Berita Ogan Ilir

Lebih 1 Bulan Sejak Imunisasi DPT 9 November, Bayi 9 Bulan di Ogan Ilir Sering Kejang-kejang

Menurut Ansajidi, kondisi kesehatan putri bungsunya itu makin mengkhawatirkan. Najwa sering mengalami kejang terutama di malam hari.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Najwa dan kedua orang tua saat ditemui di kediamannya di RT 05 Kelurahan Tanjung Raja Timur, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, Selasa (29/12/2020). Bocah ini sering kejang sejak imunisasi DPT 9 November lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Seorang anak berusia 9 bulan di Ogan Ilir bernama Dianti Najwa Shihab mengalami kejang-kejang setelah menjalani imunisasi.

Menurut orang tua Najwa, putri mereka mulai mengalami kejang sejak imunisasi ketiga difteri, pertusis dan tetanus (DPT) pada 9 November lalu.

Ansajidi, orang tua Najwa mengatakan, awalnya putrinya menjalani Imunisasi pertama DPT pada 24 Agustus lalu.

"Setelah imunisasi pertama, putri kami demam panas selama beberapa hari sampai dua minggu lebih tidak sembuh," kata Ansajidi saat ditemui di kediamannya di RT 05 Kelurahan Tanjung Raja Timur, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, Selasa (29/12/2020).

Menurut Ansajidi (53) yang didampingi istrinya Asnawati (34), putri mereka kembali menjalani imunisasi DPT pada 28 September lalu di Puskemas Tanjung Raja.

Bahkan setelah imunisasi kedua DPT ini, Najwa selain demam panasnya tak turun, juga sering rewel terutama di malam hari.

Upaya pengobatan juga telah dilakukan kedua orang Najwa.

"Setelah berobat, kadang reda juga demam dan juga tidak rewel. Tapi keesokannya demam lagi. Begitu terus," ujar Ansajidi.

Setelah menjalani imunisasi ketiga DPT pada 9 November lalu, menurut Ansajidi, kondisi kesehatan putri bungsunya itu makin mengkhawatirkan.

Najwa sering mengalami kejang terutama di malam hari.

Bocah kelahiran 10 April 2020 ini sering menangis bahkan hampir semalam suntuk.

Hal itu terus terjadi selama beberapa hari hingga orang tua Najwa membawa putrinya itu ke Puskesmas Tanjung Raja tempat Najwa diimunisasi.

"Kata staf Puskesmas, nanti kami dihubungi pihak Puskesmas untuk tindak lanjut perawatan anak kami. Tapi sampai sebulan lebih, tidak juga dihubungi," terang Ansajidi.

Barulah kemarin pada 28 Desember lalu, Ansajidi bertemu kembali dengan pihak Puskesmas Tanjung Raja untuk menanyakan kelanjutan perawatan putrinya.

"Kata orang Puskesmas mau dirujuk. Tapi kami ingin penanganan anak kami harus cepat karena Najwa nangis terus. Saya dan istri saya selama 24 jam bergantian mendampingi Najwa karena sering kejang-kejang," kata Ansajidi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved