Di Wilayah ini, Wanita yang Ingin Nikah Harus Tes Keperawanan dengan Buluh Bambu

Di Wilayah ini, Wanita yang Ingin Nikah Harus Tes Keperawanan dengan Buluh Bambu

Net
Ilustrasi 

Tak ketinggalan ragam manik-manik sebagai perhiasan.

tribunnews
Wanita suku Zulu ikut upacara tes keperawanan membawa buluh. (Eva.vn) (EVA.VN)

Wanita Zulu yang belum menikah juga tidak diperbolehkan memiliki rambut panjang, melainkan harus selalu memendekkan rambutnya.

Sementara bagi yang sudah menikah, mereka hanya diperbolehkan mengenakan pakaian atau pakaian manik-manik untuk menunjukkan rasa hormat pada keluarga suami.

Kelompok etnis Zulu setiap tahunnya selalu mengadakan tes keperawanan bagi untuk anak perempuan mereka.

Ujian tersebut diikuti oleh ribuan gadis.

Mereka harus mengikuti aturan berbaring di atas permadani dengan posisi kaki terbuka lebar ke arah kerumunan.

Setelah itu, seorang wanita lanjut usia akan datang untuk mengecek keperawanan mereka, lalu mengumumkannya pada semua orang.

Orang Zulu juga punya tradisi mengecek keperawanan dengan buluh.

Mereka memiliki kepercayaan bahwa buluh melambangkan kepolosan seorang wanita.

Wanita Zulu yang ingin menikah akan pergi ke sungai untuk mencari dan memilih buluh mereka yang kuat.

Mereka kemudian akan pergi menghadiri upacara dengan melepas semua pakaian dan menari bersama.

Apabila buluhnya seseorang dipatahkan, berarti dia sudah tidak perawan lagi dan harus segera meninggalkan upacara.

Tradisi ini memberi kesempatan bagi para pria Zulu memilih calon istri yang sesuai untuknya.

Budaya unik lain dari wanita Zulu yang ingin menikah, hal pertama yang harus mereka lakukan adalah mengakui cintanya pada laki-laki.

Bentuk pengakuan tersebut dilakukan dengan menyerahkan manik-manik warna-warni yang dikirim melalui sahabatnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved