Merasa Bersalah Tak Kunjung Dapat Kerja, Dedik Nekat Berenang di Laut Ingin Pulang ke Malang
Belum sampai tujuan, Dedik sudah kehabisan tenaga dan terapung di laut. Ia akhirnya dievakuasi oleh Polair di Balikpapan
TRIBUNSUMSEL.COM, BALIKPAPAN-Dedik Purnomo (27 tahun), nekat pulang dari Balikpapan ke Malang dengan cara berenang di laut pakai bantuan dua galon.
Belum sampai tujuan, Dedik sudah kehabisan tenaga dan terapung di laut.
Ia ditemukan warga sekitar sedang terapung menggunakan dua galon kosong sekitar 300 meter dari sisi darat.
Dedik akhirnya diselamatkan menggunakan kapal Polair yang melihat ada orang dikira tenggelam di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (16/12/2020) sore.
Dedik menggunakan dua galon diikat jadi satu menggunakan kayu kecil untuk berenang di laut.
Sebelum dievakuasi pria itu sudah mengampung selama tiga jam di laut.
“Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat). Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair. Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).
Ia kemudian dievakuasi dan berhasil dibawa ke sisi darat.
Baca juga: Nyaris Mati di Laut, Dedik Coba Renang Pakai 2 Galon Kosong dari Pulau Kalimantan ke Jawa
“Setelah kita bawa ke darat, ke kantor kita tanya-tanya dia. Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu. Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, 'Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengen pulang',” ucap Retno.
Dari keterangannya, pria tersebut tinggal bersama kakaknya di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
Namun, karena tak kunjung dapat kerja, ia merasa bersalah.
Ia juga mengaku bersalah karena merasa sebagai pemicu perkelahian antara kakaknya dan istri.
“Kata dia gara-gara dia kakak dan istri sering berantam. Rasanya enggak enak gitu,” tutur Retno.
Di hari yang sama tanpa sepengetahuan keluarganya, ia mengambil tiga galon dari rumah kakaknya. Satu galon ia jual untuk beli rokok.
Dua galon lainnya ia rakit menggunakan kayu kecil digabung jadi satu di dermaga Lanal Balikpapan.
