Tinjau Kesiapan Vaksin Covid-19 di Sumsel, Achmad Yurianto: Data Harus Valid Untuk Suntik Kedua

Mantan Jubir Pemerintah Penanganan COvid-19, Achmad Yurianto kunjungi sumsel tinjau gudang vaksi di Skip Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA
Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Achmad Yurianto meninjau secara langsung kesiapan vaksin Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (1512021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG  - Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Achmad Yurianto meninjau secara langsung kesiapan vaksin Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel).

"Di pusat di kementrian sudah menugaskan pejabat eselon 1 untuk turun ke provinsi. Sebenarnya Sumsel ini bukan hal yang asing karena memang Sumsel ini pembinaan wilayah saya.

Jadi semua program dalam pendampingan kita," kata Yuri saat meninjau di Gudang Vaksin yang ada di Skip, Palembang, Jumat (15/1/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, ada dua hal yang diperintahkan Mentri, yang pertama apakah vaksinansi ini berjalan sesuai rencana.

Rencana kan sudah dibuat oleh pusat dan dikoordinasikan dengan provinsi dan Provinsi mengkoordinasikan ke Kabupaten/Kota.

Nah pelaksanaannya ini sesuai rencana apa nggak? Kalau tidak sesuau rencana masalahnya apa, maka harus ada solusinya.

"Seringkali sasaran sudah ditentukan, kemudian masuk di meja kedua yang skrining tidak memenuhi syarat karena ada komorbid dan lain-lain.

Maka dijadwalkan ulang, ini kewenangan dokter yang melakukan pemeriksaan," kata Yuri

Lalu yang kedua, pastikan siapapun yang disuntikkan hari ini maka 14 hari kedepan jatah vaksinnya harus sudah tersedia.

Seperti tadi Walikota Palembang disuntikkan vaksin, maka  14 hari kedepan vaksin kedua harus diberikan. 

"Lalu vaksin yang digunakan bisa dipertahankan dalam kondisi stabil, suhunya tetap 2-8 derajat celsius.

Jangan sampai vaksin yang ada rusak, kalau rusak ya percuma juga," ungkapnya.

Kemudian, sasaran yang akan divaksin untuk berikutnya hitung dengan benar.

Karena sasaran berikutnya itu pelayanan publik seperti yang melaksanakan operasi yustisi kesehatan yaitu TNI, Polri, Satpol-PP, petugas di Bandara, Pelabuhan, Samsat dan lain-lain.

"Jadi datanya harus benar-benar ada by name by address. Karena akan disuntik dua kali," katanya 

"Sehingga droping dari pusat sesuai. Kenapa kita harus hati-hati, karena jumlah vaksin ini terbatas dalam waktu. Artinya seperti kemaren dapat 3 juta dosis, maka bisa untuk 1,5 juta orang. Kemudian baru masuk lagi 2 juta dosisi. Lalu ditriwulan II diharapkan akan masuk 50 juta dosis," bebernya.

Menurut Yuri, setiap hari setiap malam se-Indonesia kumpul untuk evaluasi dan record harian. Seperti hari ini di Palembang melakukan vaksinasi, nanti dilaporkan ke pusat dan dibahas.

"Terkait Gudang Vaksin di sini, penyimpanan tempat vaksin cukup. Sebab vaksin ini kan di drop di sini kemudian disalurkan ke Kabupaten/Kota," katanya.

Sementara itu Kasi Surveliensi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, bahwa untuk 30 ribu dosis/vial vaksin yang ada di Gudang Vaksin sudah didistribusikan ke Palembang dan Ogan Komering Ilir (OKI).

"Dihari Senin kita akan order kembali 29.840 dosis/vial dan kemungkinan akan datang hari Selasa. Nantinya setelah sampai akan didistribusikan ke Palembang karena masih ada kurang, sisanya ke Kabupaten/Kota," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved