Liputan Khusus

Prostitusi di Hotel Bukan Hal Baru, Kata Ketua PHRI Sumsel: Hotel Tidak Bisa Melarang Orang Bertamu

Prostitusi ini terjadi dari zaman dulu, baik online maupun offline sekarang ini fasilitasnya semakin mudah melalui aplikasi dan dimanfaatka orang.

Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Vanda Rosetiati
ISTIMEWA
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Asfiuddin menuturkan prostitusi bukan hal baru. Jika hotel sering jadi tempat prostitusi karena memang hotel tidak bisa menolak tamu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Di balik pembunuhan Yuliana (25) di salah satu hotel di Palembang beberapa waktu lalu dikonfirmasi polisi ada dugaan praktik prostitusi online.

Pembunuhnya diduga perampok yang menyaru jadi pelanggan prostitusinya malam itu.

Dua teman laki-laki Yuliana diduga juga merupakan bagian dari praktik prostitusi. Polisi menyebutnya dengan atribusi "Papi."

Peristiwa pembunuhan Yuliana MS tak menyurutkan prostitusi online di Palembang.

Padahal sudah jelas-jelas praktik ini benar-benar berbahaya dan sudah begitu banyak korban baik dari para pelaku prostitusinya maupun penggunanya.

Sementara, hotel sering kali jadi tempat prostitusi baik via online maupun melalui perantara.

Menanggapi hal ini Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Herlan Asfiudin mengatakan pihaknya tak bisa mencegah hotel terkait orang yang menginap di hotel atau membuka kamar.

"Prostitusi ini kan memang terjadi dari zaman dulu, baik online maupun offline sekarang ini fasilitasnya semakin mudah melalui aplikasi dan dimanfaatkan orang tapi untuk hotel ya tidak bisa melarang orang untuk bertamu," kata pria yang akrab disapa Babe ini, Sabtu (9/1/2021).

Namun ia menyarankan agar pengurus atau pengelola hotel harus lebih waspada agar tidak lagi terjadi hal serupa seperti yang dialami oleh almarhumah Yuliana.

"Tamu-tamu yang dirasa mencurigakan, setiap keluar masuk kamar berbeda orangnya, yang melewati koridor hotel siapa saja ya pengelola hotel harus lebih waspada. Budget pengawasan hotel kan ada," jelasnya.

Sebagai Ketua PHRI Sumsel, ia mengatakan sebuah hotel pun tak ingin menjadi tempat prostitusi tapi pihaknya dari PHRI bertugas mengawasi dan mengingatkan seluruh GM hotel.

"Kami juga bertugas mengawasi dan mengingatkan kepada seluruh GM hotel supaya memperhatikan para tamu-tamu yang datang ke hotel mereka," katanya.

Sejak lima tahun terakhir prostitusi dengan platform penjajaan di sosial media atau online memang marak.

Tribunsumsel.com kembali melakukan penelusuran prostitusi online di Palembang setelah kasus pembunuhan Yuliana terjadi.

Beberapa diksi akan dipaparkan secara gamblang dalam tulisan ini dengan maksud semata-mata mendorong pengusutan dan pemberangusan prostitusi.

Aplikasi Michat dan Wechat adalah yang paling banyak digunakan para pelaku prostitusi ini. Istilah paling jamak adalah "open BO".

Merupakan akronomim berbahasa inggris yakni open booking, open booking online, open booking off atau open booking order.

Sangking jamaknya istilah ini maka sering kita jumpai digunakan dalam candaan seksis oleh para laki-laki.

Prostitusi Terselubung

Sebelumnya, seorang perempuan bernama Yuliana MS ditemukan tewas di kamar 625 Hotel Rio Palembang, Selasa (5/1/2021) malam. 

Kasat Reskrim Kompol Edi Rahmat Mulyana menjelaskan, kasus ini masih terus dilakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi baik dari pihak hotel dan juga dua teman korban yakni Angga dan Wahyu.

Begitu pula dengan motif pembunuhan yang menimpa Yuliana, sejauh ini terus dikembangkan penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang.

Hotel di Jalan Lingkaran Palembang tempat korban Yuliana MS ditemukan tewas, Selasa (5/1/2021) malam.
Hotel di Jalan Lingkaran Palembang tempat korban Yuliana MS ditemukan tewas, Selasa (5/1/2021) malam. (TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI)

"Untuk kedua temannya ini, bertugas mencari tamu untuk korban. Bisa dikatakan, papi dari si Korban. Namun, terkait kasus ini kami masih terus mendalami," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).

Ketika disinggung, bisa jadi ini prostitusi terselubung karena kedua teman korban yakni Angga dan Wahyu yang bertugas mencarikan tamu untuk korban, menurut Edi bisa dikatakan seperti itu.

Karena, kedua teman korban yakni Angga dan Wahyu yang memang selalu bertugas untuk mencarikan tamu untuk korban melalui aplikasi MeChat.

Sedangkan korban, hanya bertugas untuk berkencan dengan tamu yang dicarikan Angga dan Wahyu.

Kasus pembunuhan terhadap Yuliana MS di Kamar 625 Hotel Rio Palembang, dianggap kasus paling menonjol diawal tahun 2021.

Pembunuhan terhadap janda dua anak ini, masih terus diselidiki Satreskrim Polrestabes Palembang.

Bahkan, Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel juga ikut turun tangan untuk memburu pelaku.

Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi menjelaskan, saat ini kasus pembunuhan terhadap korban Yuliana masih terus dalam penyelidikan pihak kepolisian. Saksi-saksi terus dilakukan pemeriksaan guna mengungkap kasus pembunuhan terhadap Yuliana.

"Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel ikut turunkan guna membackup Satreskrim Polrestabes Palembang. Ini merupakan kasus menonjol," katanya, Jumat (8/1/2021).

Hingga kini, Jatanras juga terus berkoordinasi dengan Satreskrim Polrestabes Palembang. Penyelidikan secara intensif dilakukan, untuk mengumpulkan bukti secara detil agar bisa mengungkap kasus ini.

"Anggota sudah bergerak melakukan backup untuk mengungkap kasus ini. Kami melakukan penyelidikan bersama Satreskrim Polrestabes Palembang. Doakan, semoga cepat terungkap," pungkas Suryadi.

Kasus Paling Menonjol Awal 2021 Polda Sumsel Backup Polrestabes Palembang

Satreskrim Polrestabes Palembang sudah membentuk tim untuk memburu pelaku pembunuhan Yuliana MS alias Ana (25) di kamar 625 Hotel Rio Palembang.

Sedangkan Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana menuturkan, pihaknya sudah membentuk beberapa tim untuk memburu pelaku pembunuhan korban Yuliana.

"Tim sudah kami bentuk dan sudah bergerak mengejar pelaku," katanya.

Satreskrim Polrestabes Palembang juga terus mengumpulkan bukti-bukti untuk melakukan penyelidikan agar kasus ini bis cepat terungkap.
Selain mengumpulkan bukti, saat ini penyidik juga masih memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui ciri-ciri pelaku pembunuhan terhadap Yuliana.

Ketika disinggung mengenai ciri-ciri pelaku, menurut Edi pihaknya masih melakukan pendalaman. Sehingga, belum bisa mengungkapkan ciri-ciri pelaku.

Sedangkan untuk kedua rekan korban yang bertugas mencarikan tamu, juga masih terus dilakukan pemeriksaan. Edi belum mau pengungkapan, apakah nantinya kedua teman korban ini bisa jadi tersangka atau tidak.

"Sekarang semuanya masih dalam penyelidikan. Kami mohon doanya, semoga kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa cepat kami tangkap," katanya.

Kasus pembunuhan terhadap Yuliana MS di Kamar 625 Hotel Rio Palembang, dianggap kasus paling menonjol diawal tahun 2021.

Yuliana MS foto bersama dua anaknya Vino dan Ulfa. Yuliana (25), ibu tunggal dua anak ini tewas diduga korban pembunuhan di Hotel Rio, Jalan Lingkaran Palembang, Selasa (5/1/2021) malam.
Yuliana MS foto bersama dua anaknya Vino dan Ulfa. Yuliana (25), ibu tunggal dua anak ini tewas diduga korban pembunuhan di Hotel Rio, Jalan Lingkaran Palembang, Selasa (5/1/2021) malam. (TRIBUN SUMSEL/MELISA WULANDARI/FACEBOOK YULIANA)

Pembunuhan terhadap janda dua anak ini, masih terus diselidiki Satreskrim Polrestabes Palembang.

Bahkan, Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel juga ikut turun tangan untuk memburu pelaku.

Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi menjelaskan, saat ini kasus pembunuhan terhadap korban Yuliana masih terus dalam penyelidikan pihak kepolisian. Saksi-saksi terus dilakukan pemeriksaan guna mengungkap kasus pembunuhan terhadap Yuliana.

"Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel ikut turunkan guna membackup Satreskrim Polrestabes Palembang. Ini merupakan kasus menonjol," katanya, Jumat (8/1/2021).

Hingga kini, Jatanras juga terus berkoordinasi dengan Satreskrim Polrestabes Palembang. Penyelidikan secara intensif dilakukan, untuk mengumpulkan bukti secara detil agar bisa mengungkap kasus ini.

"Anggota sudah bergerak melakukan backup untuk mengungkap kasus ini. Kami melakukan penyelidikan bersama Satreskrim Polrestabes Palembang. Doakan, semoga cepat terungkap," pungkas Suryadi.

Ikuti Kami di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved