Habiskan Rp 20 Miliar di Pilkada, Cerita Calon Bupati Luwu Utara 'Legawa' Saat Kalah Quick Count
Di depan seribuan pendukungnya, Arsyad mengaku menghabiskan uang pribadi Rp 20 miliar lebih selama mengarungi perhelatan Pilkada.Uang yang ia kumpul
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengakuan diungkapkan Calon Bupati Luwu Utara nomor urut tiga, Arsyad Kasmar.
Ia hingga kini masih menunggu hasil resmi Pilkada Luwu Utara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya belum mengucapkan selamat karena tahapan masih berlangsung. Kita tunggu hasil resmi dari KPU," kata Arsyad di Sekretariat DPC Partai Gerindra Luwu Utara, Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Jumat (11/12/2020).
Uang yang ia kumpul dari hasil usahanya selama ini.
Kendati habis banyak, Arsyad tidak menyesal sama sekali.
"Tapi bagi saya tidak menyesal sedikit pun karena ini kampung halaman saya.
Saya kalau tidak bupati tidak apa-apa, masih ada waktu bertarung.
Saya tidak jadi bupati mungkin ada yang bisa saya lakukan di Luwu Utara ini," tuturnya.
Diketahui, Arsyad Kasmar dan Andi Sukma (AKAS) mengumpul tim pemenangan di Sekretariat DPC Partai Gerindra Luwu Utara, kemarin.
Seribuan tim baik dari koalisi parpol maupun tim organik yang selama ini berjuang bersama paslon nomor urut tiga hadir.
"Saya tidak mau bersedih, Pilkada sudah kita lalui dan hasilnya masih dalam proses rekapitulasi suara. Sengaja saya kumpulkan semua tim supaya kita evaluasi," kata Arsyad.
"Tapi yang terpenting jangan ada yang bersedih, tetap semangat.
Pilkada hanya urusan duniawi, mari kita jaga Luwu Utara jangan ada tindakan anarkis, itu merugikan orang lain dan diri sendiri," pesannya.
Pengusaha tambang ikut Pilkada karena kecintaannya terhadap daerah bertajuk Bumi Lamaranginang.
"Saya cinta pada kampung halaman, ambisi pribadi saya adalah ingin melihat Luwu Utara menjadi maju, tapi Tuhan berkehendak lain.