Beda Keterangan Polisi dan FPI Soal Penembakan di Tol, Presiden Harus Buat Tim Pencari Fakta
Neta S Pane, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) independen untuk mengungkap kasus ini
Fadil menjelaskan bahwa awalnya polisi bergerak ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk meyelidiki informasi tentang pengerahan massa ke Jakarta.
Massa tersebut diduga akan mengawal pemeriksaan Rizieq di Mapolda Metro pada Senin siang. Tepat di Kilometer 50, polisi yang tengah membuntuti sebuah mobil yang diduga berisikan simpatisan Rizieq kemudian dipepet oleh mobil tersebut.
Namun, Sekretaris FPI Munarman membantah bahwa laskar pengawal Rizieq Shihab menyerang polisi terlebih dahulu
"Tidak benar. Laskar FPI tidak pernah memiliki senjata api," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin siang.
Munarman menyesalkan pengakuan polisi bahwa enam pengawal Rizieq ditembak mati karena melakukan penyerangan.
"Tentu hal tersebut harus ada pertanggungjawaban secara hukum dari pihak yang melakukan pembunuhan," sambungnya.
Sebelumnya, ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis sempat menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika Rizieq Shihab beserta keluarga sedang dalam perjalanan menuju tempat pengajian pada Senin subuh, ketika tiba-tiba rombongan diadang oleh preman OTK (orang tidak dikenal).
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (orang tak dikenal)," kata Shabri dalam keterangan resminya, Senin.
Shabri pun menduga kuat orang tak dikenal itu merupakan bagian dari operasi penguntitan untuk mencelakakan Rizieq.
"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," kata dia. Kini, polisi beserta TNI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut.