UPDATE Sidang Pinangki, Sales Mobil Bongkar Fakta Soal Pembelian BMW, Sumber Uang Terungkap
Lalu pada 13 Desember Pinangki membayarkan Rp100 juta lewat transfer Panin Bank.
"Menawarkan ke PPATK, tapi (Pinangki) keberatan," jawab Yeni.
"Kenapa keberatan? Alasannya apa?," tanya jaksa.
"Kalau customer keberatan kita tidak memaksa," jawab Yeni lagi.
Yeni menyampaikan demikian lantaran perusahaan tempatnya bekerja hanya menyediakan formulir pengisian ke PPATK untuk pembelian mobil secara tunai. Namun formulir itu tak wajib diisi setiap pelanggannya.
Lantas, hakim mempertegas kesaksian Yeni yang sempat menyebut Pinangki membeli mobil dari hasil menang kasus.
"Saya ingin mencari keterangan terdakwa terkait menang kasus tadi ya. Apakah betul terdakwa yang menyampaikannya?," tanya hakim.
"Saya lupa, waktu itu saya menanyakan emang itu dari kantor itu menanyakan mau cash atau leasing. Kalau cash itukan ditanya dari mana (asal uang)," jawab Yeni.
"Saudara kan di BAP, kebetulan ada budget habis menang kasus tapi saudara tidak menanyakan lebih jauh kasus apa, gitu ya?," tanya hakim lagi.
"Iya (red: tidak menanyakan)," kata Yeni.
Sidang sebelumnya dengan bahasan soal liburan
Kehidupan Pinangki Sirna Malasari dalam membelanjakan uang diungkapkan adiknya, Pungki Primarini.
Menurut Pungki, ia tiga kali diajak kakaknya ke Amerika Serikat pada periode 2018 - 2020. Selama berkunjung ke negeri Paman Sam itu, Pungki menyebut Pinangki mengajaknya menginap di Trump Tower, Kota New York.
Hal itu ia ungkap dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Senin (30/11/2020) dengan terdakwa Pinangki Sirna Malasari atas dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang dari buronan terpidana korupsi hak tagih (cassie) Bank Bali, Djoko Tjandra.
Dalam kesaksiannya, Pungki menjelaskan, Pinangki memboyong dirinya, anak Pinangki dan sang ibu ke AS. Mereka naik pesawat Emirates Airlines.
"Ke Amerika tiga kali. Naik pesawat Emirates yang membiayai kakak saya," kata Pungki di persidangan. "Di Amerika menginap di Trump Tower, satu kamar," ucapnya.