Terungkap Modus Kelompok Radikal Kumpulkan Dana, Bentuk Ribuan Yayasan dan Sebar Kotak Amal

Sejumlah kelompok radikal di Indonesia menggalang dana dengan membuat ribuan yayasan yatim piatu

Editor: Wawan Perdana
Tribun Jabar
Ilustrasi polisi menggerebek kediaman terduga teroris 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA-Sejumlah kelompok radikal di Indonesia menggalang dana dengan membuat Yayasan yatim piatu.

Modus yang sudah ada sejak tahun 2000 ini diungkap Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan.

Melalui yayasan itu pula, kelompok radikal ini menyebarkan kotak amal ke minimarket.

Sejak tahun 2000, strategi mennggalang dana dengan cara ini sudah menjamur.

Bahkan mantan panglima NII ini mengungkap, ada sejumlah kelompok radikal menggalang dana dengan membuat Yayasan yatim piatu.

Berbekal proposal dan kartu nama, Ken bercerita, mereka lantas mencari dana sumbangan di berbagai titik keramaian, seperti ATM, halte bus, dan pom bensin.

Mencari dana dengan modus seperti ini hasilnya besar.

Baca juga: Sempat Didemo Puluhan Massa, Begini Kondisi Rumah Ibunda Mahfud MD di Pamekasan

“Terkait pendanaan radikalisme lewat amal Yayasan sudah lama saya sampaikan, dan mereka menghasilkan dana yang cukup besar,"

"Ada yang di supermarket, minimarket, ada yang di ATM, Food Court, masjid, Pom bensin dan lain-lain. Kalau mereka buat Yayasan Mulai ramai sekitar tahun 2000-an” ujar Ken Setiawan kepada Tribunnews.com, Selasa (1/12/2020).

Hal tersebut disampaikan Ken menyikapi salah satu pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI) dari kotak amal yang ditaruh di berbagai minimarket.

Dia menjelaskan, sejak pagi sampai sore, seorang relawan pencari dana bisa mendapat jutaan rupiah.

Jumlah yang diperoleh akan berlipatkali sesuai jumlah personel yang diturunkan untuk mencari dana.

"Mereka membuat oraganisasi legal berupa LSM, Yayasan Yatim Piatu, Duafa dan lain-lain. Para jamaah dari kalangan buruh akan diminta menjadi relawan pencari dana untuk mendukung kelompok mereka."

"Nongkrong di ATM, Pom Bensin, Halte Bus Way, Parkiran, Food Court, Masjid sehabis Jumatan, bahkan kalau ada bencana mereka turun dari rumah ke rumah sebagai relawan kemanusian," cerita Ken.

Satu orang relawan saja, imbuh Ken, yang ditempatkan di ATM bisa mendapat jutaan dalam sehari.

Baca juga: Lurah dan Camat Dicopot Dampak Kerumunan Massa Habib Rizieq, Susul 7 Pejabat Lainnya, ini Daftarnya

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved