Uni Emirat Arab (UEA) Dikabarkan Perbolehkan Warga Minum Alkohol dan Kumpul Kebo, Ini Alasannya
Dalam berita itu disebutkan, Uni Emirat Arab telah mengumumkan bahwa meminum alkohol dan tinggal bersama di luar nikah diperbolehkan.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kabar baru dari Uni Emirat Arab.
Uni Emirat Arab dikabarkan izinkan meminum alkohol dan hidup bersama tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo.
Reformasi hukum di negara kawasan Timur Tengah itu betujuan untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial.
'Kebebasan' hidup di Uni Emirat Arab (UEA) ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan turis mancanegara.
Demikian berita terkini yang diperoleh Warta Kota dari Dailymail.co.uk, pagi ini.
Dalam berita itu disebutkan, Uni Emirat Arab telah mengumumkan bahwa meminum alkohol dan tinggal bersama di luar nikah diperbolehkan.
Ini adalah perubahan besar-besaran terhadap hukum pribadi Islam di negara itu.
Meluasnya kebebasan pribadi mencerminkan perubahan profil sebuah negara yang telah berusaha untuk mengklaim dirinya sebagai tujuan turis, pencari keberuntungan, dan bisnis kebarat-baratan meskipun kode hukum Islamnya ketat sebelumnya memicu kasus pengadilan terhadap orang asing.
Reformasi itu bertujuan untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial negara dan 'mengkonsolidasikan prinsip-prinsip toleransi UEA,' kata kantor berita WAM yang dikelola pemerintah, yang hanya memberikan rincian minimal dalam pengumuman kejutan akhir pekan.
Keputusan pemerintah di balik perubahan tersebut diuraikan secara luas di surat kabar The National, yang tidak mengutip sumbernya.
Baca juga: Menteri BUMN Era SBY Sebut Joe Biden Lebih Bahaya dari Trump Bagi Indonesia, Papua Pula Disinggung
Baca juga: SEDERET FAKTA Pembunuhan di Rusunawa Palembang, Warga Sebut Pelaku Adalah Tetangga Korban
Baca juga: Geger Mayat Perempuan Ditemukan di Rusunawa Kasnariansyah, Pembunuh Sudah Ditangkap
Turis Israel dan Peran Amerika Serikat
Langkah tersebut mengikuti kesepakatan bersejarah yang ditengahi Amerika Serikat (AS) untuk menormalkan hubungan antara UEA dan Israel, yang diharapkan akan membawa masuknya turis dan investasi Israel.
Kebiijakan itu juga datang saat Dubai yang bertabur gedung pencakar langit bersiap menjadi tuan rumah World Expo.
Acara berisiko tinggi itu, yang diperkirakan akan membawa kesibukan aktivitas komersial dan sekitar 25 juta pengunjung ke negara itu, ditetapkan untuk Oktober 2020 tetapi mundur setahun karena pandemi Virus Corona.
Sektor pariwisata emirat, yang menyumbang sekitar lima persen dari PDB, telah dihantam oleh penguncian global dan pembatasan penerbangan.