Duel Warga di Lubuklinggau
Berawal dari Cekcok Mulut dan Salah Paham, Berikut Fakta-fakta Duel Warga di Lubuklinggau
Berawal dari cekcok mulut, berikut fakta-fakta duel warga di Lubuklinggau.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Berawal dari cekcok mulut dan salah paham, berikut fakta-fakta duel warga di Lubuklinggau.
Sugianto (38 tahun) dan Toni Jasman (31 tahun) dua laki-laki terlibat perkelahian di Kota Lubuklinggau, Sumsel hingga saling tusuk masih menjalani perawatan di RS AR Bunda.
Duel berdarah antara warga Jalan Perbakin Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I dan warga Kelurahan Karya Bhakti Kecamatan Lubuklinggau Timur II disebabkan diduga karena salah faham.
Dalam peristiwa ini Sugianto mengalami luka di bagian kepala sedangkan Toni mengalami 10 luka tusuk di bagian badan dan kakinya.
Berikut fakta-fakta selengkapanya.
1. Berawal dari cekcok mulut
Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui PS Kanit Pidum, Aiptu Suwarno mengatakan informasi yang diterima penyidik sementara, kejadian bermula saat Toni Jasman nongkrong bersama dengan teman-temannya di Pasar Inpres.
"Kemungkinan karena main gitar, ditegur Sugianto terjadilah keributan, Sugianto yang berprofesi sebagai pedagang menegur, mungkin karena ditegur akhirnya cekcok mulut terjadilah keributan itu," ungkapnya.
2. Toni Sengaja Mendatangi Sugiarto berjualan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi sementara, ternyata keduanya sudah dua kali ribut, pertama terjadi Sabtu (19/12) malam namun dilerai oleh para pedagang sekitar.
Setelah dilerai, Minggu (20/12) malam Toni mencari Sugianto, saat bertemu keduanya sempat cekcok mulut, Toni langsung memukul Sugianto dengan pisau yang dibawanya.
Karena tak terima Sugianto langsung mengambil obeng dan menusuk Toni sebanyak 10 kali, merasa terdesak Toni langsung kabur melarikan diri ke Polres Lubuklinggau.
3. Toni Mendatangi Polres Lubuklinggau Dengan Penuh Luka Tusuk
Tarmizi orang tua Toni Jasman menuturkan tidak mengetahui pasti kejadian yang menimpa anaknya, ia mendapat kabar anaknya sudah dibawa ke rumah sakit.
"Semalam sehabis shalat magrib dapat kabar dari polisi kalau anak saya dibawa kerumah sakit karena mengalami sejumlah luka tusuk," ungkapnya.
Menurut informasi yang ia terima sehabis kejadian itu anaknya langsung berlari menyerahkan diri di Polres Lubuklinggau, namun, saat melapor polisi melihat anaknya dalam keadaan luka-luka.
"Saat melapor itu polisi melihat anak saya penuh luka, kemudian oleh pihak kepolisian jangan dulu melapor langsung kerumah sakit saja dulu nanti melapornya, setelah itu baru mereka (polisi) menelpon saya," ujarnya.
4. Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui PS Kanit Pidum, Aiptu Suwarno menyampaikan
saat ini pihak kepolisian masih menunggu laporan dari kedua belah pihak keluarga masing-masing.
"Untuk saksi belum ada yang kita panggil, namun kedua belah pihak keluarga masing-masing sudah melapor, nanti akan kita konfrontir saja," ungkapnya.
Suwarno menjelaskan, saat ini keduanya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Ar Bunda
setelah Toni juga dipindahkan ke rumah sakit yang sama dari Rumah Sakit dr Sobirin karena tidak ada alat operasi.
"Toni juga dipindahkan ke Rumah Sakit Ar Bunda, karena alasan pihak Rumah Sakit dr Sobirin merujuknya tidak ada rontgen, kemudian saat ini Toni sudah dilakukan operasi kondisinya sekarang membaik," ujarnya.