Berita Muratara

4 Bulan Bantuan Sembako Kartu BPNT Berhenti, Puluhan Warga Desa Batu Gajah Datangi Dinsos Muratara

Puluhan warga mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Kamis (3/12/2020).

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Tribun Sumsel / Rahmat Aizullah
Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara datangi Dinas Sosial Muratara.Mereka mengadu ke Sekretariat Program Keluarga Harapan (PKH) 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Puluhan warga mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Kamis (3/12/2020). 

Warga yang didominasi kaum ibu-ibu ini berasal dari Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara. 

Mereka mengadu ke Sekretariat Program Keluarga Harapan (PKH) di kantor Dinas Sosial Kabupaten Muratara.

Puluhan ibu-ibu itu merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program PKH yang juga memegang kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). 

Mereka mengaku sudah 4 bulan tidak mendapatkan bantuan bahan pokok dari kartu BPNT yang mereka miliki.

"Sudah empat bulan tidak keluar, kami bingung, makanya kami ke sini (Dinas Sosial), kami mau tahu masalah apa," kata warga, Masna.

Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial BPNT Kabupaten Muratara, Kholil mengatakan masalah yang dialami ibu-ibu itu sama seperti KPM lainnya.

"Sekarang KPM tidak bisa lagi memegang kartu ganda, kalau dia sudah dapat PKH, maka BPNT-nya tidak keluar lagi," kata Kholil. 

Dia menyampaikan, Kementerian Sosial telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke daerah terkait kartu KPM ganda.

"Kita masih melakukan pendataan KPM yang memiliki kartu ganda, dia punya kartu PKH, punya kartu BPNT juga."

"Sekarang tidak bisa lagi, yang sudah punya PKH tidak bisa lagi dapat bantuan sembako dari BPNT," jelas Kholil. 

Kholil menyampaikan, langkah yang akan dilakukannya adalah melapor kepada Kementerian Sosial dan Bank BRI sebagai penyalur.

"Kita akan melapor ke kementerian dan tembusan ke pihak bank," ujarnya. 

Dikatakan Kholil, selama ini warga yang memegang kartu ganda tersebut hanya diam saja tidak melapor. 

"Mereka diam saja dapat double, akhirnya jadi temuan di BPK, setelah ada masalah ini baru mereka melapor ke kami," terang Kholil.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved