Divonis 1.075 Tahun Penjara, Siapa Sebenarnya Sosok Harun Yahya, Rekam Jejak Kasusnya

Penggerebekan tersebut dilakukan terkait dugaan kejahatan keuangan, penipuan, pelecehan seksual, dan kejahatan konspirasi yang dilakukan oleh Harun Ya

Editor: Weni Wahyuny
(AFP)
foto file ini diambil pada 11 Juli 2018 saat petugas polisi Turki mengawal televangelis dan pemimpin sekte, Adnan Oktar (tengah) alias Harun Yahya di Istanbul, saat dia ditangkap atas tuduhan penipuan. Dia terbukti telah melakukan kejahatan seksual yang mengakibatkannya dipenjara lebih dari 1.000 tahun. 

"Hitler, Mussolini, Stalin dan banyak teroris terkenal lainnya dengan jelas mengatakan bahwa pemikiran mereka dipengaruhi oleh Darwin ... Tanpa Darwin tidak akan ada terorisme," Harun Yahya.

Harun Yahya berpendapat bahwa Hitler naik ke tampuk kekuasaan berkat peran instrumen yang disebutnya "elemen negara Inggris".

Harun Yahya merinci teori konspirasinya, bahwa ada kelompok luar biasa kuat yang memiliki hubungan dengan pemerintah dan militer.

Kelompok tersebut memiliki kapasitas untuk memanipulasi dan mengontrol kebijakan pemerintah.

Seperti dikutip Tempo, sejak serangan teroris 11 September 2001 di gedung World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat (AS), Harun Yahya mulai menunjukkan dirinya sebagai pembicara lintas agama.

Harun Yahya menggambarkan dirinya sebagai pendukung dialog antaragama.

Ia pun menjadikan namanya sebagai musuh utama terorisme internasional.

Saluran televisi

Sudah beberapa tahun sejak titik balik karyanya Harun Yahya mendirikan saluran televisi.

Harun Yahya menggunakan saluran ini untuk menyebarkan pemahaman dan pengaruhnya, termasuk berbagai tafsirnya terhadap ajaran Islam.

Acara khas Harun Yahya. Ia kerap tampil dikelilingi sejumlah layar komputer dengan perempuan muda setengah telanjang.

Selain dari saluran televisi, Harun Yahya juga dikenal sebagai penulis.

Harun Yahya adalah nama penanya. Sedangkan nama aslinya adalah Adnan Oktar alias Adnan Hoca.

Dalam beberapa bukunya, Harun Yahya mengaku telah membongkar kerja sama yang dibentuk pemerintah bayangan Inggris di Turki dengan penguasa kawasan.

Menurut Harun Yahya, penyelidikan yang dia dan kelompoknya lakukan menjadi alasan otoritas hukum Turki mengkriminalkannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved