Penanganan Corona

Ibu 2 Anak Ini Bangga dan Senang Bisa Ikut Tangani Pasien Covid-19, Jadi Pengalaman Berharga

Wanita kelahiran, Palembang, 22 Agustus 1983 ini, mengaku senang, bangga sekaligus terkejut saat ditunjuk oleh pihak rumah sakit

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Sri Hidayatun
Sri Erni Agustini perawat pasien Covid-19 di RSUD Siti Fatimah Palembang 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Sri Erni Agustini sudah 15 tahun menjadi perawat atau tenaga kesehatan di Palembang.

Namun sejak tiga bulan terakhir ini menjadi pengalaman baru dan tak terlupakan bagi dirinya.

Ia ditunjuk menjadi tenaga kesehatan yang menangani kasus covid-19 di RSUD Siti Fatimah.

Wanita kelahiran, Palembang, 22 Agustus 1983 ini, mengaku senang, bangga sekaligus terkejut saat ditunjuk oleh pihak rumah sakit.

"Awalnya sempat terkejut karena dalam merawat pasien covid ini tidak sama dengan pasien pada umumnya. Karena kita melayani pasien dengan menggunakan APD lengkap dan itu merupakan sebuah tantangan bagi kami perawat covid," ujarnya saat dibincangi Tribun dalam HKN ke 56, Kamis (12/11/2020).

Ia juga mengaku bangga dan senang karena bisa ikut menangani pasien covid di masa pandemi ini.

Selama kurang lebih tiga bulan merawat pasien - pasien covid, ia mengaku ini menjadi pengalaman pertama dan tak terlupakan bagi dirinya seumur hidup.

"Bahkan selama 15 tahun bertugas sebagai perawat ini pengalaman yang benar-benar berharga, tak terlupakan sekaligus tantangan bagi saya," ungkap kepala ruangan pasien covid di RSUD Siti Fatimah ini.

Ibu dua anak ini mengaku tentu ada perbedaan dalam merawat pasien covid dengan pasien lainnya

"Karena kebanyakan pasien- pasien covid cenderung psikologis menurun,rasa sedih jauh dari keluarga, terisolasi."

"Maka dari itu sebagai perawat kita memberikan suport dan dukungan kepada pasien agar psikologis dan mental mereka kembali pulih."

"Sehingga mereka bisa meningkatkan imun agar proses penyembuhan dapat berjalan baik," ungkap dia.

Apalagi para pasien ini kebanyakan usianya sudah lanjut sehingga perlu ekstra kesabaran dalam menanganinya.

"Pasien ini sudah kita anggap seperti keluarga sendiri karena setiap hari bertemu dengan kita. Biasanya pasien dirawat kurang lebih dua minggu dan ada juga yang satu bulan," jelas dia.

Lanjut dia, ketika melihat mereka sudah sembuh hati kita sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat sangat senang dan bangga bisa melihat mereka sembuh dan kembali ke keluarganya masing-masing.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved