Berita Palembang
Hobi Jalan-jalan Kulineran, Politisi PDIP Sumsel Yudha Rinaldi Buka Tempat Ngopi dengan Konsep Unik
Saya ini orangnya hobi jalan-jalan dan menikmati kuliner di setiap tempat yang dikunjungi. Dari situlah muncul ide membuka tempat ini.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hobi Jalan-jalan dan kulineran, politisi PDIP Sumsel Yudha Rinaldi membuka tempat ngopi sekaligus tempat nongkrong.
Konsep yang ditawarkan beda dengan kafe kebanyakan.
Namun, menjalankan bisnis kuliner di tengah masa pandemi Covid-19 dibutuhkan kerja ekstra sekaligus harus kreatif.
Seperti usaha kuliner yang dijalankan Ir Yudha Rinaldi yang membuka Kopi Darat Garden Cafe.
Yudha yang dikenal sebagai politisi dan menjabat sebagai Bendahara DPD PDIP Sumsel ini, rupanya punya bakat dalam menjalankan bisnis kuliner.
"Saya ini orangnya hobi jalan-jalan dan menikmati kuliner di setiap tempat yang dikunjungi. Dari situlah muncul ide membuka tempat ini," kata Yudha.
Memanfaatkan halaman depan rumah milik keluarga besarnya yang terbilang cukup luas, konsep yang coba ditawarkan Yudha untuk usaha kulinernya inipun terbilang unik.
Dimana, di lokasi tersebut yang sebelumnya sudah ditanami beraneka macam pohon buah-buahan. Seperti Nangka, Kelengkeng, Belimbing, Matoa hingga Markisa.
"Saya tidak menebang satu batang pohonpun, justru saya pelihara sehingga terkesan natural. Untuk tempat makan saya bangun beberapa pondok yang bisa juga digunakan sebagai tempat bersantai melepas penat," terang Yudha yang mulai membuka tempat kulinernya ini di akhir tahun 2019 silam ini.
Meski begitu, diakui Yudha usahanya tersebut awalnya tidaklah berjalan mulus, mengingat setelah dibuka beberapa bulan usahanya itu, Indonesia termasuk kota Palembang pun "diserang" pandemi virus Covid-19, yang jelas membuat semua usaha termasuk usahanya terkena imbas.
"Beberapa bulan itu kita merasakannya sepi konsumen, dan terpaksa gaji karyawan mau tidak mau kita potong, namun lambat laun dan suport dari keluarga maupun semangat dari pekerja, membuat usaha ini kembali bangkit," bebernya.
Ditambahkan Yudha, memang didunia bisnis termasuk sektor kuliner untung dan rugi itu haruslah diperhitungkan, dan pasti dirasakan pengusaha, tinggal bagaimana mengelolah serta semangat untuk bangkit.
"Sempat ada rencana na berhenti jalani usaha ini, tetapi namanya kita berusaha harus siap dengan segala resiko baik rugi. Tapi kita punya semangat, dan yakin usaha kuliner masih menjadi kebutuhan pokok masyarakat," tegasnya.
Dilanjutkan Yudha, nama Kopi Darat sendiri filosofinya ia sendiri mengaku mau buat kedai kopi dan pendamping (makanan ringan), tapi berkembang resto.
"Sebenarnya kita bisa saja buat nama Kopiku, Kopidusun dan lainnya, namun kita ingin yang luar biasa dan mudah diingat. Mengingat dulunya jalan ini bukit tengah dan disebelah nyebutnya bukit darat sehingga kenapa tidak Kopi Darat saja, apalagi penyebutannya tidak susah dan familiar," tandasnya.