Berita Palembang

Belajar Tatap Muka di Palembang Mulai Pekan Ke-2 Januari 2021, Hanya 20 Menit Tiap Mata Pelajaran

Pemerintah Kota Palembang merencanakan belajar tatap muka di Palembang mulai pekan ke-2 Januari, hanya 20 menit per mata pelajaran. 

Editor: Vanda Rosetiati
ISTIMEWA
Walikota Palembang Harnojoyo menginformasikan Pemkot Palembang bakal menerapkan belajar tatap muka mulai pekan ke-2 Januari 2021. 

TRIBUNSUMSEL.COM0, PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang merencanakan belajar tatap muka di Palembang mulai pekan ke-2 Januari, hanya 20 menit tiap mata pelajaran. 

Ini berlaku untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Namun sebelum itu, akan dilakukan simulasi dan mengecek kesiapan sarana prasaran protokol kesehatan serta orang tua akan diminta mengisi surat pernyataan bermaterai jika menyetujui anaknya untuk diperbolehkan belajar dalam tatap muka di sekolah.

Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, para orang tua akan diberikan pilihan. Mereka boleh mengizinkan anak belajar di sekolah atau tetap menggunakan sistem Pelajaran Jarak Jauh atau daring

"Kita akan minta pernyataan bermaterai. Kalaupun ada orang tua yang belum boleh anaknya belajar di sekolah, kami tetap memfasilitasi siswa belajar online. Makanya, perlu untuk melihat kesiapan sekolah. Sekolah mana yang dari sisi protokol kesehatannya memenuhi syarat dan siap baru akan kita buka," jelasnya saat dijumpai usai rapat terkait kesiapan belajar dalam tatap muka di Rumah Dinas Walikota Palembang, Selasa (22/12/2020).

Harno menjelaskan, pembukaan sekolah di Pekan kedua Januari juga akan mempertimbangkan kondisi jumlah kasus di Kelurahan dimana sekolah itu beralamat. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Palembang akan memastikan kesiapan sekolah melalui assessment (penilaian).

"Tidak semua sekolah nanti dibuka. Jika sekolah itu tidak siap tak akan dibuka karena semua harus mengikuti standar penerapan protokol kesehatan. Begitu juga soal kasus, bila di kelurahan tersebut sebaran Covid-19 positif masih tinggi maka sekolah tidak bisa dibuka," katanya.

Sistem belajar dalam tatap muka kata Harno, akan dijalankan dengan sistem shift. Misal, kelas 1 Hari Senin, kelas 2 hari Selasa dan begitu seterusnya. Dimana dalam sepekan akan ada dua kali pertemuan untuk satu kelas.

"Pulang pun juga diatur bergelombang agar menghindari kerumunan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto menambahkan, tidak semua sekolah diizinkan buka. Sekolah akan betul-betul diawasi terutama penerapan protokol kesehatan sehingga guru dan wali murid puas dengan di bukanya kembali sekolah.

"Satu Minggu pertama saya minta tadi dengan pak Wali untuk persiapan untuk simulasi. Dinkes juga akan berikan rekomendasi sekolah mana yang prokesnya memenuhi standar, barulah pekan berikutnya tatap muka di sekolah," katanya.

Mekanisme lainnya, kata Zulinto, Waktu untuk per mata pelajaran dibatasi maksimal 20 menit, tanpa ada jam istirahat, meniadakan kegiatan olahraga dan ekstrakulikuler.

"Toh hanya pelajaran saja, waktunya 20 menit dalam satu kelas diisi maksimal 18 Siswa. Jangan terlalu lama mereka (murid/guru) di sekolah. Pukul 10.00 atau 11.00 sudah harus pulang," katanya. 

Ikuti Kami di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved