'Pengen Jadi Ustadzah, Kenapa jadi Jenazah' Ibu Histeris Lihat Jasad Anaknya, TKW Dibunuh
"Pengen jadi ustadzah, kenapa kau malah jadi jenazah nak?" teriak ibunda Kesuma Hayati Aulia Sirait di depan peti mati sang putri tercinta.
"Hari Ibu, nggak ada komunikasi dengan dia. Karena ganti WA. Kenapa FB Lisa nggak ada timbul? Itulah Dinda kasih tahu kalau Lisa ganti WhatsApp," katanya.
Keterangan sahabat Lisa
Sebelumnya, dalam penjelasan Mariadi, kerabat Lisa, mengatakan bahwa terduga pelaku mengunci pintu kamar Lisa dari dalam, dan melarikan diri melalui kaca.
"Seorang pria turun dari atas dengan pipa, dengan baju yang berlumuran darah," kata Mariadi.
Selanjutnya dijelaskannya bahwa, awal peristiwa itu terjadi pada saat Dinda (kakak korban) dan Tika (Sepupu) hendak membeli makan.
"Lisa sudah diajak, tapi mungkin dia lelah, dia memilih untuk tinggal di kamar. Jadi ditinggallah si Lisa sendirian di kamar," jelasnya.
Kemudian pada saat keduanya kembali, ada seorang bapak-bapak memberitahukan bahwa ada seorang pria yang keluar dari jendela kamar yang ditempati ketiganya dengan baju yang berlumuran darah.
"Tapi karena tidak mempercayainya, Dinda langsung masuk dan melihat bahwa kamar adiknya itu sudah dikunci dari dalam," ujarnya.
Kemudian saat di dobrak, terlihat Lisa sudah berlumuran darah dengan sebuah benda yang tertancap ke lehernya.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat, terakhir senjatanya tembus leher," ujarnya menceritakan.
Tangis pilu dan penyesalan sang ibu
Dengan tangisan pilu, Sri Dewi (47) mengaku menyesal telah menanam bunga yang biasa menjalar di kuburan.
Dikatakannya, sebelumnya dirinya sudah diingatkan oleh kerabatnya agar tidak menanam bunga tersebut di pekarangan rumah.
Namun dirinya tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Dalam keterangannya, ada seorang kerabat yang melarangnya untuk menanam bunga tersebut di halaman rumah dikarenakan pantangan dari orangtua terdahulu.
