Berita Musi Banyuasin
Terpeleset Saat Memancing di Sungai Musi, Seorang Remaja Tenggelam, Dua Hari Baru Ditemukan
Korban ditemukan 15 meter dari lokasi tenggelam dengan keadaan sudah tidak bernyawa dengan posisi badan tertelungkup.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUBA - Dua hari tenggelam di aliran Sungai Musi di Desa Tanjung Agung Timur (TAT) Kecamatan Lais, jasad remaja putra bernama Depras (17) berhasil ditemukan oleh tim BPBD Muba, Kamis (5/11/20) sekitar pukul 15.30 WIB.
Korban ditemukan 15 meter dari lokasi tenggelam dengan keadaan sudah tidak bernyawa dengan posisi badan tertelungkup.
Kepala BPBD Muba, Jhoni Martohonang mengatakan korban Depras berhasil ditemukan tim TRC BPBD Muba sejauh 15 meter dari lokasi korban tenggelam.
Korban tenggelam diketahui tepelesat pada saat memancing bersama teman-temannya.
"Tim TRC BPBD Muba dan tim gabungan mulai melakukan pencarian dimulai pukul 06.00 WIB, namun hingga siang tim belum menemukan korban. Setelah istirahat siang, proses pencarian kembali dilanjutkan dengan tehnik penyisiran dan bor dengan speed perah korban berhasil ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB," kata Jhoni, Kamis (5/11/2020).
Lanjutnya, setelah berhasil ditemukan korban langsung di evakuasi ke rumah duka untuk dikebumikan.
"Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk langsung disemayamkan," ujarnya.
Kapolsek Lais Iptu Herman Junaid SH membenarkan soal telah ditemukannya korban tenggelam atas nama Depras (17). Korban saat ini sudah disemayamkan di rumah duka. “Pihak kita kemarin sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan korban saat ini telah disemayamkan di rumah duka,”ungkapnya.
Terpisah, Mustar orang tua korban mengungkapkan dirinya tidak ada firasat akan kepergian anaknya untuk selamanya. Sebelum korban tenggalam Depras bertingkah laku umum seperti biasa.
"Tidak ada firasat pak, kalau sudah musibah mau bagaimana lagi,”ujarnya.
Santri Hanyut Saat Berenang
Akhir Oktober lalu seorang remaja juga tewas tenggelam.
Ahmad Zaki Zikri (17) seorang santri menghilang di Sungai Ogan Desa Munggu, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Sabtu (30/10/2020) pukul 07.00.
Zaki Zikri yang merupakan santri di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya tersebut hanyut bersama 15 santri lainnya ketika berenang di Sungai Ogan.
16 orang santri tersebut lalu bermaksud berenang menyeberangi sungai, namun beberapa orang diantaranya hanyut.
"Diduga karena arus sungai yang deras, beberapa orang santri hanyut," kata Kapolsek Muara Kuang, Ipda Hendri Rozin kepada TribunSumsel.com, Sabtu (30/10/2020).
Menurut Hendri, beberapa orang santri sempat berusaha menyelamatkan Zaki, namun tidak berhasil.
"Arus sungai diduga sangat deras sehingga yang bersangkutan tidak dapat diselamatkan dan sampai sekarang belum ditemukan," kata Hendri.
"Polsek Muara Kuang dibantu warga masih mencari yang bersangkutan. Kami juga dibantu BPBD," kata Hendri menambahkan.
Sebelumnya, Juli lalu seorang remaja tewas setelah tenggelam selama setengah jam di sungai Musi.
Gusdur, remaja 20 tahun ini awalnya mencari ikan bersama dua orang rekannya di tepi sungai Musi, tepatnya di Lorong Setia, Jalan KH. Azhari, 14 Ulu, Seberang Ulu (SU) II pada Selasa (21/7/2020) petang.
"Saya, Aldi dan Gusdur, kami cari ikan pakai jaring jam 15.30 tadi," kata Iwan, kakak angkat Gusdur.
Setelah satu jam mencari ikan, Iwan mengajak kedua rekannya pulang.
Sebelum pulang, ketiga orang tersebut membereskan peralatan mencari ikan.
Tiba-tiba, kata Iwan, rekannya Aldi berteriak histeris karena Gusdur jatuh ke air.
"Teman saya si Aldi ini teriak, katanya Gusdur nyemplung sama jaring ikan. Kami panik, minta tolong warga sekitar dan polair," ungkap Iwan.
Setengah jam kemudian, tubuh Gusdur ditemukan dengan kondisi kaki tersangkut di jaring ikan.
"Saat berhasil diangkat, kakinya Gusdur nyangkut di jaring. Diduga dia nyemplung tadi gara-gara jaring," ucap Iwan.
Saat diangkat ke permukaan, lanjut Iwan, Gusdur masih bernafas.
Warga pun lalu memberi pertolongan pertama pada Gusdur dan membawanya ke tempat remaja berusia 20 tahun itu tinggal, yakni di Panti Asuhan Yamni Yayasan Madrasatu Nasyril Islamiyah di Lorong Pratu Musa, Jalan KH. Azhari.
Beberapa orang sempat memberi pertolongan pada Gusdur dengan acara menekan perut dan dada serta memberi nafas buatan.
Isak tangis pun pecah saat Gusdur akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
"Kasihan dia, anak yatim piatu. Dia sangat baik dan dicintai adik-adik maupun kakaknya di panitia asuhan ini," ungkap Iwan.
Jenazah Gusdur dimakamkan di TPU Nagaswidak pada Rabu (22/7/2020).