I never made IRD (sic?, maksudnya IDR)?
I pay American taxes for making USD.
(Mengapa aku harus membayar pajak jika tak pernah menghasilkan IDR (Rupiah)?
Aku membayar pajak Amerika untuk menghasilkan USD (Dolar AS)" tulis @Saundraaa, pacar Kristen Gray.
Setelah semua ramai, dia pun mengunci akun Twitter-nya.
Namun, seorang pengguna Twitter dari Florida, AS, sesuai tertera pada biodata akunnya, @breahlabruja, mencoba untuk menjelaskan benang kusut ini.
Berdasarkan laman Direktorat Jenderal Pajak, ada persetujuan (konvensi) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat tentang penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan pajak sehubungan dengan pajak pendapatan.
Biasanya disebut Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Konvensi ini disahkan pada 11 November 1988 dan berlaku sejak 1 Februari 1997.
Ada istilah Time Test, artinya batas waktu seorang wajib pajak sudah jadi wajib pajak dalam negeri, menurut lama keberadaannya di Indonesia.
Khusus Amerika Serikat, berlaku 120 hari/12 bulan, artinya dia harus tinggal di Indonesia selama 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan itu.
Jika lebih dari itu, WNA harus membayar pajak kepada otoritas Indonesia.
Belum diketahui apakah 2 WNA ini membayar pajak kepada otoritas Indonesia atau tidak?
3. Visa mereka sudah habis, bahkan bukan visa tinggal
Lewat twit-nya yang sudah dihapus, Kristen Gray dan Saundra mengaku tinggal di Bali dengan visa turis.
Celakanya, mereka tidak memperpanjang visa turis atau mengubah jadi visa tinggal.
Belum diketahui, adakah pengecualian untuk WNA mengingat pandemi yang melarang semua WNA masuk Indonesia.
Tapi, mengutip dari kontan.co.id, hanya tiga jenis visa yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar RI atau Kantor Perwakilan RI di negara asal WNA.
Pertama, visa kunjungan untuk sekali perjalanan (B211), untuk pekerjaan darurat, bisnis, pembelian arang, uji keahlian calon tenaga kerja asing, tenaga bantuan kesehatan dan pangan, serta bergabung dengal alat angkut yang berada di wilayah Indonesia.
Kedua, visa tinggal terbatas untuk bekerja ataupun tidak.
Ketiga, visa tinggal terbatas bukan untuk bekerja penanaman modal, dan penyatuan keluarga.
4. Cuitannya Memancing WNA Lain Mendatangi Bali.
Seorang pengguna Twitter anonim @toyoilohu mengungkapkan fakta mengejutkan lain.
Si pengguna mengatakan WNA ini masih menjual bukunya berjudul Our Bali life is Yours: Getting Indonesia during Covid (Kehidupan Bali kami jadi milik Anda: Memasuki Indonesia selama Covid).
Tak hanya kepada pengguna Twitter, mereka juga menjual bukunya kepada pengikut Instagram yang mencapai lebih dari 10,5 ribu.
Buku mereka memancing beberapa warganet di sana pergi mengunjungi Bali.
"FYI this lady still selling her ebook to her 10.4K followers on IG."
"I'd be lying if i say i feel comfortable seeing some ppl in the comments are "interested" to move to Bali to follow her path,"
"(Sebagai informasi, perempuan ini masih menjual e-book-nya kepada 10,4 ribu pengikutnya pada IG-Instagram,"
"Bohong jika saya mengatakan merasa nyaman melihat beberapa orang di komentar "tertarik" pindah ke Bali untuk mengikuti jejaknya)," tulisnya.
5. Akun Twitter Kristen Gray ditangguhkan (suspended).
Seorang warganet Twitter dan traveler asal Kenya, Winnie Rioba via akun @justrioba mendapat DM dari Kristen Gray, pemilik akun @kristentootie yang jadi punca thread-nya yang mendunia itu.
Winnie Rioba pun mencuit itu pada pukul Minggu (17/1/2021) pukul 21.01 waktu Nairobi (Senin (18/1/2021) 1.00 WIB.
Isi cuit itu berupa tangkapan layar DM akun Instagram Kristen Gray @kristen.gray yang membantah semua cuitan Winnei Rioba sebelumnya.
Intinya, memahami kekesalan warga Indonesia atas beberapa ekspatriat yang dapat mempunyai privilese negara maju, seperti paspor dengan bebas visa yang banyak dan menghasilkan uang dari visa turis.
Pada DM-nya, Kristen Gray membantah tuduhan itu dan mengaku mempunyai visa tinggal yang sah.
Selain itu, akun Twitter-nya ditangguhkan setelah dilaporkan oleh warganet secara massal.
Akibatnya, dia tak dapat membela diri atas cuitan sebelumnya.
6. Perilaku tak terpuji warganet Indonesia.
Ciapan segelintir warganet Indonesia yang tak paham konteks memperparah suasana, setelah cuitan WNA itu ramai dan trending.
Terutama soal penggunaan kata Nigger (sic) yang sangat menyinggung warga Afrika-Amerika oleh sejumlah warganet Indonesia.
Istilah Negro yang berasal dari bahasa Latin, artinya hitam, dapat juga bermakna merendahkan atau netral, bergantung kawasan atau negara.
Kata ini diasosiasikan dengan budak, sebab pada abad ke-17, orang Afrika dibawa ke Amerika oleh orang kulit putih sebagai hamba sahaya.
Tak hanya itu, kata ini mengaitkan mereka dengan penindasan dan diskriminasi rasial yang melembaga di Amerika Serikat hingga tahun 1960-an, saat puncak gerakan hak-hak sipil.
Maka eufemisme-nya adalah N-word atau Afrika-Amerika.
7. Gunung Es Kesalahpahaman Asia dan Barat
Cuitan ini memicu warganet negeri jiran berkomentar soal perilaku orang Barat saat berkunjung ke negara Asia.
Khususnya soal orang Barat yang tidak menghormati adat-istiadat dan kebiasaan orang Asia serta bersikap angkuh dan masa bodoh.
Sebelumnya, dikutip dari Dailymail.co.uk, perusahaan Mahjong asal Dallas, AS, yang dipunyai tiga perempuan kulit putih, meminta maaf.
Ini setelah seorang Asia-Amerika dan seniman 3D, Christina C Young pada Rabu (6/1/2021) mengkritik perusahaan ini mengubah desain batu buah mahjong yang tidak peka secara budaya.
Seperti mengatakan buah batu tradisional membosankan, tidak sesuai dengan rasi bintang, dan sulit dimainkan.
Apalagi, hingga tak menyebut asal permainan itu dari Tiongkok.
Kemudian, kembali lagi dari Amerika Serikat, seorang pengguna TikTok mengunggah video yang tidak sensitif, dengan mengubah seragam pramugari Singapore Airlines yang bermotif baju sarong jadi bikini.
Baru-baru ini, di Malaysia, seorang warga Belanda memancing kemarahan warganet Malaysia setelah dengan sengaja melakukan apropriasi budaya.
Apropriasi budaya adalah konsep seseorang meminjam atribut budaya lain (biasanya dominan) dari budaya minoritas.
Alih-alih menghargai atribut budaya tertentu, penggunaan atribut budaya lain justru dinilai sebagai perampasan budaya.
Caranya, dengan meminjam atau menggunakan atribut budaya Melayu Baju Kurung dan menjualnya dengan desain modern karena mengira orang Melayu Malaysia tak dapat mengenakan pakaian lebih cantik lagi.
Padahal, Baju Kurung digunakan pada acara apapun di Malaysia sama seperti Batik di Indonesia.
Bahkan, ini menyebabkan muncul sentimen anti-kolonial di Malaysia, karena menganggap orang kulit putih tidak paham esensi Baju Kurung itu sendiri.
8. Trending di Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia.
Hingga Senin (18/1/2021) pagi, percakapan ini tak trending di Indonesia semata, malah sampai ke Singapura dan Malaysia, serta Amerika Serikat.

Warganet Malaysia dan Singapura ikut mengomentar warganet Amerika yang melihat masalah ini hanya dari ras dan sudut pandang orang Amerika.
Bahkan ikut mengecam tindakan warganet Afrika-Amerika yang melihat tindakan warganet Indonesia umumnya hanya karena ras WNA itu.

Padahal sebenarnya itu karena mereka memanfaatkan celah hukum dan kelemahan birokrasi.
Cuitan itu sampai masuk situs berita Inggris, The Independent.