PNS Dinsos Palembang Tewas Kecelakaan
Febrianto PNS Palembang Tewas Kecelakaan saat Menghindari Lubang, Tinggalkan 3 Anak Masih Kecil
Febrianto (41 tahun), meninggalkan seorang istri, Sri (39 tahun), pegawai honor Dinsos Palembang, dan tiga anak masih kecil
Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Febrianto, sosok yang baik, ramah, sering membantu tetangga itu telah pergi.
Febrianto, PNS Dinas Sosial Palembang tewas kecelakaan di Jalan Noerdin Panji, Sabtu (2/1/2021) malam.
Ia saat itu terbalik dari motornya saat hendak menghindari lubang di jalan.
Febrianto (41 tahun), meninggalkan seorang istri, Sri (39 tahun), pegawai honor Dinsos Palembang, dan tiga anak masih kecil.
Anak sulung perempuan kelas 3 SD, nomor dua lelaki kelas 1 SD, dan bungsu perempuan umur 1 tahun
Kepergian Febrianto membuat keluarga dan teman-temannya bersedih.
Tampak rumah duka di Jalan Pepaya, Kelurahan Talang Jambi, Kecamatan Sukarami, Palembang, Minggu (3/1/2021) siang, ramai dikunjungi pelayat.
Plt Lurah Talang Jambe Asrahudin yang ditemui di rumah duka, membenarkan ada warganya yang meninggal dunia.
"Informasi yang saya dapatkan, pada saat kejadian korban hendak mengambil kamera adiknya di Kebun Bunga, setelah itu korban kembali ke rumah. Diduga menghindari lubang di TKP korban terjatuh dan dibawa ke RS Umum kota Palembang," ujar Asrahudi, Minggu (3/12/2020).
Informasi yang dihimpun, pada saat kejadian korban tidak menggunakan helm.
"Tadi pagi saya mendapatkan kabar kalau korban meninggal dunia dan dibawa ke rumah duka," jelasnya.
Febrianto selama ini dikenal sebagai sosok yang baik dan suka membantu warganya.
"Jika ada warga yang minta diuruskan Kartu Indonesia Sehat (KIS) beliau selalu bersedia untuk membantu warga dalam pengurusannya tanpa adanya timbal balik," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial kota Palembang Heri, saat ditemui di rumah duka mengatakan, korban sudah bekerja di Dinsos kurang lebih 10 tahun.
"Dia orang baik rajin ibadah dan ramah," katanya.
Ia menuturkan, istri korban juga bekerja di Dinsos sebagai tenaga sekarela bagian honor daerah.
"Kami tidak menyangka beliau pergi secepat ini, dia orang baik. Dan kami berdoa agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan diampuni dosanya," tutupnya.
Informasi yang dihimpun korban akan dimakamkan sehabis Ashar.
Diketahui korban meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Informasi dari tetangga, Febrianto malam itu pergi ke rumah kakaknya di kawasan Kebun Bunga mengambil kamera.

Rencananya Minggu pagi ini Febrianto hendak menghadiri acara pernikahan keluarganya di Ogan Komering Ilir (OKI).
Kamera itu akan digunakan untuk mengabadikan momen bahagia bersama keluarga yang menikah.
Sepulang dari Kebun Bunga, Febrianto tak langsung ke rumah di talang Jambe, melainkan hendak mampir dulu ke rumah teman di sungai Sayur.
Sebab itu dia bermotor lewat Jl Noerdin Pandji lokasi kecelakaan.
"Cerita sopir Grab yang antar Febrianto ke rumah sakit, dia sudah terlihat oleng saat mengendarai motor. Mobil Grab itu tepat di belakangnya," ujar tetangga almarhum.
Disebutkan, setelah terjatuh Febrianto terkapar sekitar 30 menit di jalan.
Sopir Grab tadi berinisiatif membawanya ke rumah sakit.
Jalan Gelap Banyak Lubang
Sepekan lalu Febrianto sempat beberapa hari izin tak masuk kerja karena sakit. Dia baru masuk pada Senin sebelum libur bersama. Rekan-rekannya mengenal Anto sosok baik dan supel.
"Kami masih bergurau Senin kemarin. Sore harinya dia sempat ke ruangan kami, saya tanya ada apa? Dia bilang tak ada apa-apa, lalu pergi," kata rekan kerjanya.
Febrianto diduga mengalami kecelakaan tunggal mengendarai motor. Rekan kerjanya mengatakan, dari cerita Istrinya Anto menghindari lubang di jalan, lalu terjatuh.
Tampak pada video yang diterima Tribun, Anto mengenakan celana pendek terkapar di tengah jalan.
Lalu lintas kendaraan masih cukup ramai. Terlihat ada cairan di jalan aspal dekat kepalanya, diduga darah.
Menurut warga dekat rumah almarhum di Perum Surya Akbar 4 Jl Pepaya, Talang Jambe, Sukarami lokasi kecelakaan di jalan Noerdin Pandji memang banyak lubang, sementara suasana malam gelap.
"Lampu jalan kadang hidup kadang tidak," ujar tetangganya.
Jarak dari rumah Febrianto ke Jl Noerdin Pandji lumayan jauh, kisaran 3 Km, melewati simpang Bandara SMB II Palembang.