ANEH, 3 Hari Hilang Misterius dan Dicari ke Mana-mana, Bocah Ini malah Ditemukan di Bawah Rumahnya

Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan menyatakan, dugaan seorang anak bernama Nisa berusia 10 tahun hilang dari rumah, sejak tiga hari yang lalu.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Lokasi korban ditemukan, di bawah rumah miliknya korban sendiri. Seorang bocah berusia 10 tahun dilaporkan menghilang selama tiga hari. Setelah mencari-cari keluarga menemukan bocah tersebut di bawah rumah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nisa, bocah usia 10 tahun dikabarkan hilang.

Hilangnya Nisa membuat sang ibu panik.

Nisa tidak ditemukan selama tiga hari.

Orang tua sudah mencari ke mana-mana, tapi dalam tiga hari itu hasilnya nihil.

Setelah mencari-cari, keluarga menemukan bocah tersebut di bawah rumah mereka sendiri.

Korban ditemukan dalam kondisi selamat.

Baca juga: Akui Juga Suka Perempuan, Penjaga Warnet Cabuli Bocah Laki-laki, Masa Lalu yang Kelam Terbongkar

Baca juga: Ade Yasin Bupati Bogor Positif Covid-19, Tulis Pesan Ini untuk Masyarakat

Baca juga: Pamit Sekolah, Siswi SMA Ditemukan Tewas Terbungkus Selimut di Hotel, Barang Berharga Ludes

Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan menyatakan, dugaan seorang anak bernama Nisa berusia 10 tahun hilang dari rumah, sejak tiga hari yang lalu.

Gadis itu merupakan anak dari pasangan suami-istri Fatimah 49 tahun dan Alex 55 tahun.

"Anak yang diduga hilang tersebut, merupakan warga Dusun Jon Parasum, Desa Semitau Hulu, Kecamatan Semitau. Sehingga saat ini korban belum juga ditemukan," ujarnya kepada Tribun, Selasa 17 November 2020.

Gunawan menjelaskan, Anisa adalah seorang pelajar kelas 4 SDN 1 Semitau.

Kronologi kejadian, pada hari Sabtu 13 november 2020 pukul 06.30 WIB, sebelum berangkat kerja, ayah korban sempat melihat anaknya (Nisa/korban) sedang mencuci piring dan peralatan masak di dapur.

"Saat itu anaknya tersebut masih mengenakan pakaian yamg digunakannya untuk tidur. Ayah korban mengatakan bahwa pada hari Jumat 13 November 2020 malam Sabtu itu anaknya bermalam di rumah bibinya (Nani), atau adik ibu Fatimah, dan pagi itu anaknya baru saja pulang ke rumah. Kemudian ayah korban pergi bekerja membuat Jamur Siram di warung makan di depan Puskesmas Semitau," ucapnya.

Baca juga: Ada Apa dengan Gibran ? Larang Jokowi Pulang ke Solo, Presiden Pilih Bermalam di Yogyakarta

Baca juga: TIPS Memelihara Ikan Cupang untuk Pemula, Mulailah dengan Beli yang Warna Bagus Tapi Murah

Kemudian menurut keterangan abang korban yang bernama Madi berusia 17 tahun, pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, korban meninggalkan rumah tanpa mengatakan apapun.

Saat itu korban mengenakan pakaian belang belang hitam putih seperti pakaian tidur.

"Sepulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB, dan karena hari sudah sore ayah korban mencari korban di tempat biasa korban bermain yaitu di rumah bibinya yang bernama (Nani), pada saat itu bibinya dan Ibu korban (fatimah) sedang di Sintang," ujarnya.

Di rumah ibu Nani, ayah korban bertemu dengan anak ibu Nani yang bernama Rendi.

Rendi, menyatakan mereka tidak bertemu dengan korban (Anisa).

Kemudian ayah korban bertemu dengan adik Rendi bernama Koko yang masih seusia anak TK.

Koko menyatakan bahwa Anisa ada kerumahnya, dan meninggalkan handphone nya yang bermerk Samsung.

"Handphone tersebut langsung diambil oleh adik Rendi yang perempuan, kemudian di serahkan ke ayah korban. Setelah itu ayah korban mencari ke Masjid Al amin Desa Semitau Hulu, ke Surau di Desa Marsedan Raya dan surau di Desa Semitau Hulu, namun Anisa tidak di temukan setelah itu ayah korban pulang ke rumah," ucapnya

Selanjutnya keluarga korban mencari korban di sekitar rumah dan lingkungan tempat tinggal korban.

Termasuk di sekitar hutan belakang rumah tempat korban tinggal namun korban tidak di temukan.

"Akhirnya pada Senin 16 November 2020, ayah korban melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Semitau," ujarnya.

Pada Selasa (17/11/2020) malam, Anisa akhirnya ditemukan dengan selamat, setelah hilang dari rumah selama tiga hari.

Nisa ditemukan selamat di bawah rumah miliknya.

(Tribun Pontianak/Sahirul Hakim)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kronologi Hilangnya Nisa Selama 3 Hari, Bocah 10 Tahun Asal Semitau Secara Misterius

-------------------------------------------------------------

Heran Kaki Bocah Ini Bengkak, Ternyata Digigit Ular Warna Hitam yang Melingkar di Rantai Sepeda

Bikin merinding. Kepala seekor ular yang berwarna hitam tiba-tiba muncul dari sepeda anak.

Ular itu yang diduga telah mematuk korbannya yang bernama Nur Safia Sumayyah Muhammad Firdaus (3)

Keberadaan ulra tersebut sama sekali tidak diketahui oleh orangtua bocah.

Sampai akhirnya melihat kondisi kaki si anak yang sudah bengkak.

Melihat ular yang menggigit yang merupakan ular berbisa, wajar saja kaki anak itu membangkak.

tribunnews
Mimpi buruk menimpa seorang bocah perempuan ketika sedang bersepeda, dirinya malah dipatok ular yang melingkar di rantai sepeda sampai dilarikan ke rumah sakit. (Facebook / Sarawak Update)

Berikut ceritanya

Melansir dari Harian Metro, Minggu (15/11/2020) orang tua bocah berusia tiga tahun yang bernama Aida Dalila Damia Zulkipli (31) menerangkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08:30 pagi.

Kejadian tersebut ketika anaknya yang bernama Nur Safia Sumayyah Muhammad Firdaus (3) sedang bermain sendirian di halaman rumah.

Menurutnya, ia mengetahui kejadian setelah anaknya digigit ular ketika melihat kaki Nur Safia bengkak.

Lantas, ibu korban langsung menghubungi suaminya untuk segera pulang untuk membawa anak mereka ke rumah sakit.

"Sebelumnya dia bermain sepeda dan segera masuk ke rumah dan mengatakan dirinya jatuh dari sepeda.

"Namun, setelah masuk, ia masih bermain seperti biasanya dengan adiknya.

"Baru setelah ia mengeluh sakit pada bagian kaki dan minta dioleskan obat, saya menyuruhnya untuk mandi.

"Setelah mandi, ia masih bermain bersama adiknya seperti biasa," katanya.

Saat bermain bersama adik, ia melihat adanya keanehan pada kaki Nur Safia.

"Setelah ia mandi, saya melihat kakinya bengkak tapi tidak terpikir ia digigit ular.

"Malah saya khawatir ia terkilir atau patah, saya langsung menghubungi suami yang sedang bekerja untuk pulang agar mengantar Nur Safia ke rumah sakit," ungkapnya.

Sang ibu menerangkan ketika mengoleskan obat pada kaki Nur Safia, ia melihat ada bekas gigitan.

Lalu ia berkali-kali bertanya pada Nur Safia, mengenai anaknya benar-benar jatuh atau kejadian apa yang menimpa dirinya.

Ibu dari Nur Safia benar-benar terkejut ketika melihat kepala ular pada bagian rantai sepeda anaknya.

Sepeda yang diletakkan pada bagian pintu depan rumah, terlihat kepala ular hitam.

Ketika suaminya kembali, suaminya langsung memukul ular tersebut dengan kayu dan langsung membawa Nur Safia ke Rumah Sakit Sultanah Aminah (HSA).

"Alhamdulillah Nur Safia saat ini dalam keadaan baik dan dilakukan pemantauan oleh tim medis selama 24 jam.

"Menurut keterangan dokter, darah Nur Safia dalam keadaan baik atau tidak mengandung bisa ular.

"Selain itu luka lebam mulai berkurang, hanya kaki masih sedikit bengkak, saat ini Nur Safia masih dalam pengawasan pihak medis.

Kejadian ini turut dibagikan pada media sosial Facebook Sarawak Update.

Pada postingan, pengguna Facebook turut menerangkan kejadian yang sama.

Serta menyertai beberapa foto ular dan keadaan Nur Safia setelah digigit ular.

Postingan ini pun turut mendapat perhatian dari pengguna Facebook.

Serta mengatakan agar lebih berhati-hati membiarkan anak bermain sendirian tanpa pengawasan. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved