Berita Palembang

Letak Strategis, Indonesia Jadi Incaran Perdagangan Narkoba Dunia, Modusnya Juga Beragam

Indonesia ini letaknya sangat strategis. Kalau dulu kita hanya tempat transit saat ini sudah jadi tempat incaran.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Sumsel Ika Wahyuni Hindaryati, SKm, MSi pada Sumsel Virtual Fest 2020 yang diadakan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Senin (30/11/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sekarang ini bukan hanya Covid-19, tapi narkoba juga sudah merambah kemana-mana. Bahkan menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sudah sangat krusial dan membutuhkan penanganan dari komponen.

"Kalau tidak ada kepedulian dan penanganan dari kita semua, maka akan sulit mengatasi masalah narkoba ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Sumsel Ika Wahyuni Hindaryati, SKm, MSi melalui Virtual Fest 2020 yang diadakan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Senin (30/11/2020).

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga permasalahan narkoba pertama faktor individu atau diri sendiri, mudah terpengaruh, ikut-ikutan dan lain-lain. Bahkan bisa juga faktor dari keluarga.

Lalu yang kedua faktor dari lingkungan, bisa dari lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, kampus, kerja dan lain-lain, yang bisa memberikan pengaruh yang banyak.

Ketiga, ketersediaan barang tersebut. Seperti kita ketahui hampir di seluruh Indonesia marak narkoba, apalagai modusnya selalu berubah-ubah.

"Bahkan ada di daerah Semarang ada permen. Jadi begitu mudahnya barang itu ada, sehingga sangat mengancam terutama generasi mudah dan anak-anak remaja," katanya.

Maka menurutnya, diperlukan kepedulian sesama terutama dari keluarga. Karena keluarga bentang pertahanan diri dari bahaya narkoba.

Lalu bagaimana jika orang tuanya menggunakan narkoba apakah anaknya ada kencenderungan seperti itu juga. Ia bisa jadi, meskipun tidak semuanya. Hanya saja ada kemungkinan dan ada faktor resiko.

Karena keluarga adalah benteng pertahanan diri pertama maka sebagai orang tua wajib mendampingi anak-anaknya, agar tahu perkembangan anak.

"Kalau di lihat Indonesia ini letaknya sangat strategis. Kalau dulu kita hanya tempat transit saat ini sudah jadi tempat incaran. Sehingga jadi pangsa pasar. Apalagi Indonesia cukup luas, ada 17 ribu pulau, maka biasanya mereka melalui jalur laut inilah untuk memasukkan barang," bebernya.

Menurutnya, kalau dulu menghancurkan negara dengan perang, maka kini bisa juga dengan menghancurkan generasi muda salah satunya dengan narkoba. Oleh sebab itu modus-modus mengedarkan narkoba ini selalu berubah-ubah, bisa dari makanan, minuman, dan lain-lain.

"Awalnya bisa saja diberikan gartis, dengan tujuan mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. Apalagi ada paket-paketnya yang jadi hemat, misal dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya," katanya.

Menurutnya, kondisi Covid-19 ini tidak melunturkan sindikat bandar narkoba, malah mereka tahu bahwa saat ini sedang ketergantungan gadget.

Sehingga kondisi ini dimanfaatkan untuk mereka menjual dan menyebarkan secara online. Untuk itulah kita perlu hati-hati dan waspada. Maka jangan mudah tergiur.

"Untuk sasaran narkoba ini di 2016-2017 menyasasarnya generasi muda. Lalu data akhir 2019 selain remaja ada kalangan pekerja, terutama perusahaan, perkebunan dan lain-lain," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved