Kondisi Kejiwaan Aiptu H Oknum Polisi yang Ingin Penggal Habib Rizieq, Sempat Tak Masuk Kerja
Polres Pekalongan Kota memberikan keterangannya terkait viral video oknum polisi ancam penggal kepala pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq
TRIBUNSUMSEL.COM -- Polres Pekalongan Kota memberikan keterangannya terkait viral video oknum polisi ancam penggal kepala pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Pihaknya mengonfirmasi dan saat ini akan memeriksa kejiwaan oknum polisi Aiptu H yang diduga sebagai pelaku di dalam video tersebut.
Jagad maya dibuat geger video pria yang mengaku anggota Polri bernama Aiptu H yang bertugas di Pekalongan.
Dalam video itu, ia mengatakan ingin memenggal kepala pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.
Ia geram dengan berbagai keributan yang tak kunjung usai setelah Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia.
Terkait video itu, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Moch Irwan Susanto membenarkan jika pria yang ada di video tersebut merupakan salah satu anggotanya.
Dalam video yang berdurasi dua menit lebih tersebut yang diunggah pada Rabu (2/12), pria asal Pekalongan itu awalnya bercerita pengalamannya pernah berurusan dengan anak petinggi FPI.
Saat itu, anak petinggi FPI tidak terima ditilang dan memanggil puluhan orang untuk menggeruduk pos polisi.
Pria yang mengaku sangat membenci FPI itu pun kemudian bersumpah bahwa dirinya akan memenggal kepala Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
"Tak terima ditilang massa mendatangi ke pos polisi Monumen Pekalongan Kota.
Kurang lebih sembilan orang saya pukulin, tergeletak semua dan sampai sekarang pun saya masih benci sama FPI karena gayanya radikal dan gayanya sok jagoan preman," ucap oknum Polisi berinisial H.
Kini, Polres Pekalongan Kota memeriksa kejiwaan oknum polisi berinisial H berpangkat Aiptu itu.
AKBP Irwan juga mengungkapkan, sebelum kejadian ini viral, anggota propam Polres Pekalongan Kota melakukan pemeriksaan terhadap Aiptu H, karena oknum tersebut tidak masuk kerja beberapa hari.
"Tiga atau empat hari yang lalu kami mengidentifikasi Aiptu H ini, karena oknum tersebut tidak bekerja di kesatuannya."
"Untuk keanehan oknum polisi tersebut kami hanya sebatas mendengar.
