Pengukuran Tanah Berakhir Pertumpahan Darah, Pak RT Bacok Warga hingga Tewas

AS (43) seorang Ketua RT kini harus berurusan dengan polisi lantaran membacok warganya hingga tewas dilokasi kejadian.

Editor: Weni Wahyuny
SHUTTERSTOCK
ilustrasi tewas 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang Ketua RT bacok warganya hingga tewas.

Diduga kejadian ini disebabkan karena pengukuran tanah yang dilakukan oleh warga.

Misum Mardian, pria berusia 55 tahun tewas ditangan Pak RT.

AS (43) seorang Ketua RT kini harus berurusan dengan polisi lantaran membacok warganya hingga tewas dilokasi kejadian.

FOLLOW JUGA:

AS yang biasa disapa Kolay itu mengaku geram dengan tingkah korban.

Usai membunuh warganya dengan golok, AS langsung menyerahkan diri ke polisi.

Kapolsek Pondok Gede, Kompol Jimmy Martin Simanjuntak mengatakan ketua RT berinisial AS yang membacok seorang pria hingga tewas sudah menyerahkan diri ke polisi.

AS menyerahkan diri ke Pos Polisi Jatisampurna sambil membawa golok yang digunakan membacok korban.

"Pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi sesaat setelah membacok korban. Pertama ke pos polisi lalu dibawa ke Polsek Pondok Gede untuk diproses," kata Jimmy saat dihubungi, Jumat (20/11/2020).

Jimmy pun menceritakan kronologi pembacokan yang dilakukan AS kepada pria berinisial MM.

Semua bermula ketika AS sedang membagikan sembako kepada warganya.

Saat membagi sembako, AS mendapatkan telepon dari seorang teman yang memberitahu bahwa ada sekelompok orang sedang mengukur tanah.

"Temannya telepon sambil berkata 'Te ada yang lagi ngukur tanah sebelah selatan pabrik tahu sudah ijin RT belum'," kata Jimmy melansir Kompas.com.

Mendengar berita itu, AS pun langsung bergegas menuju lokasi tanah yang tengah diukur kelompok orang tersebut di kawasan Jalan Nilam, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Benar saja, setelah sampai di lokasi AS mendapati korban dan teman-temannya sedang mengukur tanah.

AS pun merasa tidak terima dengan perlakuan mereka.

tribunnews
Tersangka pembacokan AS alias Kolay (43) di Mapolsek Pondok Gede Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (20/11/2020) (Yusuf / Tribuin Jakarta)

Kemudian, terjadi cek-cok mulut antara AS dan teman-teman korban pun terjadi.

Usai cek-cok mulut pecah, AS yang sedang naik pitam langsung masuk ke salah satu rumah warga mencari golok.

Golok pun ditemukan di bagian dapur rumah warga itu.

Ketika keluar rumah dengan memegang sebilah golok, AS masih melihat korban dengan teman-temannya.

"Tersangka langsung membacok korban yang sedang ngopi di warung. Korban dibacok sampai bersimbah darah hingga tewas," terang Jimmy.

Korban Sering Berulah

Pelaku AS mengaku geram dengan warganya tersebut lantaran dianggap sering berulah

Pak RT yang kerap disapa dengan panggilan Kolay akhirnya menghabisi nyawa seorang warganya dengan sebilah golok.

Menurut Pak RT, korban bernama Misun Mardian kerap kali membuat masalah dengan mengaku-ngaku lahan di wilayahnya.

"Khilaf korban selalu berulang kali membuat ulah, sudah pernah saya peringati tapi selalu begitu lagi begitu lagi," kata Kolay di Mapolsek Pondok Gede, Jumat (20/11/2020) seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta

Terkait masalah pengukuran lahan, Kolay menjelaskan, lahan tersebut bukan milik korban melainkan milik salah satu perusahaan yang sudah lama tidak dimanfaatkan.

"Yang dia ukur bukan tanah dia (korban), kebetulan enggak diurusin atau bagaimana saya kurang tahu jadi tanah itu kosong," jelas Kolay.

Lahan kemudian menjadi sengketa, korban bahkan mengaku-ngaku aset itu miliknya hingga sempat dilakukan mediasi bersama perangkat lingkungan setempat.

"Dia ngaku-ngaku tanah dia, sama yang terakhir itu dia udah naik sertifikat tanpa tanda tangan saya sama pak RW juga, saya udah beberapa kali pertemuan sama pak Lurah, sama pak Babinsa, Bimaspol, tapi diulangi lagi," tuturnya.

Terancam 15 tahun Penjara

AS alis Kolay kini terancam hukuman 15 tahun penjara akibat menghabisi nyawa warganya sendiri.

Kapolsek Pondok Gede, Kompol Jimy Marthin Simanjuntak, mengatakan, kejadian pembacokan ini disebabkan perkara tanah milik salah satu peruasahaan di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

"Kejadian ini pada hari Rabu (18/11/2020) sekira jam 11.30 WIB, pelaku sedang bagi-bagi sembako ke warga lalu dapat kabar ada yang sedang mengukur-ukur lahan di wilayahnya," kata Jimy, Jumat (20/11/2020).

Mendapat kabar seperti itu lanjut Jimy, pelaku Kolay langsung bergegas ke lokasi lahan yang tengah diukur menggunakan sepeda motor.

Pelaku kemudian menjumpai lima orang, satu diantaranya merupakan korban bernama Misun, terjadilah adu mulut antara ketua RT dan lima orang diduga makelar tanah.

"Terjadilah cekcok, pelaku mempertanyakan aktivitas pengukuran tanah yang dilakukan korban dan teman-temannya, tetapi korban justru bilang mereka mengukur lahan berdasarkan data," paparnya.

tribunnews
ilustrasi penganiayaan (Tribunnews.com/Ilustrasi)

Pelaku yang merasa sebagai ketua RT lalu meminta korban dan teman-temannya membubarkan diri dan tidak melanjutkan aktivitas pengukuran tanah di wilayahnya.

"Korban tidak mau bubar, makanya pelaku kesal sehingga dia meminta golok di salah satu warung dekat lokasi," terangnya.

Setelah mendapatkan golok, pelaku langsung menghampiri korban yang tengah duduk-duduk di warung kopi bersama teman-temannya.

"Pelaku langsung membacok korban beberapa kali dengan mengalami luka di bagian punggung tiga kali dan di bagian kepala dua kali," jelasnya.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka parah dan tidak lama kemudian meninggal dunia di lokasi kajadian.

"Setelah membacok korban, pelaku langsung pergi dan menyerahkan diri ke Pos Pol Jatisampurna," tegasnya.

Pelaku kini mendekam di tahanan Polsek Pondok Gede Polres Metro Bekasi Kota, dia dikenakan pasal 338 KUHP juncto 351 tentang pembunuhan ancaman hukuman 15 tahun penjaran.

"Kami juga mengamankan barang bukti berupa satu bilang golok dan satu set pakaian korban," tutupnya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Tribun Jakarta)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kronologi Pak RT Bacok Warganya Hingga Tewas Gara-gara Ngukur Tanah: Yang Diukur Bukan Tanah Dia

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved