Edhy Prabowo Ditangkap KPK

RESPON ISTANA Soal Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK Semalam : Masih Pemeriksaan toh

Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian mengatakan bahwa Istana menunggu perkembangan kasus yang menjerat Edhy di KPK tersebut

Editor: Weni Wahyuny
instagram @edhy.prabowo
Edhy Prabowo 

TRIBUNSUMSEL COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bagaimana respon istana ?

Istana Presiden belum mau berkomentar atas penangkapan Edhy Prabowo pada selasa (24/11/2020) malam.

Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian mengatakan bahwa Istana menunggu perkembangan kasus yang menjerat Edhy di KPK tersebut.

"Kita di istana belum bisa berkomentar. Arahan pimpinan. Nunggu perkembangan di KPK seperti apa," katanya kepada wartawan, Rabu, (25/11/2020).

Baca juga: JAWABAN TEGAS Pangdam Jaya saat Disebut Aksinya Diperintah Jokowi, Tanggapi Polemik di Medsos

Baca juga: Syok Temukan Bayi di Tumpukkan Sampah, Kehidupan Pemulung Berubah Drastis setelah Anak Dewasa

Baca juga: Keluarga Khawatir Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Kakak Kandung : Kami Tahu Betul Bowo itu Seperti Apa

Menurut Donny, pemerintah menunggu kejelasan status Edhy dalam kasus tersebut sebelum mengambil keputusan.

Lagipula sampai saat ini menurutnya, status politikus Gerindra itu masih terperiksa.

"Maka itu, kami belum bisa komentar. Tunggu satu hari, setelah jelas status dari KPK seperti apa, baru kita berkomentar. Ini kan masih pemeriksaan toh," pungkasnya.

Baca juga: Apa Itu Benur? Yang Diduga Membuat Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap usai lawatannya dari Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Firli mengatakan, Eddy, istrinya, serta pegawai KKP lainnya ditangkap begitu tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (25/11/2020) pukul 01.23 WIB.

"Tadi malam Menteri KKP diamankan KPK di Bandara 3 Soetta saat kembali dari Honolulu," kata Firli saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020) pagi.

Baca juga: Profil Iis Rosita Dewi, Istri Menteri KKP Edhy Prabowo yang Ikut Ditangkap KPK

Firli mengatakan, Eddy Prabowo diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster.

"Sekarang beliau di KPK untuk dimintai keterangan. Nanti akan disampaikan penjelasan resmi KPK," katanya.

KPM memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Edhy dan para pihak yang diamankan.

"Mohon kita beri waktu tim kedeputian penindakan bekerja dulu," ujar Firli.

Respon Keluarga

Keluarga Menteri KKP RI Edhy Prabowo akhirnya buka suara terkait Edhy yang diamankan KPK, bahkan mengaku khawatir.

Kakak kandung Edhy Ani Yulia Lestari mengatakan pihak keluarganya yang ada di Tanjung Enim belum tahu secara pasti kasus yang menjerat putra asli Kecamatan Lawang Kidul tersebut.

Ketika dihubungi Tribunsumsel.com, Rabu,(25/11/2020) Ani Yulia Lestari, kakak kandung Menteri KKP Edhy Prabowo baru mengetahui jika adik kandungnya tersebut diamankan KPK.

"Kami dapat kabar dari keluarga yang di Jakarta, tapi kami belum tahu secara pasti duduk permasalahannya seperti apa," katanya.

Baca juga: UPDATE Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Berikut Penjelasan Jubir Ali Fikri

Baca juga: MENGINTIP Harta Kekayaan Menteri KKP Edhy Prabowo, Ada Tanah di Muara Enim, Dikabarkan Ditangkap KPK

kakak kandung Edhy Prabowo,Ani Yulia Lestari
kakak kandung Edhy Prabowo,Ani Yulia Lestari (TRIBUNSUMSEL.COM/IKA ANGGRAENI)

Dikatakan Ani, pihaknya hingga kini masih terus mengikuti perkembangan terkait masalah tersebut lewat internet.

"Kita pantau saja perkembangannya seperti apa, kami terus memantaunya lewat internet dan doakan pak bowo semoga bisa melalui ini dengan kuat,"katanya.

Sebagai Kakak kandung, dirinya mengaku tentu saja merasakan ada rasa khawatir terhadap adiknya tersebut.

"Tapi kami serahkan itu pada yang di atas saja, dan kami yakin bowo bisa melewatinya, karena kami tahu betul bowo itu seperti apa," katanya.

Dikatakannya bahwa hingga kini, keluarga yang di Tanjung Enim belum ada yang bisa berkomunikasi langsung dengan Edhy Prabowo.

"Yang kami tahu, bowo itu baru pulang dari Amerika, dan tahu-tahu dapat kabar seperti itu, mohon doanya saja untuk adik kami Bowo, semoga adik kami diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ini," pungkasnya.

Penangkapan Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo, dibenarkan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri di Jakarta.

Menurut Ali Fikri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya mengamankan EP tetapi juga sejumlah pihak keluarga dini hari tadi di Jakarta.

"Saat ini, sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyelidik KPK. Penyidik KPK punya waktu 1 x 24 jam untuk menentukan sikap," kata Ali Fikri.

