Berita Palembang

Tak Punya Gawai, Siswa SMPN 33 Palembang di Palembang Ikuti PAS Datang Langsung di Sekolah

Alhamdulilah di hari ketiga PAS ini berjalan dengan lancar. Kita gelar pas ini dilakukan secara daring dan luring.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/SRI HIDAYATUN
Tak pakai gawai, siswa mengikuti di SMPN 33 Palembang mengikuti PAS secara luar jaringan (luring) datang langsung ke sekolah, Rabu (2/12/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pelaksanaan penilaian akhir sekolah (PAS) tingkat SD/SMP masih berlangsung. Hari ketiga, Rabu (2/12/2020) untuk mata pelajaran IPS dan Bahasa Inggris.

Dari pantauan di SMPN 33 Palembang terlihat para siswa dan orangtua tampak sibuk membawa kertas jawaban ulangan.

Usai selesai daring, siswa dan orangtua ini datang untuk mengumpulkan jawaban soal.

Kepala SMPN 33 Palembang, Nurbaiti mengatakan pelaksaan PAS hingga saat ini berjalan lancar dan tak ada ganguan.

"Alhamdulilah di hari ketiga PAS ini berjalan dengan lancar. Kita gelar pas ini dilakukan secara daring dan luring," jelas dia, Rabu (2/12/2020).

Bagi siswa yang punya gawai maka PAS dilaksanakan secara daring yang langsung dikerjakan di rumah masing-masing.

Sedangkan bagi siswa yang tidak ada gawai, mereka datang ke sekolah dan mengikuti PAS di ruangan yang telah disediakan.

"Yang ikut luring ini sedikit hanya 12 orang dari total 694 siswa yang ada dari kelas 7 hingga kelas 9 ini," ungkap dia.

Emak-emak Ikut Sibuk

Sehari sebelumnya, Selasa (1/12/2020), pelaksanaan PAS juga digelar secara daring dan luring.

Tampak kesibukan para orangtua pun ikut terusik.

Pagi-pagi usai mencuci baju, Adis ibu rumah tangga ini bergegas mengambil soal ke sekolah yang berada sekitar 50 meter dari rumahnya.

Adis harus berpacu dengan waktu mengambil soal ujian anaknya agar dapat diselesaikan dan dikumpul tepat waktu.

"Hari ini ulangan IPS dan olahraga," ujar ibu Putri siswi kelas 4 SD, Selasa (1/12/2020).

Adis nampak terlihat berkumpul dengan para orangtua lainnya yang mengerjakan soal.

"Sudah dua hari ini selama PAS kami kumpul mengerjakan di satu rumah karena ada siswa yang rumahnya jauh, takutnya terlambat mengumpul jadi ada yang menumpang disini," jelas dia.

Selain bisa berkumpul bersama setidaknya juga bisa memacu semangat anaknya untuk mengerjakan soal.

"Sebenarnya ujian seperti ini malah kami orang tuanya yang repot dan juga ikut belajar. Aduh pusing rasanya lihat soal yang banyak ini," ujar ibu dua anak ini.

Adis mengaku terkadang ada soal yang tidak tahu ia jawabannya tapi tetap harus dijawab.

"Ini soalnya ada 20 pilihan ganda dan 5 essai. Dua mata pelajaran ini harus diisi semua dan jam 10.30 harus dikumpul lagi ke sekolah," jelas dia.

Karena itu, ia pun harus berpacu dengan waktu agar tidak telat mengantarkan kembali lembar jawaban ke sekolah.

Hal yang sama juga diungkapkan Nunung. Ibu tiga anak ini juga harus menyisihkan waktu setengah harinya untuk mengajarkan kedua anaknya yang masig duduk dibangku madrasah ibtidaiyah ini.

"Kebetulan kami daring jadi lewat hp soalnya dikirim guru. Tapi anak-anak tetap kerjakan soal dikertas lalu nanti dikumpul satu jam setelahnya," ungkap dia.

Diakuinya, dua hari ini menjadi beban yang cukup banyak karena harus mengajarkan kedua anaknya belajar.

"Ini yang buat pusing dan kadang naik darah kalau anak diajari suka main-main, yang ulangan ini emaknya buka anaknya," ujar dia.

Ulangan ini , kata dia akan berlangsung sampai hari Jumat nanti. "Jadi harus banyak -banyak sabar dan siapkan mental ngajari anak. Tiap pagi rela belum masam dulu yang penting anak ulangan dulu," tegasnya.

Ikuti Kami di Google

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved