Berita OKU Selatan

Harga Karet Terus Naik, Banyak Petani OKU Selatan tak Menikmati karena Beralih Tanam Jagung 

Namun dalam waktu satu bulan ini harga karet kembali naik cukup signifikan dibandingkan kondisi awal dan pertengahan tahun

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Alan Nopriansyah
Petani karet di OKU Selatan sedang menyadap getah karet dikebun, Jumat 20/11/2020). Harga karet saat ini terus naik. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA-Luas kebun karet di Kabupaten OKU Selatan mengalami penurunan signifikan.

Petani yang tadinya mendapati harga karet tak kunjung naik beralih ke tanaman jagung dan pisang.

Namun dalam waktu satu bulan ini harga karet kembali naik cukup signifikan dibandingkan kondisi awal dan pertengahan tahun.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Selatan Asep Sudarno, Jumat (20/11/2020) menjelaskan, dari data dinas pertanian angka penurunan lahan kebun karet di OKU mencapai 50 persen.

Terdata lahan kebun karet di OKU Selatan mencapai kisaran 3.200 hektare lebih kendati demikian di tahun 2020 ini menurun, menyisahkan berkisar 1.600 hektare.

"Penurunanya mencapai 50 persen lebih, saat ini lahan karet milik petani lahan 1.600 hektare, sebelumnya mencapai 3.000 hektare lebih,"ujar Dia.

Baca juga: Ini Bahan-bahan Lokal Membuat Pakan Ikan Lele, Mudah Didapat, Murah dan Bergizi

Menurut Asep, separuh petani di Kabupaten OKU Selatan meninggalkan tanaman karet dikarenakan harga anjlok sejak setahun belakangan ini.

"Petani kita banyak yang ikut-ikutan, apabila harga suatu komuditas naik dan trendnya baik petani beralih untuk menanam komoditas tersebut, padahal hukum ekonomi apabila komuditas tersebut banyak harga pasti akan turun,"tambah Dia.

Sementara seorang petani karet di wilayah Kisam Ilir mengatakan saat ini harga karet kurun mencapai Rp 8 ribu perkilogramnya.

Sebelumya dengan harga hanya dikisaran Rp 3 ribu - Rp 4 ribu per kilogramnya.

Kendati demikian warga telah banyak beralih dengan menanam jagung dan pisang.

"Iya banyak yang telah ditebang, diganti dengan jagung dan pisang karena sebelumnya murah tapi saat ini kembali dengan harga yang menjanjikan,"ungkap Adi, warga Desa Tanjung Jati Kecamatan Kisam ilr. (SP/ Alan)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved