Semua TPS di Amerika Serikat Tutup, Jadi Rekor Partisipasi Terbanyak, Joe Biden Ungguli Donald Trump
Semua TPS di Amerika Serikat Tutup, Menjadi Rekor Partisipasi Terbanyak, Joe Biden Ungguli Donald Trump
Nina (50)—bukan nama sebenarnya—adalah warga AS asal Jawa Timur, Indonesia.
Dia menyaksikan di Negara Bagian Oklahoma bahwa sebagian warga telah memilih lebih dulu alias early voting.
"Sehari yang lalu, warga sampai nunggu sekitar dua-tiga jam antrenya untuk early voting. Tahun ini, lebih dari 50% warga yang pergi early voting dari pada yang election day-nya. Empat tahun lalu nggak, tahun ini saja," kata Nina kepada BBC News Indonesia.
Nina mengatakan fenomena ini boleh jadi berkaitan dengan pemilu yang banyak disebut-sebut sebagai 'pemilu paling memecah belah'.
"Mungkin karena calonnya cuma si Trump sama Biden. Sebagian orang kepingin Trump bertahan, sebagian orang itu capek dengan retorika Trump memecah belah. Jadi cepat-cepat get out dari White House," katanya.
Di Columbus, Ohio, Datu Adiatma, seorang mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Ohio State University, mengatakan banyak rekannya yang merupakan warga AS memilih untuk early voting.
"Mereka sangat antusias dalam pemilu kali ini. Mereka sudah memilih sebelum 3 November," ujarnya kepada BBC News Indonesia.
Donald Trump, 74 tahun, berusaha agar tidak menjadi presiden petahana pertama yang gagal memenangkan periode kedua sejak George HW Bush pada 1992.
Setelah maraton berkampanye selama beberapa hari menjelang pemilihan presiden, Trump kembali ke Gedung Putih; sementara Biden ke Scranton, Pennsylvania, rumah masa kecilnya dan juga basis Partai Demokrat di Philadelphia.
Saat ditanya mengenai rencananya, Trump mengaku belum punya persiapan.
"Tidak, saya belum memikirkan pidato kekalahan atau pidato penerimaan. Mudah-mudahan kita hanya akan melakukan salah satu dari dua itu dan, Anda tahu, menang itu mudah, kalah tidak pernah mudah. Bukan untuk saya, bukan untuk saya," ujar Trump.
Di sisi lain, Joe Biden, capres dari Partai Demokrat, mengaku dirinya "penuh harapan".
Akan tetapi, Biden tidak mau menjabarkan rencananya jika hasil tidak diumumkan pada 3 November.
"Ada begitu banyak hak yang berlangsung saat ini…Kita lihat nanti," kata Biden.
"Jika ada sesuatu untuk dibicarakan mengenai malam ini, saya akan berbicara. Jika tidak, saya akan menunggu sampai kertas suara dihitung keesokan hari," lanjutnya.