Breaking News

Berita Palembang

Olahraga di Masa Pandemi Covid-19, Penjualan Sepeda Lipat Laris Manis Diburu Warga

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini.Ternyata tak melulu membuat dampak negatif bagi perekonomian.

TRIBUNSUMSEL.COM/IST
Toko 77 Bike yang berada di Jalan Mayor Salim Batubara 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini.

Ternyata tak melulu membuat dampak negatif bagi perekonomian.

Salah satunya yang dirasakan oleh para penjual sepeda.

Ngetrendnya olahraga bersepeda di massa Pandemi mendatangkan lumbung pendapatan bagi penjual.

Salah satunya seperti toko 77 Bike yang terletak di jalan Mayor Salim Batubara.

Pihaknya berhasil menjual banyak sepeda di masa Pandemi saat ini.

“Dari sebelum pandemi ya, jumlah pembeli sepeda memang terus meningkat” kata kepala Mekanik 77 Bike, Samsudin saat dibincangi Tribunsumsel.com, Kamis (26/11/2020).

Samsudin menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19 melanda kota Palembang, ia setidaknya hanya mampu menjual 15-20 sepeda selama sebulan.

Namun, ketika awal pandemic Covid-19 terjadi, ia mampu menjual sepeda hingga 10 unit dalam sehari.

“Waktu awal-awal itu ramai banget yang beli sepeda. Sampai kewalahan kit.

Sekarang memang cenderung turun ya, tapi dibandingkan sebelum pandemi, jumlahnya masih terus meningkat. Sekarang kita bisa menjual 35-40 unit sepedalah dalam sebulan,” terangnya.

Banyak jenis sepeda yang dijual di Bike 77,. Namun sepeda jenis lipat atau biasa disebut folding bike atau yang lebih dikenal dengan sebutan seli ini memag menjadi primadona.

Hampir rata-rata goweser di Palembang lebih mencari sepeda lipat dibandingan dengan Mountain Bike (MTB) maupun Road Bike (RB).

“Sepeda lipat ini mungkin memang musiman ya, jadi sekarang memang lagi ramai, jadi banyak dicari,” ungkapnya.

Banyak jenis sepeda lipat yang dijual di Bike 77. Namun sepeda dari keluaran pabrikan Pacific yang memang banyak dicari.

Dengan nama yang sudah terkenal,spesifikasi yang mumpuni, serta harga yang bersahabat membuat sepeda Pacific banyak dicari.

“Pacific Flux 3.0 sekarang yang banyak dicari, harganya sekitar Rp 4 jutaan. Kalau kemarinkan Pacific Noris sempet naik daun tu. Sekarang memang sudah agak kurang,” jelasnya.

Selain, Pacific Flux 3.0 ini, Samsudin juga menyebutkan, jika Element Troy X.9 juga menjadi salah satu sepeda yang dicari. Harganya sekitar Rp 5 jutaan.

“Dua sepeda itu paling dicari. Kalau yang lain sih standar ya,” sebutnya.

Dengan mengincar pasar semua kalangan di kota Palembang. Tentu Bike 77 menjual sepeda dengan berbagai macam jenis.

Untuk sepeda lipatnya ada yang memiliki harga paling murah yakni Rp 2 jutaa. Sementara sepeda yang paling berkisar hingga Rp 15 jutaan.

“Sepeda lipat Odesey itu Rp 2 Jutaan, kalau Dahon atau Camp Hazy itu diatas Rp 10 jutalah. Kalau Brompton pasarnya agak susah sih ya. MTB ataupun Road Bike juga jual, harganya sih standar ya,” jelasnya.

Samsudin menjelaskan, meski saat ini penjualan sepeda agak sedikit menurun dibandingkan awal pandemi Covid-19 Maret 2020 yang lalu.

Namun para goweser yang telah mengetahui nikmatnya bersepeda meningkatkan kemampuan sepedanya atau diupgrade. Menurutnya, part-part sepeda yang banyak diupgrade ialah crank, hub free hub, hingga sprocket.

“Biasanya sih, orang bisa mengupgrade sepeda itu biayanya hampir sama dengan harga sepedanya. Tapi kalau normalnya, biaya Rp 3 jutaan sudah cukup untuk upgrade,” jelasnya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Agus, pemilik toko Daeng Bike yang berada di kawasan Jalan Pipa Reja.

Meski dijalanan tampak pengguna sepeda mulai berkurang. Nyatanya penjualan sepeda di tokonya masih cukup lumayan.

“Kalau dulukan mungkin, sepedanya masih sedikit variasinya, jadi sedikit pembeli. Kalau sekarang variasi sepeda itu banyak, masyarakat juga banyak tahu jenis sepeda, jadi penjualan sepeda lumayanlah,” katanya.

Agus menyebutkan, selain menjual sepeda yang sudah jadi. Tokonyapun melayani perakitan sepeda. Maksudnya, pembeli dapat memilih sendiri frame dan spare part yang akan digunakan disepedanya tersebut.

“Ya merakit sepedalah, harga sesuai kantong-kantong masing-masing saja,” terangnya.

Menurut Agus, sepeda rakitan yang saat ini paling banyak diminati ialah sepeda Dahon. Untuk merakit sepeda yang sesuai dengan keinginan, goweser harus merogoh kocek minimal Rp 7 juta hingga belasan juta.

“Kalau rakitan ya Rp 7 jutaan paling murah. Kalau paling mahal yang belasan juta, tergantung part yang digunakan,” jelasnya.

Dengan masih ramainya para pengguna sepeda di kota Palembang saat ini. Agus berharap agar masyarakat kota Palembang dapat selalu hidup sehat dengan cara bersepeda.

“Jadi tren barulah, mudah-mudahan dapat bertahan lama,” harapnya(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved