Sosok Ashli Babbitt, Wanita Pendukung Donald Trump yang Tewas Tertembak saat Aksi Demo di Capitol
Seorang wanita pendukung Donald Trump juga tewas dalam kerusuhan di Gedung Capitol itu diidentifikasi bernama Ashli Babbitt.
Dikutip Fox 5 DC via Daily Mail, Babbitt dilaporkan berangkat menuju ke Washington DC dari rumahnya di San Diego, California.
Baca juga: TERBARU, 4 Pendukung Donald Trump Tewas Dalam Aksi Demo Ricuh Capitol, Tolak Kemenangan Biden
Kanal televisi lokal KUSI yang mengutip suami Babbitt melaporkan, perempuan itu mengidentifikasi dirinya sebagai veteran di Twitter.
Sebelum tewas ditembak, dia sempat berkicau memberikan dukungan kepada massa yang hendak bergerak ke Gedung Capitol.
"Tidak akan ada yang bisa menghentikan kami. Mereka bisa mencoba menghentikan kami. Namun kami akan terus menyerbu. Dari gelap menuju terang!" kata dia.
Ibu mertua Babbitt mengungkapkan, menantunya itu berangkat bersama pendukung petahana yang lain tanpa suaminya.
"Saya sama sekali tidak mengerti mengapa dia sampai melakukan itu," ujar si ibu mertua kepada media lokal San Diego.
Lebih lanjut, Kepala Polisi Washington Robert Contee menuturkan ada tiga korban tewas lain dalam demo yang berlangsung rusuh itu.
Hanya saja, dia tidak menyebutkan apakah satu wanita dan dua pria yang meninggal itu ada kaitannya dengan kerusuhan.
"Ketiganya nampaknya mengalami kondisi darurat medis yang berujung pada kematian mereka," jelas Contee dalam jumpa pers.
Baca juga: 7 Fakta Demo di AS Berlangsung Ricuh, 1 Wanita Tewas Ditembak, Donald Trump Dikecam
Dia melanjutkan, jajarannya total menahan 52 orang, dengan 26 di antaranya dibekuk di sekitar Capitol Hill.
Contee memaparkan mereka dijerat dengan tuduhan melanggar jam malam, masuk tanpa izin, dan kepemilikan senjata ilegal.
Sebanyak 14 polisi dilaporkan terluka, dengan salah satunya kondisinya sangat parah karena ditarik dan dipukuli oleh massa.
Contee juga mengatakan dua bom pipa ditemukan di Gedung Capitol, masing-masing di kantor Partai Republik dan Demokrat.