Ketika disinggung mengenai kasus penangkapan Edhy Prabowo yang berasal dari Partai Gerindra ini, Ali Fikri belum bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut.

"Perkembangannya nanti kami informasikan lebih lanjut," pungkasnya. 

Baca juga: SOSOK Iis Rosita Dewi Istri Edhy Prabowo yang juga Dikabarkan Ditangkap KPK di Soetta, Anggota DPR

Baca juga: MENGINTIP Harta Kekayaan Menteri KKP Edhy Prabowo, Ada Tanah di Muara Enim, Dikabarkan Ditangkap KPK

Profil Edhy Prabowo

Edhy Prabowo menjadi salah satu nama yang disebut Presiden Joko Widodo dalam pengumuman pejabat menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Edhy Prabowo yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional, menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Edhy Prabowo yang dikenal dekat dengan Prabowo Subianto kini sama-sama menjabat sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Berikut ini profil singkat Edhy Prabowo yang menjadi menteri kelautan dan perikanan, dilansir dari Kompas.com:

Nama: Edhy Prabowo

Tempat/Tanggal Lahir:
Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 26 Desember 1972

Pendidikan:

Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) (1991-dipecat)

Program Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Prof Dr Moestopo, Jakarta (1997)

Program Magister Swiss German University (2004)

Jabatan:

Anggota DPR RI (2014-2019)

Anggota DPR RI (2009-2014)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (2012-sekarang)

Perjalanan Karier Edhy Prabowo

Nama Edhy Prabowo menjadi salah satu menteri yang cukup menyita perhatian publik.

Kebijakannya yang dinilai kontroversial di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jadi pemicunya.

Edhy sendiri merupakan kader Partai Gerindra yang juga bagian dari lingkaran orang terdekat Prabowo Subianto.

Namanya masuk sebagai Menteri KKP di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 setelah Prabowo memututuskan berkoalisi dengan pemerintah.

Melansir Kompas.com, Edhy yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional ini, menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP periode 2014-2019.

Perjalanan politik Edhy terbilang panjang, dia pernah menjadi anggota dewan tiga periode berturut-turut mewakili kampung halamannya, Dapil I Sumatera Selatan.

Di periode terakhirnya di Senayan, Edhy duduk sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan, termasuk di dalam KKP.

Meski kini dikenal sebagai politikus ulung, latar belakangnya sebenarnya berasal dari prajurit TNI.

Edhy yang sempat masuk Akabri angkatan tahun 1991, belakangan dia tak bisa melanjutkan karirnya di militer.

Setelah keluar dari Akabri, Edhy merantau ke Jakarta. Di sinilah kesuksesannya bermula. Secara tak sengaja dirinya bertemu dengan Prabowo yang saat itu masih berdinas di TNI AD dengan pangkat Letkol.

Seiring waktu berjalan, Edhy menjadi orang kepercayaan Prabowo.

Sembari bekerja, dia juga melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.

Edhy jadi orang pertama yang bergabung di Gerindra saat partai itu baru didirikan Prabowo.

Harta Kekayaan Edhy Prabowo

Selain sibuk sebagai pengurus partai dan anggota dewan, Edhy diketahui juga memiliki beberapa bisnis.

Lalu berapa harta kekayaan Edhy Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri KKP?

Dikutip dari laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN) dari laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pada Selasa (7/7/2020), Edhy Prabowo terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2019.

Pelaporan harta dalam LHKPN dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Menteri KKP. Total harta kekayaannya tercatat sebesar Rp 7 miliar atau tepatnya Rp 7.422.286.613.

Aset terbesar milik pria asal Sumatera Selatan ini berasal dari properti berupa bidang tanah dan bangunan yang nilainya Rp 4.349.236.180.

Dari 10 aset properti miliknya, sebanyak 7 bidang tanah berada di Kabupaten Muara Enim, dan tiga properti sisanya berada di Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Lalu untuk harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin, total yang dimiliki Edhy Prabowo tercatat sebesar Rp 890.000.000. Rinciannya, 2 unit mobil, 2 unit motor, 1 sepeda, dan 1 genset.

Kendaraan roda empat paling mahal yang dipunyai Edhy Prabowo yakni mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep dengan nilai Rp 500 juta.

Lalu kendaraan paling rendah yang dilaporkan yaitu Yamaha RX-King tahun 2002 senilai Rp Rp. 4.000.000. Edhy juga mencantumkan kepemilikan 1 sepeda BMC sport dengan harga Rp 65.000.000.

Aset lain yang dilaporkan Edhy yakni berupa harta bergerak lain yang taksiran nilainya Rp 1.926.530.000. Kemudian aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 256.520.433.

Dalam laporan LHKPN, Edhy tak diketahui tak memiliki surat berharga dan utang.

Harta yang dilaporkan Edhy terbilang naik pesat. Pada 31 Desember 2018 atau saat duduk sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Gerinda, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp Rp.4.562.804.877.

Seperti diketahui, sejumlah kebijakan Edhy di KKP jadi sorotan publik karena merevisi aturan yang dibuat pendahulunya antara lain pelegalan alat tangkap cantrang, mencabut larangan ekspor benih lobster, dan enggan melanjutkan penenggelaman kapal pencuri ikan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Istana Tunggu Kejelasan Status Menteri Edhy Prabowo Dalam Kasus di KPK

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved