UPDATE Hasil Pilpres Amerika Serikat (AS) : Joe Biden Unggul Tipis, Trump Terus Mengejar

Sebagian besar negara bagian sudah menutup pemungutan suara dan mulai melakukan penghitungan.

Editor: Weni Wahyuny
SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengambil bagian dalam debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio, pada 29 September 2020. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Update hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.

Diketahui Pilpres 2020 telah digelar pada Selasa (3/11/2020).

Calon presiden petahana yakni Donald Trump bertarung melawan mantan wakil presiden, Joe Biden.

Sebagian besar negara bagian sudah menutup pemungutan suara dan mulai melakukan penghitungan.

 Berdasarkan data dari MSN, Kamis (4/11/2020) pukul 14.30 WIB, Joe Biden memimpin dengan perolehan 225 suara.

Sementara itu, Donald Trump mengumpulkan sebanyak 213 suara.

Baca juga: Suami Bertarung di Pilpres AS, Beda Gaya Nyonya Joe Biden dan Donald Trump Calon Ibu Negara

Baca juga: Buntut Tudingan Tanpa Bukti Donald Trump di Medsos hingga Buat Twitter dan Facebook Bereaksi

Baca juga: Percaya Diri Tumbangkan Trump, Joe Biden Tulis Ini di Dinding Rumah Masa Kecil, Didoakan Tetangga

Negara bagian yang belum menutup penghitungan suara yakni Nevada, Arizona, Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, Georgia, dan North Carolina.

Nevada dan Arizona menjadi negara bagian yang suaranya didominasi oleh Joe Biden.

Lalu Donald Trump mendominasi di negara bagian Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, Georgia, dan North Carolina.

 

Berikut link real time penghitungan hasil Pilpres Amerika Serikat 2020:

Link 1 via MSN

Link 2 via USA Today

Link 3 via Time

Link 4 via Guardian

Link 5 via New York Times

as2
hasil pilpres AS 14.30 WIB

Seperti yang dilansir Mirror, inilah yang akan terjadi jika Donald Trump kalah pilpres tapi menolak meninggalkan Gedung Putih.

Bisakah Trump mempertahankan kekuasaannya?

Trump tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan jabatan atau membatalkan pemilihan.

Bahkan jika ia tetap berada di Gedung Putih, masa jabatannya akan berakhir pada 20 Januari.

Amandemen ke-20 Konstitusi AS menyatakan masa jabatan presiden dan wakil presiden "akan berakhir pada siang hari tanggal 20 Januari dan ketentuan penggantinya akan dimulai".

Jika Trump menolak untuk pergi, tindakan apa yang akan diambil?

Seorang presiden segera dan secara otomatis kehilangan otoritas konstitusionalnya setelah masa jabatannya berakhir atau setelah dicopot melalui pemakzulan.

Trump tidak memiliki kekuatan untuk mengarahkan Dinas Rahasia AS atau agen federal lainnya untuk melindunginya.

Meskipun mantan presiden sekalipun menikmati perlindungan Dinas Rahasia, agen tidak mungkin mengikuti perintah ilegal untuk melindungi seseorang dari pemecatan.

Di sisi lain, Joe Biden dapat mengarahkan agen federal untuk mengeluarkan Trump dari Gedung Putih secara paksa.

 

Bisakah Trump memerintahkan tentara untuk melindunginya?

Trump juga akan kehilangan kekuasaannya sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata.

Bisakah dia didakwa jika dia menolak untuk pergi?

Bila Trump menjadi warga negara biasa dan tidak kebal terhadap tuntutan, dia bisa ditangkap dan didakwa atas pelanggaran di Gedung Putih.

Skenario apa yang paling mungkin?

Sebagian besar percaya dia pada akhirnya akan mengosongkan Gedung Putih atas kemauannya sendiri meskipun dengan setengah hati.

Joe Biden ke Rumah Masa Kecil

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden datang ke kota asalnya, rumah masa kecilnya di Scranton, Pennsylvania, pada hari pemilihan, Selasa (3/11/2020) waktu setempat.

Biden dielu-elukan oleh 200 atau lebih pendukung saat ia mengunjungi rumah masa kecilnya yang sederhana di Green Ridge, pinggiran kota.

Di sana, ia menandatangani dinding ruang tamu dengan menuliskan, "Dari rumah ini ke Gedung Putih dengan kasih karunia Allah. Joe Biden 11-3-2020."

 Sebelum ke luar rumah, ia mengenakan masker hitam untuk mencegah penyebaran virus corona – untuk menyapa tetangga.

Janet Evans, seorang pensiunan guru yang tinggal di depan rumah itu, mengatakan dia yakin bahwa mantan wakil presiden itu akan memenangkan suara di Pennsylvania dan Presiden.

Baca juga: Istri Hamil Anak Selingkuhan, Suami malah Gelar Pesta Syukuran, Rekaman Adegan Sensitif Dibongkar

Baca juga: Inilah Sosok Muhammad Hafiz Basari, Polisi yang Peluk Anggota TNI Dihajar Oknum Anggota Moge

Baca juga: Rizieq Shihab : Termasuk Pejabat, Kalau Ada yang Menyatakan Saya Overstay, Saya Tuntut Secara Hukum

"Dia benar-benar peduli dengan semua orang. Dan seperti yang sering dia katakan, dia bukan dari Park Avenue. Dia dari Scranton, North Washington Avenue, dan kami orang-orang mencintainya dan mempercayainya."

"Dia satu-satunya yang dapat membawa kita keluar dari pandemi ini dengan aman dan menyelamatkan ratusan ribu nyawa. Ini tentu akan menjadi pertarungan, tetapi pada akhirnya, saya percaya Joe akan menang," kata Evans, 64, seperti dilansir Guardian, Rabu (4/11/2020).

Tentang pemilu presiden AS 2020 Donald Trump vs Joe Biden
Tentang pemilu presiden AS 2020 Donald Trump vs Joe Biden (BBC.com)

Katherine Hose, 25, seorang mahasiswa, menambahkan: "Saya memilih Biden karena sistem pendidikan dan dia peduli dengan wanita.”

Jalan Trump menuju Gedung Putih dijamin pada tahun 2016 setelah mengumpulkan 20 suara electoral college di Pennsylvania yang berharga dengan mengalahkan Hillary Clinton dengan hanya 44.292 suara di negara bagian itu.

Kedua kandidat telah melakukan beberapa kali kampanye di Pennsylvania selama seminggu terakhir, memuncak dalam malam pemilihan bertabur bintang untuk Demokrat ketika Lady Gaga, seorang aktivis anti-fracking, tampil di Pittsburgh dengan Biden.

Juga penyanyi John Legend bergabung dengan pasangan Biden, Kamala Harris, di Philadelphia.

Sementara itu, Trump mengeluarkan ancaman terselubung  kepada gubernur Demokrat negara bagian itu, mengklaim bahwa ia dan para pendukungnya akan "mengawasinya" sambil membuat klaim tak berdasar bahwa Tom Wolf terlibat dalam kecurangan di Pennsylvania.

Trump telah membuat fracking masalah kampanye di Pennsylvania dengan secara keliru mengklaim Biden akan menghancurkan ratusan ribu pekerjaan dengan melarang fracking.

Meskipun kasus Covid-19 meningkat pesat di Pennsylvania dan di seluruh midwest, banyak Warga memilih secara langsung untuk memastikan suaranya dihitung malam ini.

Di seluruh negara bagian, lebih dari 2,4 juta dari 9,1 juta pemilih yang memenuhi syarat memberikan  suara mereka lebih awal, tetapi penghitungan penuh mungkin tidak selesai sampai Jumat ini.

Para pemilih Pennsylvania siap untuk memainkan peran yang krusial dan mungkin menentukan dalam memilih presiden berikutnya ketika Donald Trump dan Joe Biden menjadi tajuk utama pemilihan di seluruh negara bagian di mana jutaan suara telah diberikan.
Para pemilih Pennsylvania siap untuk memainkan peran yang krusial dan mungkin menentukan dalam memilih presiden berikutnya ketika Donald Trump dan Joe Biden menjadi tajuk utama pemilihan di seluruh negara bagian di mana jutaan suara telah diberikan. (AP News)

Ketika bilik suara dibuka pada Selasa (3/11/2020), rata-rata jajak pendapat nasional menunjukkan Biden memimpin dari Trump dengan 8,4 poin, tetapi hanya 4,7 poin di Pennsylvania, menurut laman FiveThirtyEight.

Sebelumnya pada hari Selasa, Biden mengunjungi Carpenters dan Joiners Union di sisi selatan industri Scranton, di mana sekelompok kecil pendukung melantunkan "Let's go Joe" dan "we love Joe".

Bill Rafalko, 68 tahun, seorang pensiunan teknisi yang memilih melalui surat, mengatakan: "Saya yakin bahwa Scranton dan Pennsylvania akan memilih Biden karena kami tidak dapat mentolerir empat tahun lagi dari pemerintahan saat ini, itu kacau, setidaknya dia memiliki rencana untuk pandemi. Dan dia pria yang baik, terhormat, dan layak."

Maureen Lyons, 70, seorang mantan guru, menambahkan: "Pemilihan ini adalah yang paling penting dalam hidup saya. Kita harus membawa normalitas kembali ke negara ini. Kita butuh manusia di Gedung Putih, itu intinya."

 

(Tribunnews.com/Nuryanti/Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Pilpres Amerika 2020: Joe Biden Unggul Tipis dengan 225 Electoral Votes, Donald Trump 213

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved