Besok Pagi Vaksin Corona Tiba di Palembang, Ini Daerah di Sumsel Dapat Distribusi Pertama

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sebanyak 30 ribu dosis vaksin buatan Sinovac akan sampai di Palembang, Senin (4/1/2020).

Setiba di Palembang, vaksin corona terlebih dahulu akan disimpan di Gedung Vaksin di Palembang.

"Besok 30 ribu vaksin akan sampai di Gudang Vaksin di Palembang. Nanti kita akan bongkar dan segera didistribusikan ke 7 Kabupaten/Kota," kata Kasi Surveliensi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri, Minggu (3/1/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa untuk Gudang Vaksin sudah siap.

Sebab disitu memang biasa nyimpan vaksin, karena vaksinasi pekerjaan rutin, hanya jenis vaksin saja yang nambah baru.

Di sini tersedia ruangan dengan pendingin 2 - 8 derajat celsius, lemari vaksin (refrigerator) bisa diatur suhunya 2 - 8 derajat celsius.

Ada 10 buah refrigerator dan 1 ruang pendingin.

Baca juga: Corona Belum Terkendali, Belajar Tatap Muka Siswa di Prabumulih Kembali Ditunda

"Secara teknis tidak begitu ada yang baru harus disiapkan, paling menambah kapasitas lemari pendingin vaksin di kabupaten/kota, yang barangnya droping dari pusat. 7 unit untuk Palembang dan 2 unit Prabumulih," katanya.

Yusri mengatakan, secara keseluruhan di Sumsel ada 600 unit refrigerator dan 1 ruang pendingin.

590 unitnya di Kabupaten/Kota, 10 unitnya di Provinsi plus satu ruang pendingin.

Sebagai informasi secara keseluruhan Sumsel mengajukan 5,7 juta vaksin.

Untuk tahap pertama mendapatkan alokasi vaksin sebanyak 58 ribu dosis/vial.

Yusri menjelaskan, tahap awal 58 ribu dosis akan sampai di Sumsel.

Namun karena keterbatasan tempat penyimpanan maka akan diterima 30 ribu dosis terlebih dahulu. Setelah sampai maka akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota.

Untuk tahap awal akan didistribusikan di 7 Kabupaten/Kota yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Ilir (OI), Pali, Palembang dan Prabumulih. Dari Kabupaten/Kota nanti akan mengambil di Provinsi.

"Setelah habis 30 ribu dosis, maka akan kita pesan lagi 28 ribu dosis dan akan didistribusikan lagi. Tahap pertama ini untuk tenaga kesehatan (Nakes), kemudian menyusul tenaga kesehatan lainnya dan masyarakat," katanya.

Total tenaga medis kalau data sementara ada 58.840 yang bakal disuntik.

Namun tenaga non medis kan juga masih banyak seperti administrasi, supir, dan lain-lain yang termasuk beresiko. Mereka itu disebut sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Menurut Yusri setelah vaksin sampai nanti akan disimpan terlebih dahulu di Kabupaten/Kota.

Lalu menunggu informasi dari pusat terkait ijin edar daruratnya, fatwa MUI nya dan lain-lain. Itu semuanya wewenang pusat. Maka sesuai petunjuk pusat dan kalau memenuhi unsur itu tingal dilaksanakan.

"Kalau diagendakan dari pusat pada tanggal 14 Januari 2021 akan mulai dilakukan penyuntikan perdana. Untuk vaksinasi ini dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit," katanya

Menurut Yusri, kriteria yang divaksin seperti umur diatas 18 tahun.

Lalu tidak ada komorbid (penyakit penyerta), kalaupun ada sudah terkontrol atau diperbolehkan oleh dokter yang merawatnya. Kemudian tidak sedang terkena Covid-19, tidak sedang hamil dan lain-lain.

"Kita sudah siap, logistik juga sudah siap tinggal vaksin datang. Untuk vaksinator juga sudah dijadwalkan akan dilatih mulai tanggal 11-27 Januari 2020, sebanyak 2.550 vaksinator," katanya.

Menurut Yusti, sebenarnya vaksinator tidak perlu lagi dilatih, karena dalam hal menyuntik sudah paham, seperti bidan, perawat, dokter sudah menjadi kesehariannya.

Namun menurutnya, sifatnya lebih kearah manajemen pengelolaan vaksinnya. Karena kalau tidak dipelihara bisa rusak.