Mengenal Sosok Ketua DWP Sumsel Hj Renny Devi A Nasrun Umar, Piawai Bermain Piano
"Saya percaya kalau bermain musik merangsang otak sebelah kiri kita untuk lebih berekspresi," kata Hj Renny Devi A Nasrun Umar
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Lantunan piano merdu terdengar dari dalam rumah Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Hj Renny Devi A Nasrun Umar.
Sapa sangka ternyata Ketua DWP Provinsi Sumsel yang juga istri Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Nasrun Umar ini piawai bermain piano.
"Saya percaya kalau bermain musik merangsang otak sebelah kiri kita untuk lebih berekspresi," kata Renny saat dibincangi Tribun Sumsel di kediaman pribadinya yang ada di Poligon, Jumat (11/12/2020).
Menurutnya, kalau orang yang suka bermain musik matematikanya juga bagus. Karena bermain musik itu harus hati-hati dan ada ketukan-ketukannya.
"Saya senang semua musik, mau dangdut juga senang. Karena menurut saya semua musik itu bagus. Tapi yang paling saya sukai itu seperti Mariah Carey, Richard Clayderman dan lain-lain, yang musiknya tidak terlalu ingar bingar" katanya.
Renny pun tak segan-segan mempraktikkan kepiawaian bermain piano. Saya pun diajak ke ruangan tengah dimana ada satu piano yang berukuran cukup besar. Lalu ia memainkannya, dengan piawai.
Lagu yang dipilihnya yaitu Ballade pour Adeline dari Richard Clayderman asal Prancis. Terlebih ia begitu menikmati lantunan musik dari suara piano yang ia mainkan.
"Kalau mendengar musik ada rasa senang, kemudian akan jadi mencintai musik. Setelah itu kita akan jadi memiliki rasa kelembutan hati untuk menghadapi siapapun.
Musik akan membawa kita ke alam yang lebih teratur dan terkontrol. Sama seperti main piano juga mengatur ketukan demi ketukannya," ungkapnya.
Renny menceritakan, bahwa ia pernah belajar musik di The Sydney Conservatorium of Music. Sebab ia pernah tinggal selama 21 tahun di Australia bersama kedua orang tuanya.
Sementara itu terkait HUT DWP ke 21 ia mengatakan, ditekankan dalam ulang tahun ini pertama harus merasa bangga dan meningkatkan jati diri sebagai DWP.
Bahwa menjadi DWP memiliki suatu marwah penting mendampingi suami yang merupakan ASN aktif di pemerintahan.
"Kami juga bangga dengan seragam yang kami miliki dan menjaga nama baik sebagai seorang perempuan dan menjaga nama baik suami sebagai seorang ASN," katanya.
Renny pun mengatakan, bahwa dalam masa ini tentu semua sudah tahu banyak informasi adanya aparat yang tertangkap atau sebagainya.
Maka ia tekankan agar bisa hati-hati dan profesional menjaga nama baik DWP dan menjaga nama baik suami serta mendukung suami sebaik mungkin.
"Karena kamilah yang mendampingi para suami kami yang ASN ini. Tetap jaga kesehatan, Covid-19 bukam hal main-main. Ingat 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Mungkin secara literasi seperti begitu saja, tapi dalam kehidupan sehari-hari merupakan tanggung jawab yang penting," pesannya.
Menurut Renny, DWP kini sudah ada peningkatan. Kalau ada yang mengatakan bahwa DWP itu merupakan organisasi para ekslusif dan merupakan organisasi yang hura-hura, itu sangat keliru.
Justru DWP ini selalu berada didepan untuk mengedukasi keluarga, dan masyarakat.
"Ini merupakan satu tingkat, dimana sekarang kami menjalankan organisasi dengan baik dan profesional. Kalau sebelumnya kurang memahami maka saya mintak ibu-ibu untuk belajar pada yang lebih ahli. DWP harus smart atau pintar dan bisa mengikuti perkembangan zaman," cetusnya.
Jadi bukan berarti DWP sebagai istri ASN cuma menunggu saja, tidak tetap harus belajar. Semua informasi yang ada pelajari bisa melalui gadget, media sosial dan lain-lain. Bukan berarti belajar untuk melebihi suami, tapi agar bisa berdiskusi dengan suami.
Semakin tinggi kedudukan suami di ASN maka seorang istri juga harus meningkatkan jati dirinya.
Agar dapat diajak berdiskusi dengan suami dengan baik, jadi harus smart ibu-ibu nya. Supaya juga bisa dengan pintar mengajarkan anak-anak atau cucunya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kalau dulu membuat laporan secara manual dan tertulis.
Namun dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan maka DWP menerapakan e-reporting.
Jadi bisa dilakukan secara online melalu komputer, laptop bahkan melalui handphone.
Jadi setiap kegiatan yang diadakan DWP Provinsi Sumsel bisa di up load di e-reporting. Nantinya akan terekam dan ter up load langsung di DWP Pusat.
Dari situ nanti akan dilihat DWP mana yang aktif dan kurang aktif.
"Kalau sebelumnya DWP Provinsi Sumsel pada peringkat 28, Alhamdulillah di tahun 2019 DWP sudah meraih peringkat dua. Di 2020 ini juga peringkat dua. Jadi akan kami usahakan dan tingkatkan," katanya.