Terungkap Modus Kelompok Radikal Kumpulkan Dana, Bentuk Ribuan Yayasan dan Sebar Kotak Amal
Sejumlah kelompok radikal di Indonesia menggalang dana dengan membuat ribuan yayasan yatim piatu
"Kalau kita ambil uang jutaan dan nyisihkan Rp 10 ribu kan nggak sayang, anggap itu infak, tapi sepuluh ribu, dia dari pagi sampai malam ternyata hasilnya besar sekali dan tidak beresiko. Paling hanya ribut dengan security karena tidak semua atm dan tempat umum dibolehkan," ujarnya.
"Saya kebetulan pernah ikut kelompok radikal, saya merasa bersalah dan berdosa, setelah sadar, saya merasa bertanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak menjadi korban, cukup saya dan kawan-kawan di NII Crisis Center, Jangan ada lagi korban seperti saya," tegas Ken .
Ken mendorong masyarakat untuk memberikan bantuan kepada mereka yang berhak dan membutuhkan secara langsung, tanpa perantara maupun melalui kotak amal yang tersebar di banyak lokasi.
Dengan demikian masyarakat juga turut membantu kepolisian untuk memutus sumber pendanaan teroris.
“Sebab ribuan Yayasan yang dibuat kelompok radikal kini menyebar ke seantero negeri dengan kedok kegiatan sosial,” ucapnya.
Baca juga: Kelompok MIT Ali Kalora Makin Tersudut, Kekuatannya Tersisa 11 Orang, Punya 2 Senjata
Ia juga mendorong kepolisian untuk bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memantau dan memblokir dana-dana yang terindikasi mengarah ke jaringan teroris.
Sebelumnya, Kepolisian RI mengungkapkan asal-usul dana yang digunakan dalam operasi jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI).
Total, ada dua pemasukan dana yang biasa digunakan organisasi terlarang tersebut.
Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan pemasukan dana pertama yaitu berasal dari Badan Usaha Milik Perorangan para anggota JI.
"Polri juga menemukan bahwa JI mempunyai dukungan dana yang besar dimana dana ini bersumber dari badan usaha milik perorangan atau milik anggota JI," kata Brigjen Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Selanjutnya, organisasi jamaah islamiah juga menggunakan dana yang berasal dari kotak amal.
Menurut Awi, kotak amal itu ditempatkan di sejumlah minimarket di Indonesia.
"Kedua penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan di minimarket di beberapa wilayah di Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, Awi menyampaikan dana tersebut digunakan oleh JI untuk sejumlah kepentingan organisasi.
Mulai dari pemberangkatan anggota ke Suriah hingga pembelian persenjataan dan bahan peledak.