Beda Dengan Ketua, Dua Pimpinan DPRD Sumsel Ini Siap Divaksin
Dua pimpinan DPRD Sumsel lainnya yaitu Giri Ramanda N Kiemas dan Muchendi Mahzarekki siap divaksin perdana
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Meski ada surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ke Gubernur Sumsel agar menyampaikan 10 daftar nama penerima vaksin, namun dipastikan tidak ada nama ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati didaftar penerima vaksin perdana itu.
Meskipun begitu, dua pimpinan (wakil ketua) DPRD Sumsel lainnya yaitu Giri Ramanda N Kiemas dan Muchendi Mahzarekki siap divaksin perdana bersama beberapa pejabat Forkompinda lainnya.
Sedangkan satu pimpinan lainnya Kartika Sandra Desi belum menjawab apakah bersedia atau tidak.
Giri sendiri mengaku sebagai pimpinan DPRD dan ketua DPD PDIP Sumsel siap divaksin, sebagai bentuk contoh kemasyarakat dan mendukung program- program kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini.
"Untuk membuktikan dan memberikan keyakinan pada rakyat, saya pasti siap," tegas Giri, Senin (11/1/2021).
Wakil Ketua DPRD Sumsel Muchendi Mahzarekki mengatakan, adanya 30 ribuan dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, diharapkan bisa menekan angka penyebaran virus yang dikenal virus Corona itu khususunya di Sumsel.
Ia sendiri berharap, vaksin itu dapat tersalurkan ke orang- orang yang membutuhkan terlebih, bagi mereka yang berada digaris depan melawan penyebaran virus corona itu.
"Vaksin ini diberikan bagi yang diprioritaskan, seperti dari tenaga kesehatan atau medis," jelas Muchendi, beberapa waktu lalu.
Kedua, menurut putra mantan Wakil Gubernur Ishak Mekki ini, orang- orang yang berusia lanjut juga, harus jadi prioritas pada pemberian vaksin covid saat ini.
"Mereka yang rentan berusia 50 tahun keatas untuk diprioritaskan mendapatkan vaksin ini, sehingga bisa menekan angka penyebaran covid-19. Mengingat banyak penyakit bawaan bagi mereka yang berusia di atas 50 tanun," capnya.
Politisi Demokrat ini sendiri secara pribadi siap divaksin lebih awal. Sebab selaku wakil rakyat, ia ingin memberikan contoh, jika vaksin itu siap disuntikkan ketubuh manusia nantinya dan aman.
"Selaku wakil rakyat, kalau memang sudah ada ketentuannya, karena ini menyangkut kuota 30 ribuan dimana bukan kita yg menentukan, tapi pusat dan daerah. Artinya jika memang didalamnya ada anggota dewan, kita siap. Kalau pun vaksin ini bisa dibeli secara pribadi maka kita akan beli juga, karena lebih mudah dan visa duluan. Jadi intinya kita masih menunggu saja,' tandasnya.
Sebelumnya, ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati sendiri beralasan, masyarakat perlu terlebih dulu diberikan pemahaman dan sosialisasi, sebelum mendapatkan vaksin Covid-19. Ini lantaran ada beberapa persyaratan yang mutlak, harus dipenuhi sebelum di vaksin.
"Seperti saya yang punya riwayat penyakit rheumatic autoimun. Selain itu saya juga pernah dinyatakan positif meski cuma satu hari, karena setelahnya dari hasil swab dinyatakan negatif, ungkap Anita Noeringhati, Senin (11/1/2021).
Dikatakan politisi Golkar ini, masyarakat perlu diberikan pemahaman, apabila mengidap penyakit bawaan, maka vaksin yang telah disuntikkan juga tidak akan bekerja efektif.
Selain penyakit autoimun, diungkapkannya juga ada beberapa penyakit, yang penderitanya tidak diperbolehkan untuk divaksij diantaranya diabetes melitus (kencing manis), penyakit jantung dan yang berusia diatas 60 tahun disarankan untuk tidak perlu di vaksin.
Untuk itu, Ketua harian DPD Partai Golkar Sumsel ini telah menanyakan secara langsung kepada pihak Dinkes Sumsel, dan didapatkan jawaban jika nantinya sebelum penyuntikan dilakukan akan ada semacam edaran dan sosialisasi terlebih dulu dari pusat.
Terlepas dari semua itu, Anita berharap untuk berfikiran positif terlebih saat ini MUI juga telah mengeluarkan sertifikat halak untuk vaksin Covid-19 ini.
"Yang perlu digaris bawahi pemerintah tidak akan menyesangsarakan, ataupun membuat masyarakat yang menerima vaksin malah tidak sehat," sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nurainy menyatakan, provinsi Sumsel telah menyampaikan 14 nama yang diajukan untuk vaksin perdana.
Ke 14 nama yang diajukan dari berbagai unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) seperti Gubernur, Pangdam, Danrem, Balai BPOM, IDI, PPNI dan lainnya.
"Termasuk saya yang siap divaksinasi. Namun tetap harus mengikuti prosedur skrining. Untuk tempat vaksinasinya masih direncanakan, bisa di rumah sakit maupun Puskesmas," jelasnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru sendiri mengaku siap untuk menjadi orang pertama divaksin covid, dan akan melibatkan Forkompinda yang ada. Namun untuk melibatkan figur penting seperti presiden Jokowi yang melibatkan artis tidak menjawabnya.
"Aku tanggal 14, nanti diajak Porkompinda dan tokoh masyatakat," pungkas Herman Deru