Berita Prabumulih

Mimpi Warga Prabumulih Memiliki Taman Burung tak Kunjung Terwujud, Lokasinya Jadi Tempat Pacaran

Lokasi taman burung yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat itu, saat ini tidak terawat

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Edison
Lokasi taman yang direncanakan menjadi taman burung di kawasan Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih, Kamis (19/11/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Rencana pembangunan taman burung yang digagas Pemerintah Kota Prabumulih sejak beberapa tahun lalu, hingga kini tak terwujud.

Lokasi taman burung yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat itu, saat ini tidak terawat.

Taman yang berada tepatnya di samping Mapolsek Prabumulih Barat itu banyak dipenuhi rumput liar.

Lokasi ini juga kerap dijadikan tempat muda mudi memadu asmara.

Tak sampai disitu, jembatan gantung yang dibangun nan cantik kini tak terawat dan dipenuhi coretan.

"Dulu taman ini akan dijadikan taman burung, selalu ada penghijauan dan pembersihan maupun pembangunan, namun kini sudah tidak terawat lagi," kata Agus, satu diantara warga ketika diwawancarai wartawan, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Ini Kisah Valintino, Cita-cita Menjadi Tentara tak Luntur Meski Keterbatasan Fisik Akibat Kecelakaan

Menurut Agus, taman saat ini dipenuhi rumput liar dan banyak coretan serta dijadikan banyak muda mudi memadu kasih di tempat sepi tersebut.

"Kalau sore banyak yang pacaran, anak kecil merokok dan lainnya, sudah sering ke taman menyaksikan banyak yang berdua-duaan disana," katanya.

Hal yang sama disampaikan Hendra, warga Kelurahan Patih Galung lainnya ketika dibincangi wartawan.

"Taman itu memang tak terurus lagi, banyak rumput dan dijadikan tempat mesum," bebernya.

Menanggapi itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ir H Dwi Koryani mengatakan, pengelolaan taman Patih Galung itu Pemkot Prabumulih akan menggandeng pihak perusahaan.

"Beberapa perusahaan telah kita koordinasikan untuk pengelolaan, kemarin sempat perusahaan Parta Samtan Gas namun dalam hal itu mungkin ada beberapa yang belum," katanya.

Baca juga: Belasan IRT Datangi Polres OKU Selatan, Laporkan Lusi Tania, Bandar Arisan Gelapkan Uang Rp 1 Miliar

Dwi menuturkan, pengelolaan taman itu sendiri saat ini masih menjadi tanggung jawab dari pihaknya namun kedepan akan ditawarkan ke pihak ketiga untuk mengelola.

"Kedepan akan ditawarkan dengan investor dan memang sejauh ini baru pertama samtan gas yang masuk," jelasnya.

Ditanya jika saat ini taman sudah seperti semak belukar dan penuh tanaman besar, Dwi mengakui itu sengaja belum dilakukan penebangan dan sengaja dibiarkan agar jadi hutan kota.

"Itukan tak boleh ditebang jadi dibiarkan apa adanya semacam hutan kota lah. Malah tidak boleh ditebang, kalau pinggir-pinggirnya itu dibersihkan tapi kalau didalam memang pesan pak walikota tidak boleh diapa apakan dulu," jelasnya.

Disinggung jika saat ini taman sering digunakan untuk muda mudi mesum, Dwi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah dan kepolisian setempat untuk melakukan pemantauan sehingga muda mudi tidak melakukan hal tidak baik.

"Kita sudah koordinasi, ada camat, lurah dan polsek disana. Tapi memang tidak bisa standby 24 jam di sana," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved