Kecelakaan Sriwijaya Air
TERBARU, 4 Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Teridentifikasi, Ini Identitasnya
Penyerahan empat jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang sudah teridentifikasi masih menunggu kesepakatan keluarga.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNSUMSEL.COM, KRAMAT JATI - 4 jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 jatuh sudah teridentifikasi.
Yakni Okky Bisma (29), Fadly Satrianto (38), Asy Habul Yamin (36), dan Khasanah (50) yang teridentifikasi lewat pencocokan sidik jari antemortem dan posmortem.
Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan hingga Rabu (13/1) pukul 09.00 WIB keempat jenazah masih berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
Penyerahan empat jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang sudah teridentifikasi masih menunggu kesepakatan keluarga.
"Pada prinsipnya Tim DVI siap menyerahkan semua (jenazah), tetapi pada sisi lain ada keinginan dari keluarga. Tentunya keiginan dari keluarga ini tim menghomrmati dan menghargai itu," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: KTP-nya Dipinjam Teman Naik Sriwijaya Air SJ 182, Kini Sarah Beatrice Trauma, Ternyata Ini Sebabnya
Keinginan pihak keluarga yang dimaksud menunggu bagian tubuh jenazah lengkap, petugas gabungan pun hingga kini masih berupaya melakukan pencarian.
Sejak Sabtu (9/1) pesawat diketahui jatuh hingga kini petugas gabungan masih berupaya melakukan pencarian jenazah di perairan Kepulauan Pulau Seribu.
"Maka dimungkinkan body part para korban ini bisa lebih banyak ditemukan sehingga keluarga menginginkan yang sudah ditemukan disimpan dulu, mungkin apabila ada penambahan," ujarnya.
Meski bagian jenazah tidak utuh terdampak kecelakaan, Rusdi memastikan hasil identifikasi jenazah yang dilakukan Tim DVI sepenuhnya akurat.
Pasalnya prosedur identifikasi secara DVI lewat sidik jari, gigi, dan sampel DNA yang jadi parameter identifikasi merupakan prosedur diakui secara internasional.
"Tentunya kami ingin berikan pelayaanan yang terbaik bagi seluruh keluarga korban, sehingga hal ini bisa menjelaskan pertanyaan di publik setelah teridentifikasi mengapa (jenazah) belum diserahkan," tuturnya.