Berita Palembang
Pasar Ikan Modern di Palembang Resmi Dibuka, Sewa Lapak Rp 400 Ribu per Bulan, Masih Banyak Kosong
Saya sebelumnya dari Jakabaring. Pindah kesini karena bagus biayanya pun murah dan banyak keuntungan yang didapat.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel H Herman Deru membuka secara langsung peresmian Pasar Ikan Modern (PIM) dan Grand Launching Pasar Laut Indonesia, Jumat (6/11/2020).
Acara dihadiri langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Edhy Prabowo.
Dari pantauan Tribunsumsel.com terdapat puluhan meja seng alumunium berukuran 1 meter x 1 meter dan freezer pendingin ikan yang ada di bawah meja.
Para pedagang memakai pakaian seragam berwarna merah, topi berwarna orange , celemek berwarna coklat, sepatu boots dan tak lupa memakai masker.
Namun, masih banyak lapak pedagang yang kosong di sini belum diisi oleh pedagang.
Zainal, salah satu pedagang mengaku ia sudah berjualan disini sejak hari rabu lalu.
"Rabu kemarin kami sudah berjualan disini tapi masih sepi karena masih banyak lapak yang kosong," ujarnya.
Pedagang ikan yang sebelumnya berjualan di Pasar Induk Jakabaring ini memilih pindah kesini karena dinilainya lebih bagus prospek kedepannya.
"Saya sebelumnya dari Jakabaring. Pindah kesini karena bagus biayanya pun murah dan banyak keuntungan yang didapat," ungkap dia.
Diakuinya, tiga hari pasa berjualan disini memang belum mendapatkan pemasukan yang diharapkan namun ia berharap kedepan akan lebih ramai.
"Karena masih sepi mungkin orang jadi malas datang. Hari ini agak lumayan. Saya berharap yang kosong ini dapat diisi segera agar menarik peminat pembeli umtuk datang," tegas dia.
Untuk biaya sewa yakni hanya Rp 400 ribu perbulan dan uang kebersihan per hari Rp 9.000.
"Tapi kami ada uang jaminan Rp 1,5 juta yang bisa kita ambil kalau kita pindah dari sini namun dengan tidak melanggar peraturan yang ada," jelasnya.
Sebelumnya, saat ia berjualan di Jakabaring bayar sewa itu pertahun Rp 6 juta dan uang kebersihan Rp 17 ribu perhari.
"Penghasilan dulu Rp 1 sampai Rp 2 juta perhari tidak tentu juga. Kita harap disini lebih baik lagi," tutur dia.