Johan Anuar Ditahan KPK
Calon Wakil Bupati OKU Johan Anuar Ditahan KPK Pasca Pilkada Serentak 2020, KPU Akhirnya Buka Suara
Apakah Johan bisa tetap dilantik pada Februari 2021 nanti, itu sudah ranah menteri dalam negeri bukan KPU.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Kasus Johan Anuar
Johan Anuar ditahan terkait Kasus korupsi dana kuburan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel.
Pembelian lahan kuburan untuk TPU Baturaja OKU, menggunakan APBD OKU tahun 2012 senilai Rp 6 miliar.
Sudah ada empat orang menjadi terpidana yakni Hidirman (pemilik lahan), Najamudin (Kepala Dinas Sosial OKU), Ahmad Junaidi (mantan Asisten I OKU) dan Umortom (mantan Sekda OKU).
Kasus ini sempat mangkrak dan ditutup pada tahun 2016 karena Polda Sumsel kalah praperadilan yang diajukan Johan Anwar di Pengadilan OKU.
Setelah ditemukan bukti baru, Johan Anuar kembali ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 6 Desember 2019.
Penyidik akhirnya menetapkan Wakil Bupati OKU Johan Anwar menjadi tersangka.
Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Johan Anuar resmi ditahan penyidik Ditreskrimsus Polda Sumsel, Rabu (14/1/2020) malam.
Selama empat bulan ditahan di Rutan Mapolda Sumsel, Johan Anwar bebas demi hukum lantaran masa penahanannya sudah habis.
Sedangkan perkaranya tidak bisa maju dan mentok di P19 di kejaksaan.
Ia akhirnya dibebaskan pada tanggal 12 Mei 2020.
Meski bebas, status Johan Anuar tetap tersangka.
Wakil Bupati OKU Johan Anuar digiring ke tahanan Polda Sumsel, Selasa (14/1/2020) malam.
Pada tanggal 24 Juli 2020 kasus ini diambil alih penanganannya oleh KPK.
Sehari setelah mengikuti Pilkada, Johan ditahan KPK, Kamis (10/12/2020).